Minggu, 25 Februari 2018

*LUCU...*

Anak perempuan Billy Graham diwawancarai di Berita Awal oleh Jane Clayson dan ditanya 'Bagaimana mungkin Tuhan membiarkan hal seperti ini terjadi?'  (menyangkut serangan 11 Sept).

Anne Graham memberi jawaban yang sangat berhikmat. Jawabnya, "Saya percaya Tuhan sangat berduka dengan semua yang terjadi, sama berdukanya dengan kita, namun selama bertahun-tahun kita menyuruh Tuhan untuk keluar dari lingkungan sekolah, lingkungan pemerintah dan keluar dari kehidupan kita. Dan sebagai pribadi yang sopan, Tuhan mundur keluar. Bagaimana kita mengharap Tuhan memberikan berkat dan perlindungannya kalau kita minta Dia meninggalkan kita sendirian?"

Peristiwa-peristiwa yang barusan terjadi, serangan teroris, penembakan di sekolah, dsb...saya pikir dimulai sejak Madeleine Murray O'Hare (dia terbunuh, belakangan jasadnya ditemukan) mengeluh bahwa dia tidak ingin ada doa di sekolah-sekolah dan kita berkata OK. Lalu seseorang berkata kita tidak perlu membaca Alkitab di sekolah... Alkitab yang berkata jangan membunuh, jangan mencuri, dan kasihilah tetangga seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Dan kita berkata OK.
Lalu Dr. Benjamin Spock berkata kita tidak boleh memukul pantat anak kita saat mereka berlaku nakal karena nanti kepribadian mereka akan rusak dan kita merusakkan harga diri mereka (anak Dr. Spock melakukan bunuh diri). Kita berkata seorang ahli tahu apa yang mereka katakan. Dan kita berkata OK. Sekarang kita heran mengapa anak-anak kita tidak punya nurani, mengapa mereka tidak tahu membedakan benar dari salah, mengapa mereka tidak peduli saat membunuh orang asing, teman sekelas dan diri mereka sendiri.

Lucu betapa mudahnya orang menyingkirkan Tuhan lalu heran mengapa dunia menuju neraka.

Lucu saat kita percaya akan apa yang ditulis koran tapi mempertanyakan apa yang ditulis oleh Alkitab.

Lucu saat kita bisa mengirim 'guyonan' lewat sos-med dan itu menyebar dengan liarnya, tapi saat kita mengirim pesan tentang Tuhan, orang berpikir dua kali sebelum membagikannya.

Lucu bagaimana artikel-artikel yang jorok dan vulgar bebas tersebar di internet, sedangkan diskusi tentang Tuhan dibatasi dari sekolah dan lingkungan kerja.

Lucukah ini bagimu???

Tuhan Yesus Memberkati Kita semuanya

Kamis, 21 Juli 2016

LEBIH JAHAT

Yehezkiel 5:1-17

Pencukuran tepi rambut dan janggut di Israel dihubungkan dengan kekudusan dan dapat dimaknai sebagai perkabungan atau kehinaan (Im 19:27; 21:5).

Yehezkiel diperintahkan untuk mencukur tepi rambut dan janggutnya dengan menggunakan pedang yang tajam (1; bdk. Yes 7:20). Tindakan ini melambangkan penghukuman atas Israel yang dilakukan melalui pedang bangsa-bangsa lain sehingga Israel terbagi ke dalam beberapa kondisi. Sepertiga penduduk Israel akan binasa oleh pedang dalam peperangan. Kehancuran kota itu akan diikuti oleh kekurangan bahan makanan, kelaparan, sampar, dan binatang buas yang akan membinasakan sepertiga penduduk. Musuh yang telah menghancurkan kota akan mengangkut sepertiga dari penduduk ke pembuangan. Dalam kasih Allah, masih ada kaum sisa yang diselamatkan dari antara penduduk Israel. Hal ini digambarkan dalam tindakan Yehezkiel dalam pembagian rambutnya (2-3, 12, 16-17). Hukuman atas Israel dijatuhkan karena mereka telah berbuat lebih jahat dari bangsa-bangsa lain yang tidak percaya kepada Allah. Mereka telah memberontak terhadap aturan dan ketetapan-Nya, menolak Allah bahkan melakukan aturan bangsa-bangsa lain (4-7).

Allah telah kehilangan rasa sayang dan belas kasihan atas umat-Nya. Murka-Nya, cemburu-Nya, dan hati-Nya yang panas terhadap umat-Nya akan dinyatakan dengan hukuman untuk membuat hati-Nya tenang dan merasa puas (8-11, 13). TUHAN yang mengikat perjanjian dengan Israel sekarang menghukum umat pilihan-Nya dengan penuh kemurkaan. Bukan sekadar untuk meruntuhkannya dan membuatnya menjadi celaan, tetapi untuk membuatnya menjadi peringatan bagi bangsa-bangsa lain (14-15, 17).

Allah tidak segan-segan menjatuhkan hukuman atas umat-Nya, tetapi juga tetap menyatakan kasih-Nya dengan menyelamatkan sebagian dari antara mereka. Jangan meniru, bahkan bertindak lebih jahat dari orang-orang yang tidak percaya kepada TUHAN! [TNT]

TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Senin, 18 Juli 2016

JANGAN MEMANDANG MUKA

* Yakobus 2:1b,
janganlah iman itu kamuCamalkan dengan  memandang muka.

Seorang terpelajar pada suatu saat mendapat tiket gratis menginap di sebuah hotel berbintang. Ia datang dengan pakaian sederhana dan bekal seadanya. Ketika tiba di hotel, manajer hotel tidak bersahabat menyambutnya. Ia membiarkannya kebingungan.

Hari berikutnya, orang tersebut membeli setelan baju mewah, dengan dandanan mewah. Saat kembali ke hotel, manajer hotel menyambutnya dengan ramah, dan mengajaknya makan bersama. Ia memesan hidangan khusus yang paling lezat.

Orang itu duduk berhadapan dengan sang manajer hotel. Namun, orang itu tidak memakan hidangan yang disediakan untuknya melainkan ia melumuri pakaiannya dengan makanan spesial itu. Sang manajer heran dan menanyakan apa maksud tamunya berbuat demikian. Lalu ia menjawab, "Kemarin saya datang dengan pakaian lusuh, Anda tidak peduli dengan saya. Anda membiarkan saya kebingungan. Tetapi setelah saya memakai pakaian mewah ini, Anda menawari saya makanan mewah ini. Sekarang saya tahu bahwa makanan ini bukan untuk saya melainkan untuk pakaian mewah ini!"

Membedakan orang melalui penampilan bukan hanya milik orang modern saja. Pada jemaat di mana Yakobus melayani juga terjadi perlakuan seperti itu. Ada orang-orang yang diperlakukan istimewa dan ada juga sebaliknya, memandang rendah orang. Perlakuan seperti ini dipandang oleh Yakobus sebagai tindakan yang jahat. Mengapa? Karena YHWH sendiri tidak pernah membeda-bedakan orang bahkan justru mereka yang sederhana dan yang seringkali dilecehkan sesamanya justru merekalah yang dimuliakan Tuhan.

TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Sabtu, 16 Juli 2016

DENGAN LENGAN YANG TERACUNG

* Mazmur 136:12,
Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Joann berkeinginan kuat untuk menjadi seorang pianis pada suatu konser dan melakukan perjalanan serta pementasan baik sebagai pianis solo atau sebagai pengiring.

Ketika menempuh kuliah di jurusan pementasan piano, ia terkena penyakit radang urat pada lengan kanannya. Kekuatan lengan itu melemah sehingga ia tidak dapat tampil pada sebuah resital solo yang diwajibkan. Akhirnya ia lulus dengan gelar di bidang sejarah dan literatur musik.

Joann mengenal Yesus sebagai Juruselamatnya, tetapi ia hidup memberontak terhadap-Nya selama beberapa tahun. Kemudian melalui beragam peristiwa sulit lainnya, Joann merasa Tuhan sedang menjamah hidupnya dan ia pun kembali kepada-Nya. Lama-kelamaan lengannya bertambah kuat, dan impiannya untuk melakukan perjalanan dan pementasan akhirnya terwujud. Ia berkata, “Sekarang aku bisa bermain untuk kemuliaan Allah dan bukan untuk kemuliaan diriku sendiri. Lengan-Nya yang teracung memulihkan imanku dan memberikan kekuatan kepada lenganku sehingga aku mampu melayani-Nya dengan karunia yang telah Dia berikan bagiku.”

Tuhan berjanji kepada Musa bahwa tangan-Nya yang teracung akan membebaskan orang Israel dari Mesir (Kel. 6:5). Dia tetap memegang janji-Nya tersebut sekalipun umat-Nya yang sering sekali memberontak itu meragukan Dia (14:30-31). Lengan Allah yang kuat itu juga teracung bagi kita. Apa pun hasil dari keadaan yang kita hadapi, Allah dapat dipercaya untuk menggenapi kehendak-Nya bagi setiap anak- Nya. Kita dapat bersandar pada lengan Allah yang kuat. Amin.

TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Kamis, 02 Juli 2015

BERGUNA

Bacaan: Yohanes 5:19-23
NATS: Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri (Yohanes 5:19)

Yesus itu sungguh Allah, tetapi juga sungguh manusia. Sebagai manusia, kekuatan, hikmat, dan keagungan-Nya bukan berasal dari natur Ilahi-Nya melainkan dari kebergantungan-Nya yang utuh pada Allah. "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri," kata Yesus (Yohanes 5:19). Seberapa banyak yang Yesus lakukan bila terpisah dari Allah? Tidak ada!

Yesus selalu bergantung pada Bapa-Nya. Lukas menyatakan bahwa saat berita tentang pelayanan Yesus tersebar, "Datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang terpencil dan berdoa" (Lukas 5:15,16). Dia tahu kebutuhan-Nya akan waktu teduh, untuk memulihkan jiwa-Nya.

Yang dilakukan dalam keheningan itulah yang penting. Seperti Yesus, selama waktu teduh itulah kita dibentuk dan dijadikan manusia yang akan dipakai Allah sesuai kehendak-Nya.

"Tetapi," Anda berkata, "saya sekarang berada dalam posisi yang membuat saya menjadi tidak berguna." Mungkin Anda merasa lingkungan sangat membatasi Anda. Penyakit, masalah keuangan, atasan atau rekan kerja yang sulit, atau seorang anggota keluarga yang tidak mau bekerja sama tampaknya melawan Anda. Bagaimanapun situasi Anda, pakailah itu untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Juru Selamat.

Belajarlah untuk bergantung sepenuhnya pada Bapa, sama seperti Yesus. Berserahlah kepada Allah yang akan menjadikan Anda berguna dalam hal apa pun sesuai kehendak-Nya --DHR

UKURAN KEBERGUNAAN ANDA

SAMA DENGAN UKURAN KESETIAAN ANDA

Minggu, 28 Juni 2015

BEKERJA DENGAN BIJAK

Bacaan: Yohanes 9:1-11
NATS: Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang (Yohanes 9:4)

Pada sebuah potret di tembok rumah saya, terlihat sebuah garu berkarat yang tersandar di sebuah tiang di sebuah kebun sayuran yang ditumbuhi ilalang dengan lebat. Saya mengambil foto itu beberapa bulan setelah ayah mertua saya meninggal dan tak ada seorang pun yang merawat kebun yang biasanya terpelihara dengan baik. Suatu sore, ia menyandarkan garunya di sebuah tiang, berjalan masuk rumah, dan tak pernah keluar lagi.

Potret itu mengatakan kepada saya dua hal mengenai pekerjaan: Pertama, saya harus melakukannya selagi masih bisa. Kedua, saya harus tetap terfokus pada pekerjaan itu dan tidak membuatnya lebih penting daripada yang sebenarnya. Karena waktu hidup saya terbatas, saya butuh hikmat dari Allah agar dapat memanfaatkan setiap waktu seperti yang seharusnya.

Ketika Yesus menyembuhkan seorang lelaki yang buta sejak lahir, Dia berkata kepada murid-murid-Nya, "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia" (Yohanes 9:4,5).

Saat Yesus mengerjakan "kebun" milik Bapa-Nya di bumi, Dia menunjukkan bagaimana bekerja dengan bijaksana, yaitu dengan menyeimbangkan antara kerja dan istirahat. Ia tidak pernah menganggap produktivitas lebih penting daripada doa, dan Dia tidak pernah terlalu sibuk dengan sebuah program sehingga tak sempat menolong sesama yang membutuhkan.

Tuhan, berilah kami hikmat untuk bekerja dengan setia selama hari masih siang —DCM

PEKERJAAN ADALAH BERKAT
BILA PEKERJAAN ITU MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

SEKOLAH KEHIDUPAN

Bacaan: Mazmur 119:65-72
NATS: Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu (Mazmur 119:71)

Selama masa Depresi pada tahun 1930-an, Little Orphan Annie adalah komik dan acara radio yang terkenal. Bertahun-tahun kemudian, komik itu menjadi dasar untuk pembuatan komedi musikal Annie. Adegan pembukaannya menampilkan Annie yang berada di panti asuhan, tempat para gadis dipaksa membersihkan dan menggosok segala sesuatu pada tengah malam. Untuk mengungkapkan ketidakberdayaan, mereka bernyanyi: "Ini adalah kehidupan yang keras bagi kami. Tak ada yang memedulikanmu saat engkau berada di panti asuhan. Ini adalah kehidupan yang keras."

Ketika berbicara tentang "sekolah kehidupan yang sangat keras", kita mengacu pada pengalaman sulit yang telah mengajar kita dalam hidup ini. Meskipun menghindari penderitaan sudah menjadi bagian dari natur manusia, orang kristiani harus dapat memetik hikmah dari kondisi yang penuh kepedihan.

Dengan bijak pemazmur berkata, "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu" (Mazmur 119:71). Ia sangat sedih karena fitnah yang menodai nama baiknya (ayat 69,70). Namun, bahkan dalam kondisi itu, pemazmur menyadari bahwa ia dapat belajar menghargai firman Allah.

Masalah apa yang sedang Anda hadapi saat ini? Serahkan kepada Tuhan dalam doa. Lalu, renungkanlah Kitab Suci dan bersyukurlah kepada Allah atas berbagai pelajaran kehidupan yang Anda pelajari. Tuhan atas surga dan bumi itu berdaulat -- bahkan atas "sekolah kehidupan yang sangat keras" --HDF

Allah masih duduk di atas takhta,
Dia tak pernah meninggalkan kepunyaan-Nya;
Dia tak akan melupakanmu, janji-Nya setia
Allah masih duduk di atas takhta. --Suffield

PENDERITAAN KITA TIDAK DIRANCANG UNTUK MENGHANCURKAN KITA

NAMUN UNTUK MEMBAWA KITA KEPADA ALLAH