*Kejadian 19:26,
Tetapi istri Lot, yang berjalan mengikutinya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
Walaupun tidak selalu setuju dengan produknya, saya tertarik pada
beberapa ide iklan di televisi. Salah satunya adalah iklan yang
menceritakan seorang lelaki yang diberhentikan dari pekerjaannya sebagai
pegawai. Dengan sedih ia membereskan semua barangnya yang penuh kenangan, lalu kembali ke rumahnya.
Saat membereskan beberapa barang, ia justru menemukan ide untuk
membangun bengkel. Dari seorang pegawai yang diberhentikan, ia menjadi
seorang pengusaha yang membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Sodom dan Gomora terletak di lembah Yordan yang berlimpah air, sehingga
Lot memilihnya ketika akan berpisah dengan Abram. Namun, karena
kejahatan penduduk kota tersebut, Sodom dan Gomora hendak dimusnahkan.
Meski demikian, Tuhan memberi kesempatan kepada Lot untuk menyelamatkan
diri dengan berlari ke Zoar. Sayangnya, istri Lot tak menuruti petunjuk
malaikat Tuhan. Ia menoleh ke belakang-seakan akan ia tidak rela
meninggalkan kota tempat tinggalnya yang nyaman tersebut. Dan ia pun
menjadi tiang garam.
Hal-hal pada masa lalu kita mungkin sudah
nyaman dan menyenangkan bagi kita. Akan tetapi, sebagaimana kehidupan
Lot, ada kalanya Allah melihat sesuatu yang takkan berakibat baik
apabila kita terus ada di tempat atau situasi yang sama. Dan,
mempertahankan semuanya hanya akan membuat kita terhambat dan tidak akan
maju.
Karena itu, penting sekali bagi kita untuk memiliki hati
pasrah bersandar kepada Tuhan; kemudian menata hati, bersiap menyambut
hal-hal baru yang mungkin akan hadir. Dia jauh lebih tahu mana yang
paling penting dan berharga dari hidup kita.
ALLAH SELALU BEKERJA UNTUK KEBAIKAN BAHKAN KETIKA TAMPAKNYA KITA HARUS KEHILANGAN
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar