Rabu, 09 Januari 2013

KISAH HARVARD UNIVERSITY

*Yakobus 2:1,
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Sepasang suami istri dengan pakaian sederhana datang ke kantor pimpinan Harvard University untuk bertemu dengan rektor. Namun sekretaris yang memandang rendah mereka berkata: "Beliau hari ini sibuk". Sang wanita menjawab "Kami akan menunggu."

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka dengan sengaja supaya pasangan tersebut akan patah semangat & pergi. Namun pasangan ini tetap menunggu.

Akhirnya dengan terpaksa sekretaris memperbolehkan mereka menghadap pimpinan. Dengan wajah galak Sang Rektor menemui pasangan tersebut karena mnganggap mereka mengganggu kegiatannya.

Sang wanita berkata dengan penuh harap "Setahun lalu.. putra kami yang kuliah di sini meninggal karena kecelakaan.. Apakah kami boleh mendirikan suatu bentuk peringatan untuknya di kampus ini?"

Sang pemimpin Harvard menjadi marah dan menjawab dengan kasar, "Jika kami mengijinkan pendirian tugu untuk setiap mahasiswa Harvard yang meninggal, tempat ini akan menjd seperti kuburan!"

Sang wanita menjelaskan, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan, kami ingin mendirikan gedung untuk Harvard."

Sang pemimpin terkejut. Dia melirik lewat ujung matanya pada pakaian usang yang mereka kenakan dengan setengah berteriak berkata, "Kalian perlu lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard!"

Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?"

Suaminya mengangguk lalu mereka pergi.

Mr. & Mrs. Laland Stanford inilah yang kemudian mendirikan Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS.

Masih banyak dari kita yang suka berlaku seperti Rektor Harvard dan sekretarisnya, menghakimi berdasarkan apa yang dilihat / apa yang dipikiran. Banyak orang yang kita anggap remeh, malah memiliki kemampuan untuk secara luar biasa menolong kita dengan bermacam cara.

Marilah kita saling menghargai!

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar