Matius 5:43-48
*Matius 5:44,
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Fyodor Dostoevsky menceritakan kisah tentang dua bersaudara, Ivan dan
Alyosha Karamazov. Alyosha adalah seorang pengikut Yesus yang setia,
sedangkan Ivan adalah seorang yang skeptis terhadap agama.
Cerita ini mengisahkan tentang Ivan yang menemui saudaranya di
sebuah cafe. Dalam upaya merendahkan iman Alyosha, Ivan mendeklamasikan
sebuah puisi panjang yang ditulisnya tentang Penyelidik Agung.
Dalam puisi itu, si Penyelidik mencerca Yesus karena Keputusan-Nya
memberikan kehendak bebas bagi manusia sehingga membawa begitu banyak
kepedihan dan penderitaan di dalam dunia ini.
Ketika Penyelidik
Agung menyelesaikan argumennya, Ivan mengambarkan bahwa Yesus Tidak
mampu menjawab. Yesus malah mendekati sang Penyelidik Agung dan mencium.
Ivan berharap Alyosha akan melihat tindakan Yesus sebagai tindakan yang
tidak masuk akal.
Namun setelah saudaranya selesai berbicara,
Alyosha justru meniru tindakkan Yesus, Ia mencondongkan tubuhnya ke
depan dan mencium Ivan.
Sikap Alyosha yang luar biasa itu
benar-benar membalikkan suasana. Sikap itu mengambarkan kemenangan kasih
atas keragu-raguan dan skeptisisme.
Kasih menepis setiap
keberatan yang ada. Tidak ada argumen logis yang dapat menumbangkannya.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus meminta kita mengasihi musuh kita, dan
melakukan kebaikkan bagi mereka yang menganiaya kita (Matius 5:44).
Bukan argumen yang rasional, melainkan KASIHLAH yang mampu mengatasi
kebencian.
Kebaikkan Allah yang dinyatakan di dalam kasih kita, akan membawa orang menuju pertobatan.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar