Rabu, 09 Januari 2013

Terlalu Sibukkah Anda Untuk Berdoa ?

*Roma 12:12,
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.

Bersama ini beberapa pemikiran mengenai doa.

Di waktu pagi, doa merupakan kunci yang membuka kepada kita harta kekayaan kemurahan dan rahmat Allah,

Di waktu malam, doa adalah kunci yang menutup kita di dalam perlindungan-Nya dan penjagaan-Nya.

“Cara Allah menjawab doa kita untuk lebih bersabar, lebih banyak pengalaman, lebih berpengharapan, dan kasih adalah sering dengan menempatkannya di dalam perapian penderitaan” ( Richard Cecil, 1748-1810 ).

“Doa kita dan kemurahan Allah mirip dengan dua ember dalam sebuah sumur, sementara yang satu naik, yang lain turun” ( Mark Hopkins, 1802-1887 ).

Frank .C. Laubuch, berkata,
“ Doa pada puncaknya adalah percakapan dua arah- dan bagi saya yang paling penting ialah mendengarkan jawaban Allah”.

“Setan gemetar apabila ia melihat orang saleh paling lemah berlutut” ( Wiliam Cowper, 1731-1800 ).


G. Campbell Morgan mengisahkan cerita sebagai berikut,

Seorang ayah dan anak perempuannya yang masih muda merupakan sahabat karib dan sering mereka bersamaan. Kemudian sang ayah melihat perubahan dalam diri anak perempuannya. Jika ia pergi berjalan-jalan, anak perempuannya mengemukakan alasan untuk tidak turut serta. Sang ayah menjadi sedih karenanya, tetapi ia tidak bisa mengerti.

Waktu ulang tahunnya tiba, anak perempuannya mempersembahkan kepadanya sepasang sandal yang dikerjakan dengan sangat halus, sambil berkata, “Aku membuatnya untukmu ayah”.

Kemudian sang ayah mengerti apa yang terjadi dalam tiga bulan yang baru lewat, dan ia berkata, “Sayangku, aku sangat menyukai sandal ini, tetapi lain kali belilah sandal itu dan biarkan aku bisa bersamamu sehari-hari. Aku lebih suka mendapat anakku daripada apapun yang ia bisa buatkan untukku.”


Beberapa di antara kita begitu sibuk, tidak dapat menyempatkan diri untuk Tuhan, sehingga Ia tidak cukup mendapat kita.

Kepada kita Ia akan berkata, “ Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu....tetapi...kau telah meninggalkan kasihmu yang semula” ( Wahyu 2:2-4 ).

Jika ada air mata yang di tumpahkan di surga, maka air mata itu adalah untuk kenyataan bahwa kita sedikit sekali berdoa.

Surga penuh dengan jawaban terhadap doa yang tidak pernah ada orang merasa perlu panjatkan!

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar