*1 Samuel 16:7,
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.
Pada suatu hari di sebuah kota kecil di Jepang, datanglah seorang Ibu
berpakaian sederhana ke sebuah toko kue mewah di kota itu. Dia datang
untuk membeli kue manju (kue yang terbuat dari kacang hijau berisi
selai).
Pelayan-pelayan toko itu sangat
terkejut melihat Ibu itu, karena pakaiannya yang sangat sederhana
menunjukkan bahwa dia orang miskin. Sementara toko itu adalah tempat
berbelanja orang-orang kaya. Karena itu seorang pelayan dengan
terburu-buru membungkus kue yang dipesan Ibu itu, dengan maksud supaya
si Ibu bisa segera meninggalkan toko.
Tapi belum sempat dia
menyerahkan kue itu, seorang Bapak setengah baya melangkah keluar dari
ruang dalam toko itu, Bapak itu adalah sang pemilik toko, mengatakan,
“Tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya.”
Pemilik toko itu
kemudian menyerahkan bungkusan kue kepada sang Ibu, sambil sang Ibu
menyerahkan uang pembayaran. Pemilik toko itu membungkuk hormat, “Terima
kasih atas kunjungan anda.”
Setelah sang Ibu berlalu, pemilik
toko itu berbalik dan menemukan pelayan-pelayan tokonya sedang
memandangnya kebingungan. Karena dia memang sudah hampir tidak pernah
lagi melayani pelanggan sendiri.
“Saya harus melayaninya sendiri,” katanya, “Ibu tadi adalah seorang pembeli istimewa”
Pelayan-pelayan toko itu masih saling bertatapan kebingungan, tapi tak ada seorangpun yg berani bertanya.
“Selama ini yang membeli kue di toko kita adalah orang-orang kaya.
Mereka bisa membeli berapa saja dan kapan saja, sekalipun harga kue di
toko kita agak mahal. Tapi Ibu tadi pasti harus mengorbankan sebagian
penghasilannya yang tidak seberapa untuk bisa menikmati kue manju dari
toko kita. Karena itulah dia harus dilayani dengan hormat!”
Tuhan tidak pernah memandang kita seperti cara dunia memandang. Tuhan
tidak akan memandang engkau dari tampilan dan kekayaanmu, dari gelar
& latar belakang keluargamu.
Dia memandang kedalaman
hatimu, seberapa besar keinginanmu untuk ada di dalam-Nya, engkau
dicintai apa adanya, bagaimanapun keadaanmu.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar