Rabu, 09 Januari 2013

Belajar Dari Keledai

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditmbun ( ditutup-karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam.

Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa pungunggnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor keatas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik.

Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan berhasil melarikan diri.


Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur"( kesedihan, masalah, dsb ) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita ( baik itu pikiran, tutur kata dan perbuatan kita ) dan melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakannya.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari sumur yang terdalam dengan terus berjuang, dan jangan pernah menyerah.

Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik! Ingatlah aturan sederhana tentang Kemerdekaan,
1. Bebaskanlah dirimu dari kebencian;
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan;
3. Hiduplah sederhana;
4. Berilah lebih banyak;
5. Berharaplah lebih sedikit;
6. Tersenyumlah.

Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku perlu meneruskannya kepadamu dengan maksud yang sama. Guncangkanlah !!!
“Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini”

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar