Rabu, 09 Januari 2013

KEKUATAN KASIH

Matius 5:43-48

*Matius 5:44,
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Fyodor Dostoevsky menceritakan kisah tentang dua bersaudara, Ivan dan Alyosha Karamazov. Alyosha adalah seorang pengikut Yesus yang setia, sedangkan Ivan adalah seorang yang skeptis terhadap agama.

Cerita ini mengisahkan tentang Ivan yang menemui saudaranya di sebuah cafe. Dalam upaya merendahkan iman Alyosha, Ivan mendeklamasikan sebuah puisi panjang yang ditulisnya tentang Penyelidik Agung.

Dalam puisi itu, si Penyelidik mencerca Yesus karena Keputusan-Nya memberikan kehendak bebas bagi manusia sehingga membawa begitu banyak kepedihan dan penderitaan di dalam dunia ini.

Ketika Penyelidik Agung menyelesaikan argumennya, Ivan mengambarkan bahwa Yesus Tidak mampu menjawab. Yesus malah mendekati sang Penyelidik Agung dan mencium. Ivan berharap Alyosha akan melihat tindakan Yesus sebagai tindakan yang tidak masuk akal.

Namun setelah saudaranya selesai berbicara, Alyosha justru meniru tindakkan Yesus, Ia mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium Ivan.

Sikap Alyosha yang luar biasa itu benar-benar membalikkan suasana. Sikap itu mengambarkan kemenangan kasih atas keragu-raguan dan skeptisisme.

Kasih menepis setiap keberatan yang ada. Tidak ada argumen logis yang dapat menumbangkannya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus meminta kita mengasihi musuh kita, dan melakukan kebaikkan bagi mereka yang menganiaya kita (Matius 5:44). Bukan argumen yang rasional, melainkan KASIHLAH yang mampu mengatasi kebencian.

Kebaikkan Allah yang dinyatakan di dalam kasih kita, akan membawa orang menuju pertobatan.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar