*1 Samuel 7:12,
Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa
dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN
menolong kita."
Mengucap syukur adalah salah satu kunci dalam
kebangunan rohani. Seringkali kita lupa mengucap syukur, karena terlalu
dikuasai rasa tidak puas dan kemaruk.
Kita berpikir, "Ah, seandainya saya diterima kerja di perusahaan anu, maka saya akan bahagia dan bersyukur."
Kemudian setelah diterima di perusahaan tersebut, maka kita mulai
merasa tidak bahagia dan berpikir, "Ah, seandainya saya dapat menjadi
manajer..."
Dan seterusnya, menjadi direktur, pemilik perusahaan, orang terkaya dan seterusnya. Kita tidak pernah merasa puas.
Amsal 21:26 menuliskan, keinginan membangkitkan nafsu sepanjang hari.
Sekali Anda berketetapan mengikuti keinginan Anda sendiri, Anda akan
dijeratnya.
Mengucap syukur kepada Allah adalah pilihan kita
sendiri dan tidak ditentukan oleh keadaan. Tidak mungkin dalam kehidupan
Anda tidak ada sesuatupun yang tidak dapat disyukuri, bukan?
Samuel dengan bijaksana mengakui kebaikan Tuhan dalam setiap langkah
yang dia lalui. Selepas orang Israel memukul orang Filistin di Mizpa,
Samuel bersyukur dan mengingat bahwa Tuhan menolong dia sampai di situ.
Dan tangan Tuhan tidak berhenti sampai di situ. Ayat selanjutnya
melukiskan dengan sangat-sangat indah, "Tangan TUHAN melawan orang
Filistin seumur hidup Samuel..."
Awal tahun 2013 ini, maukah
kita berhenti sejenak saat membaca untaian kalimat ini dalam sikap
berlutut dan berbisik kepada-Nya, "Sungguh Tuhan, Engkau telah menolong
aku sampai di sini. Aku mengucap syukur..."
Rayakanlah kebaikan Tuhan dalam hidup Anda, sampai hari ini Tuhan tetap BAIK.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar