Matius 4:4; 1 Petrus 1:23
Siapa yang tidak mengenal Harry Potter? Anak muda berkacamata ini
adalah tokoh fiksi ciptaan seorang wanita bernama J. K. Rowling yang
terkenal di seluruh dunia karena kesuksesan penjualan novel dan
penayangan layar lebarnya.
Harry dikisahkan oleh Rowling
sebagai pemuda yatim piatu yang memiliki kemampuan sihir di dalam
dirinya. Orangtuanya mati dibunuh oleh
penyihir jahat bernama Voldemort. Namun yang menarik disini adalah cara
Voldemort membunuh kedua orangtuanya, yaitu dengan menggunakan satu dari
tiga serangan mantera terlarang.
Mantera ini juga dipakainya
untuk membunuh teman Harry yang bernama Cedric Digory. Mantera terlarang
ini bernama "Avada Kedavra". Cukup dengan mengucapkan mantera ini dan
menyerang targetnya dengan tongkat sihir, kematian instan akan langsung
dialami si korban.
Malang bagi Harry, karena selain kedua
orangtuanya, seorang pria bernama Sirius Black yang sudah ia anggap
sebagai ayahnya sendiri pun harus mati karena serangan mantera yang
sama, walaupun bukan Voldemort yang melakukannya.
Pada
akhirnya, Harry dan teman-temannya yang bertumbuh semakin dewasa menjadi
cukup kuat untuk mengalahkan Voldemort, si penyihir jahat yang sudah
sangat meresahkan itu.
Dalam keseluruhan kisah Harry Pottter
ini, Avada Kedavra merupakan mantera mematikan yang menjadi senjata
super hebat para penyihir. Namun sadarkah kita bahwa sebagai anak-anak
Tuhan kita pun memiliki senjata yang jauh lebih super lagi dibandingkan
mantera fiksi belaka yang memiliki efek negatif tersebut?
Senjata kita tidak lain dan tidak bukan adalah firman Tuhan yang hidup!
Firman Tuhan tidak merugikan orang lain seperti mantera bernama Avada
Kedavra yang sangat mematikan itu, melainkan firman Tuhan dapat
memberikan kehidupan bagi siapa pun yang membacanya dan merenungkannya.
Firman Tuhan adalah makanan bagi roh kita yang terkadang mengalami
kelaparan sehingga kerohanian kita merosot drastis, dan kita pun
akhirnya menjadi sasaran tembak Iblis! Jangan mau menjadi lemah dan
rentan terhadap serangan dadakan si jahat! Ketika kita lemah, Iblis akan
semakin gencar menyerang kita!
Yesus mengatakan kepada kita
bahwa kita hidup bukan dari roti jasmani saja, melainkan juga dari
firman yang keluar dari mulut Tuhan. Ini menunjukkan kepada kita bahwa
firman Tuhan adalah kebutuhan pokok setiap orang percaya. Tanpa roti
rohani tersebut, kita akan mengalami kelaparan rohani. Dan jika
didiamkan terus, lama-lama kerohanian kita akan mati total.
Sungguh berbahaya! Petrus juga menuliskan dalam suratnya bahwa
sesungguhnya kita dilahirkan kembali dari benih yang tidak fana, yaitu
firman Tuhan, yang bukan saja hidup, tapi juga kekal. Karena itu
segeralah santap makanan rohani kita, dan bagikan juga kepada orang lain
sehingga kerohanian mereka juga bisa tetap hidup!
"Makanan jasmani menguatkan tubuh kita, tetapi firman Tuhan menyegarkan kerohanian kita."
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar