Sabtu, 04 Oktober 2014

SEJARAH YANG MENGUBAHKAN

Bacaan: Lukas 2:1-14
NATS: Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Lukas 2:11)

Kini, saat kita dapat melakukan percakapan internasional dengan telepon genggam, mengirim e-mail ke seluruh dunia, dan mendownload foto dari luar angkasa ke dalam komputer, kita sulit membayangkan dampak dari sebuah satelit kecil yang berukuran sebesar bola basket. Namun, peristiwa peluncuran satelit buatan pertama di dunia, Sputnik I, yang dilakukan Uni Soviet pada 4 Oktober 1957, membawa kita ke Zaman Luar Angkasa yang modern dan mengubah sejarah. Bangsa-bangsa berlomba untuk menyusul ketinggalan, pengembangan teknologi dipercepat, dan rasa takut digantikan oleh pengharapan tentang betapa berarti semuanya itu bagi umat manusia.

Akan tetapi, berbagai peristiwa yang mengubah hari ini dan masa depan terkadang terjadi tanpa bisa kita sangka-sangka. Demikian halnya dengan kelahiran Yesus; Dia hanyalah seorang bayi yang terlahir dari sepasang insan biasa di sebuah kota yang kecil. Namun demikian, peristiwa itu telah mengubah sejarah. Berita dari malaikat kepada para gembala mulai tersebar: "Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (Lukas 2:11). Sembilan belas abad kemudian, Phillips Brooks menulis tentang Betlehem, "Harapan dan ketakutan manusia selama bertahun-tahun terjawab oleh kehadiran-Mu malam ini."

Saat kita membuka pintu hati bagi Kristus Tuhan dan mengakui-Nya sebagai Juru Selamat, sejarah masa depan kita akan diubahkan, mulai sekarang sampai selama-lamanya. "Kesukaan besar" (ayat 10) ini ditujukan bagi semua orang, di mana pun mereka berada --DCM

ENGSEL SEJARAH BISA KITA TEMUKAN
DI PINTU KANDANG BETLEHEM

Rabu, 24 September 2014

SURGA NYAMUK

Bacaan: 2Tawarikh 34:14-21
NATS: Aku telah menemukan kitab Taurat di rumah Tuhan! (2Tawarikh 34:15)

Orang-orang yang membangun Terusan Panama telah menghadapi banyak tantangan besar: pemindahan berton-ton tanah, pengubahan arah sungai, dan penebangan berkilo-kilometer hutan. Namun, nyamuk yang kecil mengancam menggagalkan seluruh proyek itu. Terusan Panama merupakan tempat yang ideal bagi hewan ini untuk berkembang biak. Ketika nyamuk-nyamuk menyebarkan penyakit demam kuning (yellow fever) dan malaria di antara para pekerja, begitu banyak korban meninggal.

Syukurlah, seorang dokter yang mempelajari penyakit-penyakit ini, kemudian mengatur agar sepasukan pekerja menyemprot daerah itu dengan suatu bahan kimia untuk membunuh nyamuk. Jumlah korban dari penyakit itu pun menurun secara dramatis.

Dalam Perjanjian Lama, kita membaca tentang mewabahnya penyembahan berhala di Yehuda yang disertai dengan kemerosotan moral. Ketika firman Tuhan ditemukan kembali, Raja Yosia berseru, "Sebab hebat kehangatan murka Tuhan yang dicurahkan kepada kita, oleh karena nenek moyang kita tidak memelihara firman Tuhan" (2 Tawarikh 34:21). Yosia paham bahwa kemerosotan moral dapat dipulihkan oleh kepatuhan pada prinsip-prinsip Kitab Suci. Ia kemudian mulai menerapkan kebenaran rohani dari Kitab Suci, dan dengan segera kebangkitan rohani pun melanda seluruh bangsa tersebut serta memulihkan kesehatan rohani mereka.

Ketika kita lalai membaca firman Allah, sebenarnya kita sedang mengundang penyakit rohani. Pastikan Anda meluangkan waktu sejenak untuk menghayati pesan firman-Nya yang memberi kehidupan --DHF

ALKITAB ADALAH RESEP ALLAH BAGI KESEHATAN JIWA KITA

Kamis, 10 Juli 2014

KETERBATASAN KITA

Bacaan: Matius 25:24-28
NATS: Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar (1Korintus 2:3)

Suzanne Bloch, seorang imigran dari Jerman, sering bermain musik bersama Albert Einstein dan para ilmuwan terkemuka lain. Ia berkata bahwa Einstein adalah pemain biola yang hebat, tetapi ia sering membuat jengkel para pemusik lainnya karena tak bisa mengikuti ketukan irama. "Einstein tak bisa menghitung ketukan," kata Bloch menjelaskan. Ya! Einstein bisa merancang teori-teori revolusioner tentang alam semesta, tetapi ia bermasalah dalam menghitung irama. Namun, meski memiliki keterbatasan, Einstein tetap seorang pemusik yang antusias.

Apakah kadang-kadang kita meratapi berbagai keterbatasan kita? Kita semua mempunyai kemampuan, tetapi kita kadang juga terhambat oleh ketidakmampuan. Dari situ, kita bisa saja tergoda untuk menggunakan keterbatasan kita sebagai alasan untuk tidak melakukan beberapa hal, yang sebenarnya bisa kita lakukan jika Allah telah memampukan kita. Jika kita tidak berbakat untuk berbicara di depan umum atau menyanyi di paduan suara, bukan berarti kita boleh berdiam diri saja dan tidak melakukan apa-apa untuk pelayanan.

Saat kita menyadari bahwa kita semua mempunyai keterbatasan, marilah kita berusaha mencari pimpinan Allah untuk dapat menggunakan talenta kita. Kita pasti dapat berdoa. Kita pasti dapat menunjukkan kebaikan kepada orang lain. Kita dapat mengunjungi orang-orang yang kesepian, sakit, dan berusia lanjut. Kita dapat dengan sederhana dan mengena menceritakan betapa berartinya Yesus bagi hidup kita. Paulus berkata, "Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut anugerah yang diberikan kepada kita" (Roma 12:6) --VCG

TERLALU BANYAK ORANG MELAKUKAN KESALAHAN
DENGAN MEMENDAM BERBAGAI TALENTA MEREKA

Minggu, 18 Mei 2014

TANDA SAJA TAK CUKUP

Bacaan: Yohanes 6:25-35
NATS: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." ... Kata mereka kepada-Nya, "Tanda apakah yang Engkau perbuat?" (Yohanes 6:29,30)

Sutradara film Woody Allen pernah berkata, "Andai saja Allah dapat memberi saya beberapa tanda yang jelas! Misalnya, Dia memasukkan deposito yang besar atas nama saya di bank Swiss."

Alasan-alasan yang diberikan orang untuk tidak memercayai Allah kerap kali dapat diringkas menjadi sesuatu yang mereka inginkan agar Allah lakukan demi membuktikan keberadaan-Nya. Sayangnya, dengan membuat daftar "hal-hal yang harus dilakukan" Allah, kita menjadi tidak dapat melihat begitu banyak hal yang telah dilakukan-Nya bagi kita.

Bahkan orang-orang yang tinggal di dekat Yesus dan menyaksikan berbagai mukjizat-Nya meminta lebih banyak bukti lagi. Saat membandingkan Yesus dengan Musa, mereka bertanya, "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? ... Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga" (Yohanes 6:30,31).

Yang membuat permintaan mereka mengejutkan ialah; baru sehari sebelumnya Yesus telah benar-benar memberi mereka roti. Ia memberi makan 5.000 orang dari mereka dengan roti yang dibawa seorang anak kecil untuk makan siangnya!

Seandainya kita menjadi Yesus, mungkin kita akan berkata, "Bagaimana dengan roti yang telah Kuberikan kepadamu untuk dimakan kemarin?" Akan tetapi, Yesus justru memakai kesempatan itu untuk mengajar mereka, "Aku adalah roti kehidupan" (ayat 35).

Daripada menunggu dalam kebimbangan dan kekecewaan agar Allah melakukan sesuatu yang kita minta, pakailah waktu itu untuk memandang segala hal yang telah Allah lakukan bagi kita --JAL

YANG KITA KETAHUI TENTANG ALLAH MENDORONG KITA
UNTUK MEMERCAYAI-NYA DALAM SEGALA HAL YANG TAK KITA KETAHUI

Jumat, 16 Mei 2014

INGATAN YANG BERKARAT

Bacaan: Ibrani 5:12-14
NATS: Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang ... yang memiliki indra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat (Ibrani 5:14)

Sumbangan Leonardo da Vinci bagi seni, ilmu pengetahuan, dan keahlian teknik menempatkannya sebagai salah seorang yang jenius dalam sejarah dunia. Entah ia sedang menggambar pesawat terbang atau melukis Mona Lisa, ingatannya hidup, tajam penuh pengamatan, dan kreatif. Ia dipercaya membuat komentar berikut tentang mempertahankan ketajaman ingatan: "Besi menjadi berkarat karena tidak dipakai; air yang mandek akan kehilangan kemurniannya; ... demikian juga tanpa kerja, daya ingatan seseorang akan melemah."

Kita juga dapat mengalami kemandekan dalam hidup kristiani kita. Inilah yang terjadi pada para penerima kitab Ibrani. Sang pengarang yang mendapat ilham dapat melihat gejala-gejalanya dan tahu bagaimana menyembuhkannya. "Makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang memiliki indra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat" (Ibrani 5:14).

Kata "terlatih" berasal dari kata Yunani gymnasium. Kata ini berhubungan dengan gambaran kita mengenai olahraga yang dilakukan secara disiplin. Kehidupan kristiani adalah kehidupan yang bertumbuh dalam pengetahuan sehingga kita dapat belajar untuk memilih jalan yang benar. Dan kita melakukannya dengan melihat firman Allah.

Bacalah Alkitab dengan semangat yang baru dan mintalah kepada Allah untuk memberikan berbagai pengertian yang baru mengenai hubungan Anda dengan-Nya, dan juga dengan orang lain. Berusahalah untuk selalu mempertahankan kesehatan rohani Anda --HDF

PERTUMBUHAN ROHANI MEMERLUKAN MAKANAN KERAS
DARI FIRMAN TUHAN

Kamis, 15 Mei 2014

PERMOHONAN MULIA

Bacaan: Kisah Para Rasul 9:1-9
NATS: Maka gemetarlah ia dan keheranan, katanya, "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan?" (Kisah Para Rasul 9:6)

Ketika masih menjadi mahasiswa seminari, saya sering terkesan oleh kisah-kisah orang kristiani yang telah melakukan pekerjaan besar bagi Allah. Maka saya memohon kepada Tuhan untuk mengaruniakan wawasan dan kekuatan rohani seperti yang mereka miliki. Kelihatannya itu permohonan yang mulia. Tetapi suatu hari saya menyadari bahwa itu sebenarnya doa yang egois. Maka, bukannya meminta Tuhan untuk menjadikan saya seperti orang lain, saya justru mulai meminta Tuhan untuk menunjukkan apa yang Dia ingin saya lakukan.

Ketika Saulus dari Tarsus bertobat sewaktu ia dalam perjalan ke Damaskus, ia mengajukan dua pertanyaan. Pertama, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Dan karena menyadari bahwa ia berada di hadirat Allah yang hidup, maka hanya ada satu pertanyaan lagi yang penting: "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan?" (Kisah Para Rasul 9:5,6). Ia menyadari bahwa ketaatan kepada kehendak Allah merupakan fokus utama sepanjang sisa hidupnya.

Permohonan akan kesehatan, kesembuhan, keberhasilan, dan bahkan kekuatan rohani tidaklah salah, tetapi bisa menjadi doa yang egois jika tidak mengalir dari hati yang berketetapan untuk taat kepada Allah. Yesus mengatakan, "Barang siapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku" (Yohanes 14:21). Ketaatan menyatakan cinta kita kepada Allah dan memungkinkan kita mengalami cinta-Nya bagi kita.

Apakah Anda sudah menyampaikan permohonan mulia: "Tuhan, apa yang Engkau ingin saya lakukan?" —HVL

CARA TERBAIK UNTUK MENGETAHUI KEHENDAK ALLAH
ADALAH MENGATAKAN "SAYA BERSEDIA" KEPADA ALLAH

Selasa, 13 Mei 2014

TERIMA KASIH ATAS KESUSAHAN!

Seorang nenek membawa cucunya ke pantai. Mereka bersenang-senang di situ sampai ketika suatu ombak besar datang menyeret anak kecil itu ke tengah laut. Nenek itu berlutut dan berdoa,

"Kumohon, kembalikanlah cucuku - itu saja permohonanku! Kumohon!!"

Tak lama kemudian, ajaib, suatu gelombang datang dari laut mendamparkan anak kecil itu ke pantai, basah, tetapi tak mengalami cedera apapun. Namun nenek itu tetap menengadah ke langit sambil marah berkata, "Ketika kami datang ia memakai topi!"

Kita mengharapkan nenek itu bersyukur untuk hal luar biasa yang terjadi. Kita diajar untuk menunjukkan rasa syukur kita untuk segala kebaikan yang kita terima. Tetapi, dapatkah kita bersyukur bila sesuatu berjalan tidak menurut keinginan kita? Lebih lagi, haruskah kita?

Beberapa tahun yang lalu, seseorang mencuri dompet isteri saya. Ketika saya sedang sibuk mengurus penggantian KTP dan kartu-kartu lainnya yang hilang, saya teringat kata-kata penulis Matthew Henry. Henry juga pernah dirampok. Tetapi ia justru bersyukur atas kejadian itu. Ia berkata,

"Saya berterima kasih bahwa saya belum pernah dirampok sebelum ini; dan walau pun ia mengambil dompet saya, ia tidak membunuh saya; walau pun ia mengambil semuanya, itu tidak terlalu banyak; dan akhirnya untung saya yang dirampok bukan saya yang merampok." Ia boleh jadi berkata juga, "Terima kasih untuk kesusahan ini!"

AKHIRNYA, KITA TAK AKAN MERASA SUSAH BILA KITA SELALU SIBUK BERSYUKUR

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki YAHWEH di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)

Senin, 12 Mei 2014

WARISAN

Bacaan: Mazmur 34:12-23
NATS: Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran (3Yohanes 1:4)

Kariernya sebagai pengarang berlangsung selama tiga puluh tahun, yakni dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1990-an. Ia menulis 12 buku dan menerima 16 penghargaan doktor honoris causa. Namun, tiga tahun sebelum meninggal dunia karena kanker pada tahun 1996, seorang yang terkenal humoris, Erma Bombeck, berkata kepada seorang pewawancara dari TV ABC bahwa berapa pun jumlah artikel yang ditulisnya, warisan terbaiknya adalah ketiga anaknya. "Apabila saya tidak dapat membesarkan mereka dengan baik," katanya, "maka setiap hal yang saya lakukan tidaklah terlalu penting."

Bombeck memiliki kekayaan dan kemasyhuran serta digemari oleh jutaan pembacanya. Akan tetapi, ia sadar bahwa prioritas utamanya ialah merawat anak-anaknya.

Meskipun tidak ada orangtua yang dapat menjamin bahwa anaknya akan menjadi penduduk teladan yang beriman, sebagai orangtua kita harus berusaha memiliki sikap seperti Erma. Motivasi kita ialah memenuhi kebutuhan jiwa, raga, dan emosi anak-anak kita. Merekalah warisan kita.

Ini berarti kita harus memperkenalkan mereka kepada Sang Juru Selamat, menyediakan bimbingan rohani (Mazmur 34:12-15), berdoa bagi mereka, dan mendorong mereka untuk menemukan para pembimbing bijak yang dapat menolong mereka dalam menjalani hidup kristiani yang saleh.

Ya, ini merupakan perjuangan yang berat. Kerap kali bahkan menyita banyak waktu dan menuntut banyak pengorbanan. Namun, nilai seorang anak jauh melebihi semuanya --JDB

ANAK-ANAK KECIL SANGAT BERHARGA BAGI ALLAH

Jumat, 24 Januari 2014

DAN JADILAH DEMIKIAN

Bacaan: Kejadian 1:1-13
NATS: Berfirmanlah Allah:... Dan jadilah demikian (Kejadian 1:9)

Kata-kata berikut diulang beberapa kali dalam Kejadian 1, kisah penciptaan: "Dan jadilah demikian."

Apa pun yang difirmankan Allah terjadi. "Jadilah terang.... Jadilah cakrawala.... Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda...." Lalu, setiap kali, diikuti perkataan: "Dan jadilah demikian." Allah berfirman, dan hal itu menjadi kenyataan.

Ketika saya membaca tentang permulaan dunia kita dan kuasa Allah, saya mulai berpikir tentang hal-hal lain yang telah dikatakan oleh Allah dan Putra-Nya, Yesus hal-hal yang dapat kita andalkan.

Saat Yesus berbicara tentang para pengikut-Nya, Dia berkata, "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku" (Yohanes 10:28). Jika kita memercayai-Nya, kita bisa yakin bahwa kita saat ini memiliki hidup yang kekal dan jaminan untuk hidup bersama Dia selama-lamanya.

Penulis Kitab Ibrani berkata, "Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau'"(Ibrani 13:5). Kita dapat yakin bahwa berbagai kebutuhan kita akan terpenuhi dan tak akan ditinggalkan sendirian.

Salah satu janji Yesus yang paling menghibur adalah "Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku" (Yohanes 14:3). Dia telah mengatakannya; kita dapat memercayainya dan dengan yakin menantikan hari itu.

Andalkan firman Allah. Hal itu akan terjadi --AMC

ALLAH TELAH MENGATAKANNYA. SAYA MEYAKININYA. BERESLAH SUDAH.

Sabtu, 18 Januari 2014

Persembahan

Persembahan seharusnya diberikan dengan sukarela. Ada dalam Alkitab

* 2 Korintus 9:7,
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Setiap orang seharusnya memberi sesuai kesanggupan. Ada dalam Alkitab,

* 2 Korintus 8:12,
Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

Banyak yang dimintakan dari orang-orang yang telah mendapat banyak. Ada dalam Alkitab,

* Lukas 12:48,
Tetapi barang siapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.

Memberi perpuluhan dan persembahan menjamin berkat-berkat Allah. Ada dalam Alkitab,

* Maleakhib3:8, 10
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Kemurahan-hati akan kembali kepada si pemberi. Ada dalam Alkitab,

* Lukas 6:38,
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu

Allah adalah teladan utama dalam soal memberi. Ada dalam Alkitab,

* Yohanes 3:16,
Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal.

Tuhan Yesus Memberkati

Jumat, 17 Januari 2014

YANG DAPAT DILAKUKAN ALLAH

Bacaan: 2 Korintus 1:3-11
NATS: Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi (2 Korintus 1:10)

Mereka dijuluki “anak-anak terhilang” dari Sudan. Ribuan dari mereka melarikan diri dari perang saudara di negara itu, dan mengungsi dari kekacauan dan pembunuhan. Banyak dari antara mereka yang telah belajar Injil di gereja-gereja yang didirikan para misionaris, tetapi pengetahuan mereka akan dunia di luar kampung halaman mereka sedikit.

Artikel di National Geographic mengisahkan salah satu dari “anak- anak terhilang” yang kini menetap di Amerika Serikat. Ia mengatakan kepada jemaat gereja bahwa ia sangat bersyukur atas bantuan dari Amerika, dan juga atas iman yang ia pelajari melalui kesulitan. “Orang Amerika memercayai Allah,” katanya, “tetapi mereka tidak tahu apa yang dapat Allah lakukan.”

Dalam ujian berat, kita bergerak dari teori menuju realitas saat mengalami kuasa Allah. Ketika tampaknya tidak ada harapan, kita dapat membagikan perasaan Paulus yang berkata, “Beban yang ditanggungkan ke atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga atas hidup kami” (2 Korintus 1:8). Tetapi kita pun dapat belajar, seperti Paulus, bahwa di masa kegelapan “kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati” (ayat 9).

Jika hari ini Allah telah mengizinkan Anda berada dalam keadaan yang tanpa harapan, pertimbangkan kembali semua yang telah dilakukan dan masih tetap dapat dilakukan Allah yang Perkasa. Dengan memercayai Allah dalam kesulitan, kita tahu apa yang dapat dilakukan-Nya dalam hidup kita —David McCasland

ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA SEKUTU
YANG DAPAT SELALU KITA ANDALKAN