Suatu
kali, kira-kira beberapa tahun yang lalu, Billy Graham mengalami
masa-masa yang gelap dalam hidupnya. Meskipun ia telah berdoa kepada
Tuhan mengenai apa yang ia alami, namun ia merasa langit seperti menjadi
tembaga baginya. Tuhan seolah-olah telah menghilang dari hidupnya dan
ia sendirian bersama pencobaan dan bebannya.
Billy Graham akhirnya menulis surat pada ibunya mengenai pengalamannya itu.
Beberapa hari kemudian, ia pun mendapat surat balasan dari ibunya yang isinya sebagai berikut:
“Nak, ada saatnya ketika Allah menarik diri-Nya untuk menguji imanmu.
Dia ingin kau mempercayai Dia dalam kegelapan. Sekarang, raihlah dengan
iman melewati kabut dan kau akan menemukan bahwa tangan-Nya ada di
sana.”
Selesai membaca surat dari ibunya tersebut, tiba-tiba
air mata keluar dari mata Billy Graham. Sambil berlutut di sisi tempat
tidur, ia pun mulai menangis dan hadirat Allah yang melimpah dengan
sekejap ia rasakan. Hari itu sungguh menjadi hari yang tidak pernah ia
lupakan hingga saat ini.
Entah kita merasakan atau tidak merasakan hadirat Allah di saat jalan kita gelap, namun tetap berimanlah bahwa Dia ada disana.
Jangan ragukan firman-Nya yang berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”
karena memang itulah kebenaran yang sesungguhnya. Allah selalu ada
bersama kita dan dalam keadaan apapun Dia tidak akan pernah meninggalkan
kita seorang diri.
*Ulangan 31:8,
Sebab TUHAN, Dia sendiri
akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak
akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah
takut dan janganlah patah hati.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar