Minggu, 25 November 2012

Mengeluh

Pembacaan Firman:
*1 Korintus 10:10,
Dan janganlah bersungut-sungut seperti yang di lakukan beberapa orang dari mereka, sehingga mereka di binasakan oleh malaikat maut.

Renungan:
Sebuah surat pembaca di koran suatu hari berisi keluhan seorang istri yang tidak dapat tidur karena suaminya sering mendengkur saat tidur.

Ada yang memberi tips supaya tidak mendengkur, ada yang bersimpati, dan ada juga yang mengeluh.

Sampai suatu hari, sebuah surat tanggapan berbunyi: “Mendengkur adalah musik terindah di dunia. Jika tak percaya, bertanyalah kepada para janda”.

Sejak saat itu, tidak ada lagi surat berisi keluhan tentang pasangan mendengkur.

Ya, para istri tetap lebih senang mendengar dengkuran suaminya, daripada tidur sendiri dengan hati sunyi di atas tempat tidurnya.

Mengeluh bukan hal yang asing bagi bangsa Israel. Dalam perjalanan ke Kanaan, mereka mengeluh tentang apa yang mereka makan.

Mereka mengeluh tidak bisa makan daging, ikan, mentimun, semangka, bawang prei!

Mereka tidak bersyukur bahwa setiap pagi, Tuhan memberi mereka manna dari surga, roti malaikat (Maz 78:25).

Mereka malah menganggap bawang merah lebih berharga.

Sepintas mengeluh, bersungut-sungut, itu biasa. Namun, sadarkah Anda bahwa sikap itu sangat merugikan bahkan menghancurkan Anda!

Mengeluh membuat kita tidak bisa merasakan damai sejahtera Allah. Mengeluh membuat kita tidak bisa menghitung berkatNya Allah.

Sibuk mengeluhkan hal-hal kecil, bisa membuat kita tidak bersyukur atas hal-hal yang besar yang disedikan Tuhan dalam hidup kita.

Demikian juga dalam pernikahan dan keluarga. Daripada fokus kepada kelemahan pasangan kita, mengapa kita tidak bersyukur untuk kelebihannya?

Bersyukurlah pasangan yang mendengkur, cerewet, suka lupa, tidak rapi.

Bersyukurlah karena ia adalah salah satu berkat terbesar yang Tuhan berikan bagi hidup Anda!

MENGHADAPI RAKSASA KEHIDUPAN

1 Samuel 17:40-58

*1 Samuel 17:45,
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu

Ada saat kita harus berhadapan dengan kesukaran teramat besar. Entah berupa penyakit yang tak kunjung sembuh, atau te

kanan pekerjaan yang sangat berat dari atasan maupun orang-orang yang ada di dekat kita, rekan sepelayanan, klien, tetangga yang sangat menjengkelkan, tetapi kita tidak bisa menghindar.

Atau, juga berupa kebiasaan buruk yang harus membelenggu, kita ingin menjauh, tetapi juga tidak bisa lepas. Semua itu membuat kita merasa kecil dan tak berdaya.

Dalam keadaan demikian, kita bisa belajar dari Daud ketika menghadapi Goliat. Secara fisik, Daud tidak sebanding dengan Goliat, Daud berperawakkan biasa, sedangkan Goliat raksasa. Daud pengembala kambing domba, Goliat prajurit profesional. Daud bersenjata "Umban dan batu" (Ayat 40). Goliat bersenjata perang lengkap (1 Samuel 17:5-7).

Namun akhirnya, kita semua tahu, Daud berhasil mengalahkan Goliat (Ayat 50).

Apa kunci kesuksesan Daud? Daud berhasil karena ia berfokus kepada Allah (Ayat 45-47). Ya, jika kita berfokus pada kesukaran yang menghadang, maka kesukaran itu akan kita rasakan berkali-kali lipat lebih besar dari pada sebenarnya. Efeknya, kita akan merasa kecil dan tak berdaya. Seperti kesepuluh pengintai yang di utus Musa (Bilangan 13:32-33). Kalah sebelum bertanding. Namun kalau kita berfokus kepada Allah, pada kasih dan kuasa-Nya, kita akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk menghadapi segala tantangan.

Kita memang lemah, tetapi Allah yang memiliki kita, Maha Kuat. Bersama-Nya kita bisa, dan tidak ada alasan untuk kita tidak bisa mengatasi kesukaran sebesar apa pun.

KENAPA ALLAH MENJADI MANUSIA

Pembacaan Firman:
*Yesaya 43:10,
Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

Catatan:
"Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk", maksudnya "dibentuk": menjadi manusia - Allah pad

a mulanya tidak dibentuk, namun kemanusiaan-Nya menjadi Kristus adalah pembentukan. Dan setelah Ia (Allah, Yesus) tidak ada lagi.

Renungan:
Banyak orang bertanya kenapa Allah orang Kristen menjadi Manusia?

Dan biarlah Ilustrasi ini bisa menjadi jawaban buat kita yang sering meragukan kehadiran Yesus Kristus, semoga ilustrasi ini bermanfaat:

Pada suatu ketika, ada suatu keluarga petani di negeri 4 musim.

Sang suami tidak percaya kisah tentang Yesus, Allah yang menjadi manusia.

“Kalau saya adalah Allah, saya tidak akan mau merendahkan diri (kenosis) menjadi manusia (inkarnasi),” begitu pikirnya.

Oleh karena itu, dia tidak mau ikut istri dan anak-anaknya ke gereja.

Saat itu musim dingin, pada malam menjelang hari Natal, istri dan anak-anaknya telah pergi ke gereja untuk menghadiri misa. Dia sendirian di rumah, duduk menonton televisi sambil membaca-baca koran sementara di luar salju yang turun semakin deras.

Tiba-tiba dia mendengar suatu suara benturan keras dari arah ruang keluarga/tamu. Dan kembali ada suara benturan beberapa kali. Dengan bergegas dia ke ruang depan dan melihat beberapa burung dara yang kedinginan dan linglung setelah menabrak kaca jendela.

Rupanya mereka tersesat di tengah hujan salju deras dan berusaha masuk ke rumah melalui jendela.

“Burung-burung ini tidak akan selamat ditengah badai salju seperti ini,” demikian pikirnya, “tetapi ada sesuatu yang bisa aku lakukan.”

Dia punya gudang/lumbung di samping rumahnya dan seandainya burung-burung tersebut bermalam disana, mereka bisa tetap hangat dan selamat dari badai salju.

Setelah memakai jaket musim dingin, dia keluar rumah, membuka pintu gudang dan menyalakan lampunya. Tetapi ternyata burung-burung tersebut tidak masuk ke dalam lumbung yang hangat seperti harapannya.

Lalu muncul ide lainnya. Dia mencoba menarik perhatian burung-burung tersebut dengan menaburkan biji-bijian sampai ke lumbung.

“Mungkin dengan umpan makanan, burung-burung tersebut mau berjalan menuju ke lumbung dan tinggal di sana ,” pikirnya.

Tetapi burung-burung tersebut tetap saja tidak tahu apa yang sedang diusahakannya.

Lalu dia mencoba meniru kepak-kepak sayap burung dan meniru suara burung supaya mereka mau mengikutinya. Lagi-lagi usahanya tidak membuahkan hasil.

Di tengah rasa frustrasinya, dia bergumam, “seandainya aku bisa menjadi burung, sebentar saja, pasti aku bisa memimpin dan meyakinkan mereka masuk ke dalam lumbung, mereka akan SELAMAT dari badai ini dan tetap HIDUP.”

Tiba-tiba terdengar suara pujian gereja di kejauhan. Sang petani pun terperangah dan dia lalu berlutut. Dia teringat pada cerita Natal dan sekarang cerita tentang Allah yang menjadi manusia menjadi lebih masuk akal baginya.

Jelas cara terbaik untuk membawa manusia pada keselamatan yang dijanjikan Allah adalah dengan Allah merendahkan diriNya menjadi manusia betapapun mustahil ini bagi banyak orang.

Dengan demikian pesan-pesan Allah menjadi lebih jelas dan lebih baik dan manusia lebih dapat memahaminya.

PENGORBANAN-MU

Pembacaan Firman:
*Matius 28:20b,
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Renungan:
Seorang pengembara ingin mendaki bukit dan ketika dia ingin mendaki si pengembara itu sempet berfikir, "Jika aku harus mendaki batu-batu ini, aku pasti akan tergelincir dan tangan serta kakiku akan patah. Tapi aku ingin sampai di puncak itu. Aku harus melewatinya."



Maka pengembara itupun mulai mendaki batu itu dan ia . . . tergelincir.

Aneh, setelah bangkit, pengembara itu tidak merasakan sakit di tubuhnya dan tak ada satupun tulangnya yang patah.

"Betapa hebatnya aku. Batu-batu terjal inipun tidak dapat menghalangi jalanku."

Maka, ia pun melanjutkan perjalanan dan sampailah ia di puncak gunung itu. Betapa sukacitanya ia meihat pemandangan yang sungguh indah dan tak pernah ia melihat yang seindah ini.

Akan tetapi, saat pengembara itu membalikkan badannya, tampaklah di hadapannya sosok manusia yang penuh luka sedang duduk memandanginya. Tubuhnya penuh luka goresan dan kakinya penuh luka tusukan dan darah. Ia tak dapat menggerakkan seluruh tubuhnya karena patah dan remuk tulangnya.

Berkatalah pengembara itu dengan penuh iba pada sosok penuh luka itu, "Mengapa tubuhmu penuh luka seperti itu? Apakah karena segala rintangn yang ada tadi? Tidak bisakah engkau sehebat aku karena aku bisa melewatinya tanpa luka sedikitpun? Siapakah engkau sebenarnya?"

Jawab sosok penuh luka itu dengan tatapan penuh kasih, "Aku adalah Tuhanmu. Betapa hatiKu tak mampu menolak untuk menyertaimu dalam perjalanan ini, mengingat betapa inginnya engkau melihat keindahan ini. Ketahuilah, saat engkau harus melewati semak belukar itu, Aku memelukmu erat supaya tak satupun duri merobek kulitmu. Saat kau harus melewati kerikil tajam, maka Aku menggendongmu supaya kakimu tidak tertusuk. Ketika kau memanjat batu licin dan terjatuh, Aku menopangmu dari bawah agar tak satupun tulangmu patah. Ingatkah engkau kembali padaKU?"

Pengembara itupun terduduk dan menangis tersedu-sedu. Untuk kedua kalinya, Tuhan harus menumpahkan darahNya untuk suatu kebahagiaan.

Kadang, kita lupa bahwa Tuhan selalu menyertai dan melindungi kita. Kita lebih mudah ingat betapa hebatnya diri kita yang mampu melampaui segala rintangan tanpa menyadari bahwa Tuhan bekerja di sana. Dan sekali lagi, Tuhan harus berkorban untuk keselamatan kita. Maka, seperti Tuhan yang tak mampu menolak untuk menyertai anakNya, dapatkah kita juga tak mampu menolak segala kasihNya dalam perjalanan hidup kita dan membiarkan tanganNya bekerja dalam hidup kita?

"..., Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:20

Jangan pernah meragukan Allahmu bahwa DIA tidak akan pernah meninggalkanmu sedetik pun percayalah DIA mendengar jerit doamu.

SetiaNya Tuhanku

*Ulangan 7:7-8,
Bukan kerena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu-bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? Tetapi karena Tuhan mengasihi kami dan memegang sumpahnya yang telah siikrarkanNya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah per

budakan, dari tangan Firaun, raja Mesir

Terpikat? Banyak hal yang dapat membuat kita terpikat terhadap seseorang. Bisa karena seseorang itu memang cantik. Bisa pula karena sikapnya sangat sopan. Atau, bisa juga dari tutur katanya yang santun. Sering juga karena keahlian atau kepintarannya, dan masih banyak hal yang lainnya lagi.

Orang Israel terkenal “ degil”. Mereka suka ‘bersungut-sungut’. Jumlah mereka sedikit. Terhadap Tuhan mereka suka ‘memberontak’. Dan sebenarnya, tidak ada yang menarik dari umat Israel. Mereka bahkan adalah keturunan Yakub, ‘sang penipu’.

Siapa yang tertarik? Tak ada yang merasa tertarik dengan mereka. Kita susah untuk merasa simpati terhadap mereka.

Lalu kenapa hati Tuhan bisa ‘terpikat’ atas Israel dan bahkan ‘memilih’ mereka sebagai umat-Nya?

Ada 2 hal sebagai jawabanya:

Pertama, Ia mengasihi mereka. Kasih Tuhan memang selalu ajaib. KasihNya melampaui akal dan pikiran manusia. Lihatlah bagaimana Ia mengasihi kita yang penuh dosa. Ia merelakan AnakNya mati untuk menebus dosa kita.

Kedua, Tuhan memegang teguh sumpahNya kepada nenek moyang Isreal, sumpahNya kepada Abraham.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga dapat memahami betapa besar setianya Tuhan dengan kasihNya kepada kita? Adakah kita juga saling mengasihi? Dan, apakah kita juga memegang janji setia pernikahan kita?

Bagaimana dengan kondisi keluarga kita? Apakah kita merasakan keluarga kita sudah hancur dan sulit untuk dapat disatukan kembali?

Hayatilah kasih Tuhan, dan nikmatilah kesetiaanNya. Ia tidak akan pernah melupakan kita. Kita berharga dan Ia tetap setia untuk membantu dan senantiasa megasihi keluarga saya dan Anda!

KEMENANGAN ATAS PENCOBAAN

Pembacaan Firman:
*1 Yohanes 2:16,
Segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini--yang diinginkan oleh tabiat manusia yang berdosa, yang dilihat lalu diingini dan yang dibangga-banggakan-- semuanya adalah hal-hal yang tidak berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Renungan:
Wanda Johnson, seorang ibu tunggal dengan lima orang anak, sedang dalam perjalanan menuju tempat peg

adaian. Ia berharap disana ia mendapat pinjaman 60 dolar atas TV miliknya.

Kemudian terjadilah sesuatu yang sangat aneh. Sewaktu truk berlapis baja yang penuh dengan katong uang berjalan melintasinya, pintu samping truk itu terbuka, dan jatuhlah sekantong uang itu. Ketika ia menghitung uang di dalam kantong, ternyata jumblanya sebanyak 160.000 dolar.

Pertentangan batin berkecambuk dalam jiwanya. Ia dapat menggunakan uang itu untuk melunasi semua tagihannya dan memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya. Tapi di satu sisi dia pun sadar kalau uang itu bukan miliknya.

Setelah empat jam bergumul hebat dengan keyakinan moralnya, Wanda menelpon polisi dan mengembalikan uang itu. Kesadaran untuk melakukan hal yang benar menang atas pencobaan untuk mengambil sesuatu yang bukan miliknya.

Seberapa kuat IMAN anda? Apakah IMAN itu akan hilang saat anda di hadapkan pada kesempatan yang sangat menggoda untuk melakukan hal yang tidak benar ? Seperti halnya yang terjadi ketika setan menyerang Adam dan Hawa pada tiga hal, yaitu keinganan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. 1 Yohanes 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Nenek moyang kita yang pertama kalah dalam menghadapi bujukan ular (Kejadian 3:1-6) tetapi Yesus TIDAK (Matius 4:1-11)

Apapun yang sedang iblis lakukan untuk menekan kita, mari kita teladani Yesus dan melakukan tindakan yang benar UNTUK MELAWAN PENCOBAAN, BERDIRILAH BERSAMA YESUS!

Optimis

Optimislah (berpikir positif dalam menjalani kehidupan ini.

Bagaimana pola pikir Anda, itulah yang menentukan masa depan Anda.

Hal yang paling Anda perlukan untuk mencapai kesuksesan adalah dengan menanamkan jiwa 'optimisme' dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya pesimis (antonim optimis) malah membuat hidup Anda tidak kunjung tentram karena segalanya dinilai dengan negatif yang membuat perasaan Anda serba salah.

*Filipi 4:8,
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Tuhan Memberkati.

Akuilah Segala Jalanmu

Kejadian 2:7

Bila kita berbicara tentang debu, maka kita akan berpikir mengenai sesuatu hal yang tidak berharga dan kotor. Namun, dari debu inilah Tuhan menghadirkan sosok manusia pertama di muka bumi ini, yang sangat dikasihiNya. Bukankah ini hal yang sangat mengagungkan?

Tuhan menjadikan kita dari sesuatu yang terbuang untuk membuat kita berharga dan menjadi biji mataNya

. Jadi, apa yang dapat dibanggakan dari keberadaan kita yang terbentuk dari debu ini, yang bahkan disertai dengan pelanggaran-pelanggaran yang acap kali membuat hati Tuhan terluka?

Dengan demikian, patutlah kita mengerti bahwa kita menerima kasihNya hanya semata-mata karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Pengasih. Hal inilah yang diucapkan oleh pemazmur ketika ia berbicara tentang pelanggaran manusia. "TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukanNya kepada kita setimpal dengan dosa kita . . . Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu." (Zabur 103:8-14).

Namun, jika demikian, bolehkah kita bertekun dalam dosa? Tentu saja tidak. Pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan dalam meniti perjalanan kekristenan, hendaklah membuat kita menyadari dua hal yang harus kita pahami secara beriringan melalui ayat ini.

Pertama, keberadaan kita yang penuh dengan kelemahan. Hal ini akan membuat mata rohani kita terbuka bahwa kita tidak cukup kuat untuk berjalan sendiri.

Kedua, kasih sayang Tuhan yang sangat besar bagi kita. Dia sendiri tahu siapa kita, Dia ingat bahwa kita ini debu yang penuh kelemahan. Itulah sebabnya kasih karunia pengampunan selalu Dia sediakan bagi kita.

Bagaimanakah kita mendapatkan kasih karunia pengampunan ini? "Dosaku kuberitahukan kepadaMu . . . 'Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,' dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku." (Mzm 32:5). Daud berbicara dari pengalamannya sebagai orang yang takut akan Tuhan, yang juga melakukan pelanggaran. Namun pengakuan dosa Daud ini menjadi teladan bagi kita, sebab, "Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!" (Mzm 32:2).

Kita harus memiliki kebesaran hati untuk mengakui setiap pelanggaran kita, dan tidak menipu Tuhan dengan menyembunyikannya seolah-olah Tuhan tidak tahu.

Dengan menyadari semua kebenaran ini, marilah kita memiliki sikap hati yang terbuka dan peka. Bila kita melihat seorang percaya yang melakukan kesalahan, ingatlah bahwa kita pun tidak luput dari kesalahan. Hal ini menghindarkan kita untuk menghakimi rekan-rekan seiman. Dan bila kita menyadari akan pelanggaran kita, jauhilah sikap menipu Tuhan.

Akuilah segala jalan kita di hadapanNya, dan nikmatilah panjang sabar, kesetiaan, serta kebesaran kasih Tuhan di dalam hidup kita. Dia ingat kita hanyalah debu.

"Tidak mengaku pelanggaran di hadapan Tuhan sama halnya dengan menipu Tuhan."

TANGAN TUHAN

*Yesaya 59,
1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Renungan:
Seorang pria dari suku Indian, suatu hari memutu

skan untuk menjadi Kristen.

Dia kemudian mulai menceritakan tentang Yesus kepada banyak orang lain sejak hari itu…

“Mengapa kamu selalu membicarakan dan menyebut nama Yesus?”, tanya seorang sahabatnya suatu hari.

Pria Indian ini terdiam sebentar, perlahan kemudian mengambil sejumlah ranting dan rumput kering dan dibuatnya menjadi lingkaran.

Diletakkannya seekor ulat di tengah-tengah lingkaran, kemudian membakar ranting dan rumput kering itu.

Dua orang Indian itu menyaksikan bagaimana ulat di tengah-tengah api itu menggeliat karena kepanasan. Ulat itu terus menggeliat tanpa punya kemampuan untuk mengeluarkan dirinya sendiri dari situasi itu. Situasi yang akan segera membunuhnya jika tidak ditolong…

Tak lama sang Indian mengulurkan tangannya, dan ulat itu merambat naik dengan selamat…

Indian itu menatap sahabatnya dan berkata, “Seperti itulah yang dilakukan Yesus bagiku… Dalam keadaan tak berdaya di tengah-tengah bahaya, Dia mengulurkan tangan-Nya dan menyelamatkan aku…”

Tangan berlobang paku itu selalu terulur buat setiap kita…

Tidak peduli sebesar apapun masalah sekelilingmu, Tangan itu sanggup untuk mengangkat dan menyelamatkan engkau…

Berserulah hari ini, dan saksikan keselamatanmu datang! Karena itulah Dia disebut Juruselamat, karena Dia selalu menyelamatkan! Dan pertolongan-Nya yang tidak pernah terlambat…

Anda Bukanlah Milik Anda Sendiri

Matius 5:15

Dalam ayat di atas, kita menangkap satu maksud pengajaran Yesus bahwa ketika seseorang menyalakan pelita maka diharapkan pelita itu akan memancarkan terang. Pelita itu diperuntukkan bagi kepentingan orang lain. Walau pelita itu sendiri tidak mendapat perhatian tetapi terang yang dipancarkannya akan membawa sukacita bagi seisi rumah.

Demikianlah hal ya

ng telah dilakukan Yesus. Ia datang menerangi kegelapan dunia ini dan tidak pernah sedikit pun Ia mencari kemuliaan bagi diriNya sendiri. Ketika kita tahu kebenaran ini maka kita akan menyadari bahwa keberadaan kita bukanlah semata-mata untuk diri sendiri, tetapi untuk banyak orang. Sebagai orang yang percaya yang menjadi terang dunia, kita harus menjadikan hidup kita berarti bagi orang lain.

Kita sangat mengenal seorang wanita yang bertubuh kecil, namun memiliki misi yang sangat kuat untuk menjadikan dirinya sebagai terang dunia. Seolah-olah kehadiran dirinya di muka bumi hanyalah semata-mata untuk orang lain. Dia adalah Mother Theresa, yang melayani orang-orang miskin di India selama 45 tahun. Ia menyatakan bahwa, "I am a little pencil in the hand of God who is sending a love letter to the world." Atau "Saya adalah sebuah pensil kecil di tangan Tuhan, yang telah dipakai Tuhan untuk mengirim sepucuk surat cinta kepada dunia"

Mother Theresa telah menjalani tugasnya dengan baik, dan karya bakti semasa hidupnya telah menjadi bukti bahwa ia tidak membiarkan pelitanya ditaruh di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, yang telah menerangi bukan hanya seisi rumah, tetapi juga seluruh dunia. Adakah kita rindu menjadi sebuah pensil kecil di tangan Tuhan, seperti Mother Theresa? Rindukah kita menjadi pelita yang ditaruh di atas kaki dian sehingga kita dapat memancarkan terang dengan maksimal?

Salah satu kunci untuk dapat menjadikan hidup kita berarti bagi orang lain adalah seperti yang ditegaskan oleh Yesus bahwa pelita kita tidak boleh diletakkan di bawah gantang ataupun di bawah tempat tidur (Mrk 4:21).

Pelita yang ditaruh di bawah gantang tidak akan berguna bagi banyak orang. Jangan menjadi orang percaya yang hanya hidup bagi diri sendiri, yang tidak peduli akan orang lain, sehingga hari demi hari hanya menjalani hidup yang berorientasi pada pekerjaan, keluarga, dan kesuksesan pribadi.

Nilai sebuah kehidupan bukanlah terletak pada apa yang kita capai, tetapi pada apa yang dapat kita beri. Seperti pernyataan Winston Churchill, "We make a living by what we get, but we make a life by what we give." Atau, "Kita menjalani kehidupan ini dengan apa yang kita capai, tetapi kita membuatnya berarti dengan apa yang dapat kita beri."

Marilah kita melepaskan rasa kepuasan atas diri sendiri, dan mulailah berpikir apakah yang dapat kita beri buat orang-orang di sekitar kita, gereja, masyarakat, dan dunia, serta menjadikan kehidupan kita sebagai sebuah terang yang dinyalakan di atas kaki dian!

"Terlalu kecil arti hidup ini jika kita hanya berpikir dan bertindak untuk diri sendiri tanpa memikirkan orang lain."

Bumerang Atau Anak Panah

Yesaya 43:18-19

Rasul Paulus mengatakan, "Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku" bdk Filipi 3:13. Ia melupakan segala dosanya terhadap umat Tuhan, bahkan ia juga melupakan segala kesombongan dan kesuksesannya sebelum ia bertobat.

Yusuf melupakan segala sakit hati dan kepedihannya terhadap saudara-saudaranya, dan meli

hat segala duka hatinya sebagai rencana dan jalan Tuhan dalam hidupnya untuk menjadi saluran berkat bagi umat pilihanNya.

Abraham meninggalkan segala kenyamanan hidupnya di Ur-Kasdim, demi sebuah panggilan Tuhan untuk menuju ke sebuah tempat yang sama sekali tidak ia kenal.

Musa harus menghapus bayang-bayang ketakutannya atas ancaman Firaun untuk kembali ke Mesir demi sebuah visi Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.

Petrus berjuang untuk menghapus perasaan tertuduh atas penyangkalannya terhadap Yesus dan mulai berjalan di dalam kuasa Roh Kudus untuk meneruskan pemberitaan Injil.

Kesimpulan dari kisah para tokoh Alkitab ini ialah bahwa Tuhan tidak melihat kepada masa lalu, melainkan Ia ingin mempertajam mata rohani kita untuk melihat sesuatu yang baru, yang dapat Ia kerjakan di masa depan. Ketika kehidupan hanya berorientasi ke masa lalu, maka mata rohani kita menjadi buta untuk melihat hal-hal baru yang dapat Ia kerjakan. Namun, jika kita mengarahkan diri ke depan Tuhan akan menunjukkan jalan untuk membawa kita keluar dari masa lalu dan menjadi alatNya di masa depan.

Colton Harris, yang berusia 20 tahun, terkenal sebagai seorang penjahat dengan julukan "Bandit Telanjang Kaki", dikarenakan kebiasaannya bertelanjang kaki pada waktu melakukan kejahatan.

Masa kecilnya dipenuhi dengan hal-hal yang menyedihkan, karena ia mengalami penyiksaan dan diabaikan orang tuanya. Sehingga acap kali para tetangganya menghubungi Departemen Perlindungan Anak.

Ketika ayah tirinya meninggal pada waktu ia berusia 7 tahun, ibunya pun sering mabuk dan membiarkan ia lapar, serta memperlakukannya dengan tidak baik. Sejak dari situ, ia mulai menjalani kehidupan yang liar di luar rumah. Pada usia 12 tahun, ia mulai mencuri makanan, selimut, air minum, dan kemudian menyembunyikan diri di hutan selama beberapa hari. Masa lalu yang begitu menyedihkan ini akhirnya menghantarnya menjadi bandit besar yang terkenal.

Begitulah masa lalu bisa memengaruhi pembentukan masa depan kita. Kita tidak dapat mengubah masa lalu. Namun, cara kita menanggapinya akan menentukan masa depan kita. Tahun-tahun telah kita lalui, dipenuhi dengan cerita suka dan duka. Adakah setiap duka akan menjadi anak panah di tangan Tuhan, yang ditarik dan diluncurkan untuk menjadi sasaran rencanaNya atau malah menjadi bumerang bagi masa depan kita? Dan adakah suka dan kebahagiaan akan membuat rasa syukur kita melimpah kepadaNya?

"Masa lalu yang buruk bisa menjadi bumerang bagi masa depan, jika kita terus membiarkannya menguasai kita."

Minggu, 18 November 2012

DIA BEKERJA UNTUK KEBAIKANMU

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)

Allah sedang bekerja dalam segala sesuatu dalam kehidupanmu, hari ini.

Apapun yang mungkin sedang engkau hadapi, apapun tantangan yang mungkin sedang engkau alami,

Allah mempunyai sebuah rencana indah bagimu. Saat ini, Dia sedang mempersiapkan orang-orang yang tepat untuk masuk dalam hidupmu. Dia sedang mempersiapkan kesempatan-kesempatan yang tepat untuk terbuka bagimu.

Engkau mungkin tidak melihatnya secara nyata saat ini, tetapi lihatlah dengan mata imanmu hari ini.

Berdirilah terus. Percayalah terus. Berharaplah terus. Dan teruslah ikuti Firman-Nya. Fokus pada kebaikan-Nya dalam hidupmu, dan ketahuilah bahwa Dia menghargai orang-orang yang terus mencari Dia. Ketika engkau merenungkan kasih setia Tuhan dan menunjukkan kasihmu pada-Nya dengan mengikuti Firman-Nya, engkau akan melihat rencana-Nya nyata dalam hidupmu. Engkau akan mengalami damai dan sukacita-Nya. Dan engkau akan hidup dalam kemenangan setiap hari dalam hidupmu!

NIKMATILAH KOPINYA, BUKAN CANGKIRNYA!

Pembacaan Firman:
*1 Tawarikh 16:34,
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNYA.

Renungan:
Sekelompok alumni University California Of Bekeley yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi profesor kampus mereka yang telah tua.

Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stres di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, profesor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis. Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantaranya gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, profesor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stres yang kalian alami."

"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain."

Kehidupan bagai kopi, sedang pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya.

Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita. Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya.

Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya.

"SADARILAH JIKA KEHIDUPAN ANDA ITU JAUH LEBIH PENTING DIBANDING PEKERJAAN ANDA !!"

Bekerja Seperti Jerboa

Amsal 11:30

Jerboa adalah seekor hewan pengerat yang mungkin namanya terdengar sangat asing di Indonesia. Hal ini disebabkan karena hewan pelompat yang berbentuk seperti gabungan tikus dengan kangguru itu hanya hidup di daerah Afrika Utara sampai Cina Utara. Hewan kecil berkaki panjang ini sudah cukup sulit untuk ditemukan. Namun ada hal menarik yang dapat kita pelajari dar

i gaya hidup jerboa. Jerboa tinggal di daerah gurun yang panas. Biasanya hewan kecil ini membuat liang-liang kecil sebagai tempat tinggal mereka. Hewan ini adalah jenis hewan yang aktif di malam hari, dan pada waktu siang ia bersembunyi di dalam liangnya oleh karena suhu udara yang panas. Pada musim hujan hewan pelompat ini akan membuat terowongan di dalam bukit yang tinggi untuk menghindari banjir. Jerboa juga merupakan binatang cerdas yang memiliki liang darurat yang digunakan bila ada pemangsa yang menyerangnya. Selain itu, jerboa juga menyumbat liangnya pada siang hari untuk menghindari panas dan serangan binatang pemangsa. Sungguh luar biasa Tuhan itu, menciptakan hewan yang lemah namun cerdas dan bijaksana! Bukankah suatu hal yang baik jika kita belajar dari hewan kecil ini?

Dalam bekerja, kadangkala kita mengalami hal-hal buruk seperti sering ditegur dan dimarahi atasan, tidak disenangi oleh rekan-rekan sekerja, kinerja yang tidak baik dari diri kita, dan seringnya terjadi kesalahan-kesalahan yang membuat pekerjaan kita menjadi gagal. Jika hal ini terjadi, jangan terburu-buru mengambil langkah untuk marah-marah kepada Tuhan dan menyalahkanNya! Cobalah kita periksa diri kita sebelumnya, mungkin semua hal jelek itu terjadi karena kita sendiri yang kurang baik dalam bekerja, dan tidak beres dalam melakukan segala sesuatu, termasuk bersosialisasi dengan orang lain!

Jerboa tahu kapan harus keluar dari liangnya, bukan siang hari, melainkan malam hari. Artinya, kita harus tahu menempatkan diri, kapan kita harus bertindak dan berbicara, kapan harus diam dan tidak mencampuri urusan orang lain.

Jerboa punya liang darurat yang mengarah ke atas bukit, dan juga liang darurat untuk hindari pemangsa. Artinya, kita harus selalu siap pada segala kemungkinan terburuk dan menyimpan rencana cadangan untuk segala hal yang bersangkutan dengan pekerjaan, sehingga jika rencana yang satu gagal, kita masih memiliki yang lain.

Jerboa menutup liangnya di siang hari untuk menghindari suhu yang panas dan serangan hewan buas. Artinya, kita harus waspada untuk menghindari pembicaraan yang berbahaya! Kadang kita melihat rekan-rekan kerja kita begitu asyiknya membicarakan kejelekan atasan atau rekan yang lain. Di sinilah kita harus menghindar untuk tidak terlibat. Yang perlu kita perkatakan adalah kata-kata yang membangun! Ingatlah apa yang ditulis di dalam Ams 11:30, "...siapa bijak, mengambil hati orang." Kita ditempatkan dalam pekerjaan kita oleh Tuhan bukan untuk menjadi gagal, melainkan menjadi sukses!

"Hindarilah tindakan yang tidak berguna, tetapi terlibatlah dalam segala hal yang mendatangkan kebaikan!"

BELAJAR DARI ANAK BURUNG

Pembacaan Firman:
*Matius 11:29-30,
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.

Renungan:
Ada sebuah dongeng tentang bagaimana awalnya burung memiliki sayap.


Mereka awalnya diciptakan tanpa sayap. Kemudian Tuhan membuat sayap dan berkata pada mereka, “Ayo, ambillah beban ini dan tanggunglah.” Burung-burung itu memiliki bulu dan suara yang indah; mereka bisa menyanyi, dan bulu mereka berkilau tertimpa sinar matahari, tetapi mereka tidak dapat melayang di udara.

Mereka awalnya ragu-ragu saat diperintahkan untuk mengambil beban yang diberikan pada mereka, namun mereka mentaati Tuhan dan menaruh beban itu di bahu mereka. Untuk beberapa saat beban itu terasa berat dan sulit untuk ditanggung, tetapi kemudian, mereka bisa dengan mudah membawanya, mereka melipatnya di dekat hati mereka, lalu sayap itu dengan cepat menyatu dengan tubuh mereka, dan dalam waktu singkat, para burung itu mengetahui cara menggunakan sayap itu, dan mereka dibawa sayap itu terbang di udara – beban itu kini telah menjadi sayap mereka.

Ini hanyalah sebuah perumpamaan. Kita adalah burung-burung bersayap itu, dan kita diberi tugas untuk mengepakkan sayap rohani kita sehingga kita bisa terbang. Kita mungkin melihat beban itu berat, dan berusaha menyingkirkannya, tetapi jika kita mau menanggungnya dan menaruhnya di dekat hati kita, beban itu akan menjadi sayap yang akan membawa kita melambung tinggi di hadapan Tuhan.

Tidak ada beban, jika kita dengan senang hati menanggungnya dengan kasih dalam hati kita, tidak akan menjadi berkat dalam hidup kita.

Pikullah kuk yang Tuhan pasang, sebab itu akan membuat kita semakin kuat dan dewasa.

Naiklah Botak!

2 Raja-raja 2:23-24; Amsal 14:21

Apa reaksi Anda ketika Anda sedang lelah bekerja, kemudian ada banyak orang yang mengejek kelemahan fisik Anda, atau mungkin menghina bagian tertentu dari tubuh Anda yang sangat sensitif? Tentulah kejadian ini akan membuat Anda menjadi risih dan marah besar, bukan? Hal inilah yang dialami oleh salah satu nabi yang namanya sudah cukup kita kenal, yai

tu Nabi Elisa.

Mari kita melihat peristiwa yang dialami oleh nabi ini yang diceritakan secara singkat dalam Alkitab, namun mengandung pelajaran yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita dan orang lain.

Pada waktu itu Elisa sudah sangat lelah setelah perjalanan panjang dari Sungai Yordan dan melewati Kota Yerikho untuk menyehatkan air di sana. Ditambah lagi, ia sedang sedih hatinya karena Elia baru saja meninggalkannya dan terangkat ke Sorga. Namun, setelah ia sampai di Betel dan sedang mendaki menuju Gunung Karmel, datanglah rombongan anak-anak dari Betel yang mencapai puluhan orang. Bukannya membantu Elisa mendaki atau membawakan barang bawaannya, anak-anak itu malah mencemoohkan dan mengejek Elisa, "Naiklah botak, naiklah botak!" Elisa yang sudah sangat lelah menjadi jengkel dan begitu menatap wajah mereka semua, dengan marah Elisa mengutuk anak-anak itu. Luar biasa kejadian yang terjadi setelahnya, dua ekor beruang dari hutan datang dan mengaku, sehingga mencabik-cabik empat puluh dua orang dari anak-anak tersebut.

Peristiwa ini memberikan kita sebuah pelajaran yang berharga. Setiap manusia sesungguhnya Tuhan ciptakan dengan indah, entahkah dia memiliki rambut kepala yang keriting ataupun lurus dengan kondisi yang sudah menipis maupun masih tebal rambutnya, atau Tuhan ciptakan dengan ukuran tubuh lebih pendek atau lebih tinggi, berkulit putih, hitam, cokelat, atau apa pun itu, semua indah dan berharga di mata Tuhan!

Kita tidak bisa memungkiri bahwa cukup sering kita lalai memerhatikan peringatan Tuhan yang sederhana dan nampak biasa saja di dalam Ams 14:21, bukan? "Siapa menghina sesamanya, berbuat dosa . . . " Demikian yang tertulis di dalam ayat tersebut.

Mungkin begitu melihat orang yang fisiknya lucu menurut kita, kita akan mengejk mereka berdasarkan fisik mereka tersebut. Reaksi orang itu bisa tertawa, ataupun marah. Tetapi apa pun reaksinya, kita sudah menyinggung perasaannya dan menyakiti hatinya, walaupun dari luar ia tampak menerima ejekan itu dengan santai dan tertawa, tetapi mungkin hatinya tersayat mendengar hinaan itu. Dia hanya berusaha untuk tidak marah dan menutupinya.

Sadarilah! Walaupun nampaknya sepele, namun ini adalah hal penting yang menyangkut harga diri manusia! Saat ini, jika ada orang yang pernah Anda sakiti hatinya, segeralah minta maaf dan jangan lagi menyebarkan kata-kata hinaan yang tidak membangun melainkan sebarlah kata-kata pujian yang dapat memberkati hidup orang lain!

"Fisik yang buruk di mata manusia adalah ciptaan yang indah di mata Tuhan. Sedarlah dan jangan menghinanya!"

BERSIKAP ADIL

Pembacaan Firman:
*Yesaya 11:2-3,
Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
3 Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang

Renungan:
Dua orang pemuda melamar kerja. Yang pertama pandai, ulet, jujur tetapi tida

k pandai berbicara. Penampilannya pun kurang rapi. Pemuda kedua seorang pemalas yang tidak jujur, tetapi bermulut manis dan berpakaian nacis.

Ketika diwawancara, ternyata si pemuda kedua diterima! Sebuah keputusan yang tidak adil, tetapi dapat dipahami.

Kita cenderung menilai seseorang berdasarkan kesan pertama. Tidak objektif, sebab kita tidak tahu isi hatinya. Akibatnya kita jadi sulit bersikap adil.

Dalam dunia yang tidak adil, Nabi Yesaya menubuatkan (meramalkan) akan datangnya Mesias sebagai Hakim Adil. Nubuat itu menunjuk pada Kristus.

Dia bisa bersikap adil sebab memiliki Roh Hikmat dan pengertian. Dia mengenal isi hati seseorang bisa melihatnya secara objektif, sehingga dapat bersikap adil. PenghakimanNya bukan berdasarkan kesan pertama yang menipu. Tidak juga di pengaruhi oleh kata orang (ay 3).

Mesias akan membela mereka yang selama ini menjadi korban ketidakadilan dari penguasa. Dia akan berpihak kepada mereka yang diperlakukan secara tidak adil, lemah, tersisih dan tidak di mengerti.

Apakah anda di perlakukan secara tidak adil? Apakah orang kerap salah memahami anda? Datanglah kepada Yesus yang mengenal Anda luar dan dalam. Dia tidak akan menghakimi Anda seperti orang lain.

Tuhan kita Raja Keadilan!
Periksalah juga bagaimana cara Anda menilai sesama, terutama kepada bawahan Anda.

Sudahkah Anda bersikap adil? Apakah penilaian Anda sering dipengaruhi oleh apa kata orang atau kesan pertama Anda terhadapnya? Mintalah hikmat agar Dia memampukan Anda bersikap adil.

SETIAP ORANG YANG MENGAKU DARI ANAK TUHAN, HARUS MENJADI PEJUANG KEADILAN.

The Missing Link

Lukas 12:22-34

Para ilmuwan dan pendukung teori Darwin banyak sekali menghabiskan waktu dan dana mereka untuk mencari jenis fosil yang mereka namai "the missing link".

Menurut teori mereka, seharusnya the missing link terkubur di bumi ini dalam jumlah yang banyak sekali, bahkan mungkin mencapai ratusan atau ribuan. Sesungguhnya, apakah the missing link itu?

Menurut teori Darwin

, manusia berevolusi dari binatang kera menjadi sosok manusia sempurna dengan daya kecerdasan yang jauh lebih tinggi. The mising link adalah jenis fosil transisi yang menjadi jembatan penghubung antara evolusi kera menuju bentuk tubuh manusia yang sempurna tersebut. Jadi bisa juga disebut sebagai bentuk peralihan. Dan bukan hanya manusia, bahkan Darwin pun berteori bahwa binatang-binatang lain juga mengalami evolusi besar yang disebut dengan istilah macro evolusi. Contohnya adalah beruang yang berevolusi menjadi lumba-lumba. Jadi, the missing link yang begitu gencar dicari pendukung teori Darwin sebagai bukti kebenaran teori tersebut bukan hanya mengacu pada perubahan kera ke manusia, tetapi juga bentuk peralihan hewan-hewan lain menjadi jenis hewan yang sama sekali berbeda. Tetapi sampai saat ini pun kita tidak pernah menemukan fosil aneh seperti itu. Tidak ada fosil beruang bersirip lumba-lumba ataupun binatang dengan bentuk gabungan lainnya. Mereka hanya mencari hal yang sia-sia! Karena itu, sebagai orang percaya kita tidak memakai teori Darwin yang bertolak belakang dengan kebenaran Alkitab itu sendiri.

Apakah yang kita cari di dunia ini? Kadang tanpa sadar kita sebagai anak-anak Tuhan juga mencari hal-hal yang sia-sia sama seperti para ilmuwan tersebut.

Selama hidup di dunia banyak hal yang salah yang terus kita kejar. Harta dan kekayaan duniawi nampaknya menjadi target utama kita hidup di dunia ini. Kita berpikir tanpa uang kehidupan manusia tidak dapat berjalan, dan tidak akan ada yang namanya esok hari jika kita tidak memiliki uang.

Hal ini menyebabkan dampak yang buruk pada perilaku kita. Dengan konsep semacam ini, kita jadi menomorduakan Tuhan. Kelihatannya bekerja di hari Minggu jauh lebih penting daripada pergi ke gereja dan beribadah. Nampaknya beristirahat dan santai di rumah jauh lebih menyenangkan daripada mengikuti ibadah komsel atau membuat suatu mezbah keluarga dan berdoa bersama keluarga tercinta. Prioritas utama dalam hidup kita jadi berubah. Bukan lagi Tuhan, melainkan materi dan kesenangan hidup belaka.

Yesus sangat memahami keadaan manusia yang cenderung untuk mementingkan kehidupan jasmaninya daripada hubungan mereka dengan Tuhan. Karena itulah Yesus dengan tegas menasihati agar setiap orang yang mendengarNya pada waktu itu segera membenahi urutan prioritas mereka. Carilah dahulu Kerajaan Sorga, maka hal jasmani laiinya akan ia tambahkan! Mari kita bersama belajar mengutamakan Tuhan selalu!

"Hubungan yang intim dengan Tuhan jauh lebih indah daripada kilau emas dan batu permata."

MENGAPA PERLU KE GEREJA?

Pembacaan Firman:
*Ibrani 10:25,
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Renungan:
Dalam rubrik Surat Pembaca di sebuah majalah gereja, ada seorang yang mengirimkan surat sebagi berikut:

"Saya sudah

pergi ke gereja selama 30 tahun. Selama itu saya telah mendengar ribuan kali khotbah. Tetapi hingga saat ini tidak bisa mengingat satu per satu khotbah yang pernah saya dengar. Jadi rasanya saya telah memboroskan banyak waktu, begitu juga para pendeta itu dengan khotbah-khotbah mereka."

Surat itu memicu banyak tanggapan dari majalah tersebut. Sampai akhirnya seorang pembaca lain menulis demikian:

"Saya sudah menikah selama 30 tahun. Selama itu istri saya telah memasakkan ribuan kali untuk saya. Hingga kini saya tidak bisa mengingat satu per satu makanan istri saya. Tetapi saya tahu, bahwa masakan-masakan itu telah memberikan tubuh saya kekuatan yang diperlukan untuk hidup sampai sekarang."

Disadari atau tidak, sebetulnya ada banyak sekali manfaat yang kita peroleh dengan kita ke gereja; baik melalui ibadah yang kita ikuti, firman yang ditabur, doa yang dipanjatkan, dan nyanyian yang dinaikkan dalam ibadah; akan menjadi "pupuk yang subur" bagi pertumbuhan Iman kita, maupun melalui persekutuan dengan saudara seiman, dimana kita dapat saling memperhatikan, saling mendukung dalam kasih dan dalam perbuatan baik. Itulah sebabnya penulis Surat Ibrani pun menasehatkan supaya kita jangan menghindari pertemuan-pertemuan ibadah.

Jadi, jangan berfikir bahwa ke gereja itu hanya membuang-buang waktu dan tidak ada manfaatnya sama sekali. Itu salah besar!

GARAM TAWAR

MATIUS 5:13-16

*Matius 5:13,
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Ketika garam dikumpulkan dari wilaya laut mati, ada garam yang asin dan baik untuk bumbu dapur, ada pula garam yang tawar.

Garam yang tawar ini tidak dibuang, tetapi disimpan di bait Allah di Yerusalem. Pada musim di
ngin ketika hujan turun, ubin pelataran bait Allah menjadi licin, dan garam tawar itu ditaburkan untuk mengurangi kelicinan. Begitulah garam yang tawar itu diinjak-injak orang banyak.

Garam memiliki ciri-ciri yang mengambarkan bagaimana seharusnya pengaruh orang beriman terhadap kehidupan dunia di sekitarnya.

Garam biasanya di gunakan sebagai penyedap rasa. Orang percaya seharusnya menegakkan kesadaran moral suatu bangsa, sehingga dalam setiap aspek kehidupan, baik sosial, politik, ekonomi, budaya maupun pendidikan, dapat dirasakan adanya pengaruh cara-cara Allah.

-Jika digunakan untuk mengarami buah anggur, garam membuat buah itu terasa manis, orang percaya seharusnya dapat pula "memaniskan" kepahitan hati orang-orang yang merasa tertindas dan tersingkir

-Garam dapat gunakankan untuk mematikan rumput-rumput liar yang tumbuh pada retakkan jalan setapak. Pelanggaran moral yang terjadi di bangsa ini seharusnya dapat dilenyapkan oleh pengaruh jemaat Tuhan

-Garam dapat melembutkan es. Kita seharusnya dapat "mencairkan" kebekuan hati oarng yang mengeraskan diri dan menentang kebenaran Allah.

-Garam dapat mengawetkan makanan atau membuatnya tidak segera membusuk. Umat Kristiani seharusnya juga mempunyai pengaruh yang melindungi bangsa ini dari kemrosotan moral.

Apakah kita "ASIN" dan memberi dampak bagi masyarakat sekitar???

GEREJA YANG HIDUP ADALAH SATU-SATUNYA HARAPAN BAGI MASYARAKAT YANG SEKARAT

*Roma 12:2,
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Selasa, 13 November 2012

BERDOA DAN MINTALAH

(Luk 11:9-12; Yak 4:2)

Percy Ross seorang milioner yang hidup pada tahun 1916-2001 berkata, "Alam ini penuh dengan banyak persediaan untuk memenuhi apa yang Anda inginkan, Ia hanya menanti Anda meminta." Dengan kata lain, sebenarnya Tuhan memiliki persediaan yang banyak untuk manusia ciptaanNya. Tetapi seperti yang dikatakan Yak 4:2 bahwa salah satu alasan mengapa kita tidak m

emperoleh apa yang kita inginkan, yaitu karena kita tidak berdoa. Kalimat "karena kamu tidak berdoa" di dalam Alkitab bahasa Inggris (KJV) di tulis "because ye ask not" atau "karena kamu tdk meminta."

Yesus pernah berkata kepada murid-muridNya, "Mintalah maka akan di berikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan di bukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu di bukakan." (Luk 11:9-10).

Penting untuk diingat bahwa permintaan yang di kabulkan Tuhan di sini merupakan permintaan yang sesuai dengan kehendakNya. Sehubungan dengan meminta, Yesus berkata bahwa apa yang kita minta dalam namaNya, maka Ia akan melakukannya. "Dan apa saja yang kamu minta dalam namaku, Aku akan melakukanNya..." (Yoh 14:13). Meminta dalam nama Tuhan Yesus berarti kita datang dengan otoritas dan kuasa nama Yesus dan bukan dengan otoritas kita sendiri. Respon yang kita terima di dasarkan atas nama siapa kita datang. Datang kepada Bapa di dalam nama Tuhan Yesus berarti kita mengakui kenyataan bahwa karena pengorbanan Yesus di kayu salib kita di benarkan dan di layakkan untuk datang kepada Bapa.

Kebenaran Yesus di perhitungkan kepada kita; kita di benarkan dan dianggap layak sehingga Bapa akan menjawab doa-doa kita jika kita meminta kepadaNya dalam nama Yesus.

Mengapa kita perlu mengutarakan permintaan kita??

- PERTAMA, MENGUTARAKAN PERMINTAAN KEPADA TUHAN MENUNJUKKAN KETEGANTUNGAN KITA KEPADA-NYA. Tuhan kita berkuasa dan Dia tahu persis apa yang kita butuhkan, bahkan banyak hal yang Ia berikan tanpa kita minta. Namun ada bagian-bagian tertentu yang akan kita peroleh jika kita memintannya. Selain itu, kita tidak akan tahu dari mana datangnya apa yang kita terima, jika kita tdk pernah memintanya. Ketika kita menerima apa yang kita minta, kita tahu bahwa Tuhan mengabulkan permintaan kita, dan kita akan bersyukur kepadaNya serta semakin yakin akan kasih dan kuasaNya.

-KEDUA, MENUNJUKAN KEYAKINAN KITA PADA KASIHNYA. Tuhan mengasihi anak-anakNya dan Ia rindu memberikan yang baik bagi kita. Firman Tuhan mengatakan bahwa jika bapa di dunia saja tahu memberikan pemberian yang baik bagi anak-anaknya, terlebih lagi Bapa yang di Sorga.

Dengan meminta, kita mempercayai Bapa yang baik itu akan memberikan apa yang kita minta, Mintalah kerena Bapa di Sorga terbuka untuk mendengarkan.

KUATKANLAH HATIMU

Pembacaan Firman:
*1 Samuel 30:6,
Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. … Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Renungan:
Sangat baik jika memiliki teman atau keluarga di dekatmu untuk menguatkan engkau ketika engkau lemah, tetapi untuk benar-benar hidup dalam kemenangan, penguatan tersebut harus data

ng dari dalam. Ketika pikiranmu berkata semuanya tidak berguna, atau ketika keadaanmu terlihat sangat sulit, jauh di dalammu, rohmu harus mempunyai penyelesaian yang berkata, “Aku menolak untuk berdiam dalam kondisiku saat ini.”

Itulah yang Daud lakukan dahulu. Dia menghadapi kondisi yang sangat terjepit. Keluarganya terbunuh, kotanya hancur, dan rakyatnya sendiri sekarang melawan dia, tetapi dia masih bisa untuk menguatkan dirinya sendiri di dalam Tuhan.

Bagaimana dia melakukan itu?
Dia mengulang dalam pikirannya kemenangan-kemenangan di masa lalu. Dia menghitung kembali kesetiaan Tuhan. Dan ketika dia mengulang terus menerus kebaikan Tuhan, kekuatan Allah mulai bangkit dalam hatinya. Banyak sekali tempat engkau bisa melihat tangan Tuhan bekerja.

Bersyukurlah pada-Nya telah menyelamatkanmu hari ini.

Bersyukurlah pada-Nya untuk mujizat-Nya dalam hidupmu.

Bersyukurlah pada-Nya untuk kasih setia-Nya.

Fokus pada fakta bahwa Allah tidak membawa engkau sampai sejauh ini hanya untuk meninggalkanmu sekarang. Bangkitkan kekuatan Allah yang dari dalam itu. Dan ketika engkau melakukan itu, engkau akan bangkit lebih tinggi dan lebih tinggi lagi dan hidup dalam hidup yang berkemenangan yang sudah Tuhan sediakan bagimu.

Buah Harum Yang Berbahaya

Kidung Agung 7:13; 1 Petrus 5:8

Buah dudaim adalah buah yang kelihatan enak dan lezat, kulitnya berwarna kuning cerah dan tampak seperti buah lemon yang manis. Jikalau sudah matang, harum yang keluar dari buah ini luar biasa menyenangkan! Bahkan Salomo pun menyebutkan keistimewaan buah ini dalam kitab Kidung Agung. Bisa kita bayangkan seberapa harumnya buah itu! Namun ta

hukah Anda bahwa ada satu fakta lagi yang tidak boleh kita lewatkan mengenai buah ini?

Ternyata buah yang di dalam bahasa Inggris disebut sebagai "mandrake fruit" ini adalah buah yang beracun! Baik akar, daun, maupun buahnya mengandung racun yang dapat mengakibatkan sakit kepala, hilang kesadaran, atau bahkan kematian bila dikonsumsi secara berlebihan. Di sisi lain, ternyata tanaman ini juga dapat digunakan sebagai obat-obatan untuk menghilangkan reaksi alergi, menjadi obat penghilang rasa sakit, maupun menyembuhkan rematik bila diolah dengan benar dan digunakan sesuai dosis yang tepat. Kepercayaan kuno juga menganggap buah dudaim dimakan sebagai obat aphrodisiacs, atau obat perangsang. Namun apa pun khasiat positif dari buah ini, selama buah ini dimakan secara langsung dalam jumlah yang berlebihan dan tidak diolah dengan benar, racun yang ada di dalamnya akan menyerang tubuh dan memberikan efek negatif pada tubuh kita. Karena itu berhati-hatilah terhadap buah yang kelihatan sangat menggiurkan ini, karena ada racun yang terkandung di dalamnya!

Demikian kita, sesungguhnya dalam setiap kehidupan kita, setiap waktu kita ditawari buah dudaim yang mengambil wujud menggiurkan seperti mabuk-mabukan, pesta pora, menonton film-film porno, berjudi, menipu demi keuntungan pribadi, dlsb. Semua kegiatan ini nampak begitu lezat dan harum bagaikan buah dudaim, namun ternyata semua itu mengandung racun yang merugikan kita sebagai anak-anak Tuhan!

Kita menemui banyak godaan menggiurkan seperti hal-hal tersebut di mana saja dan kapan saja. Hal-hal tersebut tidak datang dengan sendirinya, melainkan ada oknum yang menawarkannya kepada kita, yaitu Iblis itu sendiri. Dia tahu apa yang menjadi kelemahan kita, dan dia akan semakin gencar menawarkan suatu perbuatan dosa yang paling sulit untuk kita tolak, karena itulah titik lemah kita. Jadi berhati-hatilah! "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Ptr 5:8)

Ayat tersebut dituliskan Petrus sebagai peringatan bahwa Iblis tidak akan tinggal diam melihat setiap anak Tuhan yang hidupnya terus lurus. Dia punya berbagai cara untuk menjebak, mengikat, dan membinasakan kita lewat tawaran-tawaran perbuatan dosa yang dari luar nampak lezat dan menggiurkan, tetapi sesungguhnya ada kebinasaan yang mematikan yang harus kita tanggung begitu kita menerima tawaran tersebut. Tetaplah waspada!

"Dosa adalah tindakan negatif, dan setiap tindakan negatif pasti menghasilkan akibat yang negatif juga."

Rakus dan Serakah

Pembacaan Firman:
*Efesus 5:5,
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Renungan:
Virus ini tidak mengenal kata cukup, sebaliknya selalu kurang, kurang dan kurang. Mau memiliki sebanyak apapun, tetap saja ia merasa kurang.

Virus ini selalu membuat kita fokus kepada diri sendiri egois dan tidak akan pernah perduli dengan orang lain. Virus ini juga yang membuat kita tidak pernah bersyukur kepada Tuhan. Hubungan kita dengan Tuhan sangat miskin akan ucapan syukur sebaliknya digantikan dengan tuntutan di sana sini. Inilah yang menjadi alasan mengapa Tuhan begitu muak dengan keserakahan.

Jepang memiliki satu pepatah yang menggambarkan begitu bodoh dan naifnya orang-orang yang dikuasai keserakahan, “Biarpun anda tidur di kamar seribu tikar, anda hanya bisa tidur diatas satu tikar saja.” Benar juga pepatah itu. Meski kita memiliki puluhan mobil, tetap saja kita hanya bisa menggunakan satu mobil saja untuk bepergian. Meski kita bisa beli makanan yang sedemikian banyak dan mewah, toh perut kita memiliki daya tampung yang terbatas. Meski kita punya banyak materi dan uang yang melimpah, toh semuanya itu akan ditinggalkan ketika kita berpulang.

Jangan sampai kita dikuasai nafsu rakus dan keserakahan. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap saat godaan untuk menjadi serakah selalu muncul dalam diri kita mengingat sikap alami manusia yang tidak pernah mengenal kata cukup. Kita harus menaklukkan sifat serakah itu.

Lalu bagaimana kita bisa mengatasi nafsu rakus dan serakah dalam diri kita? Cara yang paling sederhana untuk mengatasi sifat serakah adalah dengan belajar mencukupkan diri dengan apa yang ada, tidak egois dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

Biarpun anda tidur di kamar seribu tikar, anda hanya bisa tidur di atas satu tikar saja.

Belajar Untuk Percaya

Pembacaan Firman:
*Yohanes 11:15,
Tetapi Aku bersukacita, Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat percaya, marilah kita pergi sekarang kepadanya.

Renungan:
Mungkin kerap kali kita bertanya, kalau Tuhan mengasihi saya, mengapa Dia mengizinkan hal yang buruk terjadi? Hal ini juga pernah saya pertanyakan ketika seorang dokter

mengatakan bahwa papa mengalami stroke berat, akibat gagal operasi di pembuluh kepala sebelah kirinya yang mengalami penyempitan dan hanya keajaiban Tuhan solusi terakhirnya. Kaki saya terasa lemas, dan pikiran saya begitu kacau. Padahal saya bersama keluarga sudah berdoa dan puasa beberapa minggu untuk kesembuhan papa. Namun, mengapa kenyataan ini harus kami hadapi? Sungguhkah Yesus mengasihi kami?

Alkitab mencatat bahwa Yesus mengasihi Lazarus ( ayat 3 ). Namun, mengapa ketika Yesus mendengar bahwa Lazarus sedang sakit, Dia tidak segera datang ke Betania untuk menyembuhkannya? Sebaliknya, Tuhan Yesus justru menunda kedatangannya dan membiarkan Lazarus mati. Apakah Yesus sungguh-sungguh mengasihi Lazarus, Maria, dan Marta? Ya, Tuhan sangat mengasihi mereka, tetapi Tuhan juga memiliki maksud dan rencana yang kerap kali tidak pernah kita mengerti, sehingga membiarkan semua itu terjadi begitu saja.

Terkadang Tuhan membiarkan kita masuk lembah kekelaman. Terkadang juga Tuhan membiarkan “ seolah-olah” kita di tinggal sendirian. Namun, pada saat-saat seperti itulah sebenarnya iman kita sedang diuji. Tuhan membiarkan kita mengalami masa-masa gelap dengan satu tujuan, yakni agar kita belajar selalu untuk percaya ( ayat 15 ).

Saat-saat gelap itu datang, maukah kita belajar percaya bahwa Tuhan tetap berdaulat dan memiliki rencana indah di balik semua masalah dan pergumulan yang sedang kita hadapi saat ini.

DISAAT KITA TIDAK MENGERTI
MENGAPA SEMUA HARUS TERJADI
MARILAH KITA BELAJAR UNTUK SELALU PERCAYA
PADA KEBAIKAN HATI TUHAN

Istimewanya Burung Rajawali

Pembacaan Firman:
*Yesaya 40:31,
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Renungan:
Apakah Anda percaya bahwa seekor rajawali tahu bahwa sebuah badai akan tiba, jauh sebelum itu terjad

i?

Rajawali itu akan terbang setinggi mungkin dan mennggu sampai angin mulai datang. Bila badai itu menyerang, ia akan merentangkan sayapnya agar hembusan angin akan mengangkatnya ke atas melampaui badai. Ketika badai sedang mengamuk di bawahnya, ia dapat beterbangan aman di atasnya.

Rajawali tidak lari dari badai, melainkan ia menggunakan badai untuk terbang...terbang...lebih tinggi...tinggi...dan tinggi lagi. Ia dapat terbang lebih tinggi dengan pertolongan angin yang membuat
badai mengamuk.

Bila badai dari kehidupan datang menerpa kita, dan hal ini selalu di alami oleh kita sekalian, kita dapat mengangkat diri kita dengan memusatkan seluruh pikiran dan iman kita kepada Allah. Badai tidak akan mengalahkan kita. Kita dapat menggunakan kekuatan Tuhan untuk mengangkat kita jauh di atas badai. Tuhan memungkinkan kita untuk menggunakan angin badai yang membawa penyakit, kesengsaraan, kegagalan dan kekecewaan dalam hidup kita.

Ingatlah , bukan beban dari kehidupan ini yang menekan kita, melainkan bagaimana kita menangani beban-beban pergumulan dan persoalan tersebut.

BERSYUKUR YUK!

* Mazmur,
7:18 Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.
8:10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!

Hari ini sebelum kita mengatakan

kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang
tidak dapat berkata-kata sama
sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang
rasa dari makanan,
Pikirkan tentang seseorang yang
tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak
punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang
meminta-minta dijalanan.

Sebelum kita mengeluh bahwa
kita buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang
berada pada keadaan yang
terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum mengeluh tentang suami
atau isteri atau siapa Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang
memohon kepada Tuhan untuk
diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kita mengeluh
tentang hidup,
Pikirkan tentang seseorang yang
tidak bisa menikmati hidupnya.

Sebelum kita mengeluh tentang
anak-anak kita,
Pikirkan tentang seseorang yang
sangat ingin mempunyai anak
tetapi dirinya belum mendapatkan.

Sebelum kita mengeluh tentang
rumah yang kotor karena
pembantu tidak mengerjakan
tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang
yang tinggal dijalanan.

Dan di saat kita letih dan
mengeluh tentang pekerjaan,
Pikirkan tentang pengangguran,
orang-orang cacat yang berharap
mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari
dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada
seorang pun yang tidak pernah
berbuat salah dan berdosa.

Dan ketika kita sedang bersedih
dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa ada satu pribadi yang sangat mengasihimu yaitu Yesus namanya!

TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Sebuah Hadiah Ulang Tahun

Pembacaan Firman:
*Yesaya 58:8-9,
8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengena

kan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,

Renungan:
Seorang wanita yang sudah menikah sedang menantikan sebuah hadiah ulang tahun dari suaminya. Selama beberapa bulan ia mengagumi sebuah cincin berlian yang amat indah dalam sebuah etalase toko. Karena tahu bahwa suaminya cukup kaya, ia berkata kepadanya bahwa itulah satu-satunya yang ia inginkan sebagai hadiah hari ulang tahunnya.

Ketika hari ulang tahunnya semakin dekat, wanita itu menanti tanda-tanda bahwa sang suami telah membeli cincin berlian itu baginya. Akhirnya, pada pagi hari ulang tahunnya, suaminya memanggilnya ke dalam kamar kerjanya. Suaminya mengatakan betapa bangganya ia mempunyai seorang isteri yang baik dan berkata betapa ia menyayangi isterinya. Kemudian ia menyerahkan kepada isterinya sebuah kotak hadiah yang di bungkus dengan indahnya.

Dengan tak sabar, sang isteri membuka kotak itu dan menemukan sebuah Alkitab yang indah dari kulit dan di sertai nama isterinya dengan menggunakan tinta emas yang indah. Dengan amat gusar, ia menjerit kepada suaminya, "Dengan semua kekayaanmu, kamu hanya memberiku sebuah Alkitab?" Kemudian ia berlari keluar meninggalkan sang suami di dalam rumah.

Bertahun-tahun kemudian sang isteri berhasil dalam usahanya. Ia ingat akan mantan suaminya yang kini tentunya sudah menjadi tua dan merasa sudah sepatutnya mengunjungi sang mantan suaminya itu. Sudah lama ia tidak bertemu lagi sejak peristiwa ulang tahun itu. Namun, sebelum ia mengadakan persiapan untuk perjalananya, ia mendapat berita bahwa sang suami telah meninggal dunia dan telah meninggalkan seluruh harta kekayaannya kepada mantan istrinya. Kini ia harus segera kembali untuk dapat mengurus segala peninggalan suaminya.

Ketiak ia sampai di rumah almarhum mantan suaminya, tiba-tiba hatinya dipenuhi oleh rasa kesal. Ia mulai mencari surat-surat penting dari mantan suaminya dan menemukan Alkitab yang ternyata masih baru, seperti yang ia tinggalkan bertahun-tahun yang lalu.

Di sertai tangisan, ia membuka Alkitab dan mulai membolak-balik lembarannya. Tiba-tiba sebuah bingkisan kecil jatuh dari kulit belakang Alkitab itu. Di dalamnya terdapat sebuah cincin berlian dengan namanya terukir di atasnya cincin yang sama ia pernah lihat di etalase bertahun-tahun yang lalu.

Di label tertulis tanggal kelahirannya di sertai
kata-kata: "Aku selalu mengasihimu"

"Betapa sering kita tidak mengenali berkat Tuhan, karena di kemas tidak sesuai dengan apa yang kita nantikan"

SEKELOMPOK MONYET

Pembacaan Firman:
*Matius 16:19,
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Renungan:
Di suatu hutan hiduplah sekelompok monyet.

Pada suatu hari, tatkala mereka tengah bermain, tampak oleh mereka sebuah toples kaca berleher panjang dan sempit yang bagian bawahnya tertanam di tanah. Di dasar toples itu ada kacang yang sudah dibubuhi dengan aroma yang disukai monyet. Rupanya toples itu adalah perangkap yang ditaruh di sana oleh seorang pemburu.

Salah seekor monyet muda mendekat dan memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang-kacang tersebut. Akan tetapi tangannya yang terkepal menggenggam kacang tidak dapat dikeluarkan dari sana karena kepalan tangannya lebih besar daripada ukuran leher toples itu. Monyet ini meronta-ronta untuk mengeluarkan tangannya itu, namun tetap saja gagal.

Seekor monyet tua menasihati monyet muda itu: “Lepaskanlah kepalanmu atas kacang-kacang itu! Engkau akan bebas dengan mudah!” Namun monyet muda itu tidak mengindahkan anjuran tersebut, tetap saja ia bersikeras menggenggam kacang itu.

Beberapa saat kemudian, sang pemburu datang dari kejauhan. Sang monyet tua kembali meneriakkan nasihatnya: “Lepaskanlah kepalanmu sekarang juga agar engkau bebas!” Monyet muda itu ketakutan, namun tetap saja ia bersikeras untuk mengambil kacang itu. Akhirnya, ia tertangkap oleh sang pemburu.

Demikianlah, kadang kita juga sering mencengkeram dan tidak rela melepaskan hal-hal yang sepatutnya kita lepaskan: kemarahan, kebencian, iri hati, ketamakan, dan sebagainya. Apabila kita tetap tak bersedia melepas, tatkala kematian datang “menangkap” kita, semuanya akan terlambat sudah.

Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah dunia akan menjadi lebih cantik jika kita bisa melepaskan “kepalan” kita dan membagi kebahagiaan dengan orang lain?

BERDOA DENGAN HATI YANG BERSIH

Mzm 66:17-18; 1 Yohanes 3:21-22

Ayat-ayat firman Tuhan di atas menjelaskan bahwa kita harus datang kepada Tuhan dengan hati yang bersih. Pemazmur lebih jelas lagi mengatakan bahwa jika hati kita tidak bersih, maka Tuhan tidak akan mendengar doa kita.

"Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mzm 66:18). Tidak sedikit orang perca

ya yang mengabaikan firman ini. Meskipun ada rasa tertuduh di dalam hati mereka karena menyimpan dosa, mereka mengabaikan perasaan itu dan tetap berharap Tuhan akan mendengar doa mereka.

Harus kita mengerti bahwa sengaja hidup di dalam dosa akan menghalangi doa-doa kita (Yes 59:1-2).

Ada banyak macam dosa yang membuat kita tidak layak di hadapan Tuhan, tetapi salah satunya yang paling sering membuat hidup kita tidak beres, adalah menyangkut hubungan dengan sesama. Ada saja gesekan-gesekan baik antara suami-istri, rekan sepelayanan, rekan kerja atau tetangga yang membuat kita tersinggung, marah dan benci. Secara tidak disadari atau mungkin juga disadari tetapi diabaikan, banyak orang percaya yang datang di hadapan Tuhan, berdoa dan melayaniNya dengan membawa borok dan luka-luka yang belum dibereskan dengan sesama. Mat 5:23-24 berkata, "Sebab jika engaku mempersembahkan persembahan di atas mezbah dan engaku teringat akan sesuatu yang
ada di dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkan persembahan itu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu.", ayat ini mengingatkan kita untuk selalu berdamai dengan sesama dan mengupayakan keharmosisan antara satu dengan yang lain. Jika orang yang kita ajak berdamai tidak mau, paling tidak kita sudah mengupayakan perdamaian dengannya.

Ketika hati kita itu bersih di hadapan Tuhan, maka kita bisa datang dengan leluasa kepadaNya dan menaikkan permohonan kita. Seperti yang dikatakan di dalam 1 Yoh. 3:21, "...jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah dan apa saja yang kita minta kita memperoleh dari padaNya..."

Hati yang bersih juga berkaitan dengan motivasi doa seperti yang dikatakan di dalam Yak 4:3, "Sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" Dalam hal ini permohonan kita harus sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan untuk memenuhi hawa nafsu: misalnya untuk foya-foya, pamer, menyakiti orang lain atau untuk maksud-maksud lainnya yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan.

Secara sederhana, berdoa dengan hati yg bersih, artinya kita datang dengan pertobatan yang sesungguhnya terhadap dosa, hati yang mengampuni dan permintaan yang tulus kepada Tuhan. Ketika seseorang datang
kepada Tuhan dengan hati yang bersih, maka dia boleh berharap bahwa doa-doanya akan naik ke tahta Tuhan dan membuat Tuhan BERTINDAK.

Kejujuran

Pembacaan Firman:
*Galatia 6:7,
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Renungan:
Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya. Untuk itu ia memanggil seluruh karyawannya, memberikan masing-masing sebutir BENIH di tangannya dan berkata, "Sirami dengan teratur, rawat, dan

kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini. Yang TERBAIK, pemiliknya akan menjadi penggantiku sebagai CEO perusahaan ini."

Seorang karyawan, Joko, pulang ke rumah. Setiap hari disiraminya dengan air dan pupuk. Setelah 6 bulan, di kantor, eksekutif lainnya saling membicarakan tanaman mereka, sedangkan Joko melihat TIDAK ADA PERUBAHAN yang terjadi pada benih miliknya. IA MERASA GAGAL!

Setelah setahun, seluruh eksekutif menghadap CEO, memperlihatkan hasil benih tersebut. Joko berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yang kosong, namun istrinya mendorongnya untuk menyatakan yang sebenarnya. Joko menyadari bahwa istrinya menyarankan HAL YANG BENAR.

Memasuki ruangan meeting, Joko membawa sebuah pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan. Ketika Sang CEO memasuki ruangan, ia memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti didepan Joko yang tertunduk malu. Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan TRAGEDI yang menimpanya.

Ketika ia selesai bercerita, Sang CEO berkata, "Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Joko, CEO yang baru". Ia berkata, “Aku memberikan kepada kalian sebutir benih yang sebelumnya TELAH KUREBUS DI AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin untuk tumbuh. Melihat bahwa benih itu tidak tumbuh, kalian menukarnya dan berbohong kepadaku. Lain halnya dengan Joko."

Tabur KEJUJURAN, menuai KEPERCAYAAN
Tabur KEBAIKAN, menuai PERTEMANAN

Tabur KERENDAHATIAN, menuai KEBESARAN
Tabur KETEKUNAN, menuai KEMENANGAN

Tabur PENGERTIAN, menuai PERDAMAIAN
Tabur KERJA KERAS, menuai KESUKSESAN
Tabur PENGAMPUNAN, menuai KASIH akan TUHAN & MANUSIA

Tabur IMAN, menuai KEAJAIBAN
Tabur TAKUT akan TUHAN, menuai PERKENANAN TUHAN & MANUSIA

Tips Keluar dari Kepahitan dan Luka Batin

1. Jadilah Manusia Masa Kini dan Realistis
Masa Lalu yang kurang berkenan bukan untuk ditangisi dan dikenang terus. Ambil hikmahnya buat diri sendiri dan bangkit untuk membangun yang lebih baik. Tuhan akan memakai kita untuk bersaksi setelah menang dalam pergumulan ( Fil 3:13-14 ). Jangan mau di kalahkan oleh pencobaan, tetapi bagkitlah untuk menang atas

seluruh persoalan.

2. Berusahalah Untuk Mengampuni dan Jangan Menunda
Mengampuni adalah cara terbaik untuk menutup luka batin dan jangan menundanya. Dengan pengampunan kita akan melihat rencana Allah yang lebih indah dan hidup menjadi semakin ringan. Makin lama kita menyimpan kepahitan dan luka batin, akan membuat luka baru yang makin bertambah pahit. ( Kej 50:20; Mat 6:14-15 ).

3. Pandanglah Masa Depan Dalam Kerangka Berpikir Positif (Optimis)
Lebih baik menyusun masa depan daripada terus menengok masa lalu. Ciptakan hati yang gembira dan jalanilah hidup ini dengan penuh syukur. Nantikan setiap rencana Tuhan yang indah karena hidup kita ada dalam Kuasa-Nya ( Ams 23:18; Yer 29:11 )

DUA KENYATAAN

Pembacaan Firman:
*Yohanes 10:10,
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Renungan:
Betapa sedihnya ketika sebuah keluarga melihat seorang anak mereka meninggalkan iman yang telah di anut sejak kecil.

Seorang wanita melihat anak perempuannya meninggalkan Allah yang penuh kasih dan bisa diandalkan, lalu berpaling dari kehidupan yang penuh dosa dan pemberontakkan. Tetapi kemudian anak itu kembali pada jalan penuh sukacita bersama Yesus. Ekspresi kesedihan dan kehampaan yang ia pancarkan selama ia berpaling dari dari Allah berubah menjadi kegembiraan yang tampak jelas dan penuh sukacita ketika ia kembali pada persekutuan padaNya. Sang ibu mengatakan bahwa perubahannya bagaikan menghidupkan lampu yang menghalau kegelapan.

Dalam Yohanes 10:10, kita membaca perbedaan antara sukacita kehidupan bersama Yesus dan kecemasan hidup bersama setan. Setan dengan penuh tipu muslihat datang datang sebagai “Malaikat Terang” (2.Korintus.11:4), tetapai ia menghancurkan kita. Ia digambarkan sebagai pencuri yang mencuri, membunuh dan membinasakan. Sebaliknya, Yesus ditampilkan sebagai Pribadi yang memberikan kehidupan, yakin hidup penuh kelimpahan.

Dua kenyataan ini terus-menerus berperang dan merebut hati kita. Kita memiliki pilihan; cahaya kehidupan bersama Yesus atau lembah kekelaman dalam tipu muslihat iblis. Hidup atau mati? Terang atau gelap? Kepuasaan atau kecemasan? Keduannya memperebutkan kita!

Siapa yang Anda pilih untuk hidup Anda…???
Pencuri atau penyelamat…???

Sabtu, 03 November 2012

Aktivitas yang Dianjurkan

*Matius 11:28,
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.

Gerakan melawan narkoba (narkotika dan
obat-obatan terlarang) terus dilancarkan di
berbagai negara di dunia, termasuk di

Indonesia. Efek buruk yang diberikan kepada
para pengonsumsinya menjadikan produk
maupun kegiatan menggunakan/
memperjualbelikan barang-barang ini
dilarang keras oleh pemerintah. Bagi mereka yang melanggar aturan maka
sanksi hukum menanti untuk mereka jalani.
Tidak sedikit yang pada akhirnya harus
merasakan dinginnya hotel prodeo gara-gara
menelan ekstasi atau pun memakai shabu-
shabu.

Namun berbeda dari narkoba, ada satu
aktivitas yang justru sangat dianjurkan untuk
dilakukan. Dengan mengerjakan hal ini hari
demi hari maka diri kita mendapatkan
manfaat yang baik. Adapun aktivitas yang
dimaksud adalah mencari wajah Tuhan.

Saat kita mencari wajah Tuhan dan
menemukan-Nya, kita akan merasakan
sukacita dan damai sejahtera. Tidak hanya
itu, kita juga akan menerima kekuatan untuk
melewati setiap permasalahan dan juga jalan
keluar atas setiap persoalan yang sedang
dihadapi.

Matius 11:28 berbunyi, “Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Ya,
kelegaanlah bagian yang pasti kita dapatkan
setiap kita datang kepada-Nya.
Pertanyaannya sekarang, sudahkah Anda
mencari wajah Tuhan hari-hari ini? Janganlah
takut menghadap kepada-Nya karena Dialah
yang terlebih rindu untuk menemui Anda.

Terimalah undangan-Nya saat ini sebab Dia
mau mencurahkan berkat-berkatNya
(kelegaan) ke dalam kehidupan Anda.

"Mencari wajah Tuhan setiap hari adalah
baik bagi diri kita."

BERAPA HARGA MUJIJZAT?

Pembacaan Firman:
*Mazmur 77:15,
Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.

Renungan:
Sally baru berumur 8 tahun ketika dia mendengar ayah dan ibunya berbicara tentang kakaknya Georgie. Kakaknya sakit dan mereka telah melakukan semuanya untuk menyelamatkan nyawanya. Hanya pengobatan yang sangat mahal yang dapa

t menolongnya sekarang tapi itu tidak mungkin karena keuangan keluarga tersebut.

Sally mendengar ayahnya berkata, hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya sekarang. Sally masuk kekamarnya dan mengambil celengan yang disimpannya, menjatuhkannya ke lantai dan menghitungnya dengan hati hati. 3 kali dihitungnya hingga benar benar yakin tidak salah hitung.

Dia memasukkan uang koin tersebut kedalam saku sweaternya dan menyelinap meninggalkan rumahnya untuk menuju sebuah toko obat. Dengan penuh kesabaran, ditunggunya si apoteker yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil. Hal itu membuat Sally bosan dan dia menghentak-hentakan kakinya kelantai untuk membuat kebisingan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Sally kecil.

Akhirnya dia keluar dan menemui Sally. “Apa yang kamu mau ?”, tanya si Apoteker dengan keras. “Saya sedang berbicara dengan saudara saya.”, “ Baik, saya ingin berbicara tentang kakak saya,” Sally menjawab dengan nada yang sama. “ Dia sakit, dan saya ingin membeli suatu mujizat. “ “ Maaf, apa yang kamu katakan?” kata si apoteker. “ Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya. Nah sekarang berapa harga mujizat itu?“ “Kami tidak menjual mujizat disini, anak kecil. Saya tidak dapat menolongmu.” “ Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya!”, kata Sally lantang.

Seorang pria dengan berpakaian rapi duduk jongkok dihadapannya dan bertanya, “Mujizat jenis apa yang dibutuhkan saudaramu?” “Saya tidak tahu,” jawab Sally. Airmata mulai mengalir dipipinya. “Yang saya tahu, dia benar-benar sakit dan ibu saya mengatakan kalau dia harus dioperasi. Tapi keluarga saya tidak dapat membayarnya…… jadi saya mengambil tabungan saya.” “Berapa banyak yang kau punya?” , tanya pria itu. “ Satu dollar sebelas sen,”, jawabnya dengan bangga. “Dan inilah semua uang yang saya punyai di dunia ini.” “Wah, suatu diluar logika.”

Senyum pria tadi Satu dollar 11 sen…. Harga yang tepat untuk mujizat yang menyelamatkan kakaknya. Dia mengambil uang itu dan tangan satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata: “Bawa aku ketempat kamu tinggal, aku ingin bertemu dengan kakak dan orang tuamu”.

Pria berpakaian rapi itu adalah Dr Carlton Armstrong, seorang specialis bedah. Dia membantu penyembuhan kakak Sally, si Georgie itu. Operasi berjalan sempurna tanpa bayaran dan tidak berlangsung lama sampai akhirnya Georgie kecil pulang kerumah dan sudah sembuh. Ayah dan ibunya sangat bahagia untuk peristiwa ini, “Operasi itu ….. sebuah keajaiban…… Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan dan kita tidak membayarnya sedikitpun……” kata sang ibu.

Sally tersenyum sendiri….. Dia tahu persis berapa harga mujizat untuk kesembuhan kakaknya…. . Satu dollar 11 sen dan tentu saja ditambah IMAN dari si Sally kecil.

Mungkin banyak persoalan dan beban dalam hidup kita dan semua cara sudah ditempuh untuk keluar dari persoalan tersebut, namun seringkali banyak jalan buntu dan hampir-hampir kita sudah kehilangan asa dan menyerah.

Satu pelajaran yang manis melalui peristiwa diatas bahwa segala sesuatu masih mungkin terjadi dan MUJIZAT MASIH TETAP ADA dan berlaku sampai saat ini So NEVER GIVE UP dan berharap kepada ALLAH bahwa DIA bisa membuat segala sesuatu indah tepat pada waktunya.

Sengaja Menunda

*Yohanes 11:6,
Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus
sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di
tempat, di mana Ia berada.

Apakah respon Anda saat mendengar
keluarga atau sahabat yang Anda kasihi sakit
keras dan berada dalam keadaan kritis?

Tentu Anda ingin segera menjenguknya dan
sebisa mungkin membantunya bukan? Tetapi
respon Yesus saat mendengar Lazarus sakit
sungguh berbeda, dituliskan bahwa Yesus
saat itu “sengaja tinggal dua hari lagi”. Yesus
sengaja menunda untuk menemui Lazarus.

Apakah Tuhan Yesus tidak peduli dengan
penderitaan Lazarus dan kesedihan Maria
serta Marta sehingga dengan sengaja
menunda menemui mereka di saat kritis
seperti itu? Tentu saja Yesus sangat peduli!
Tetapi Dia menunggu waktu yang tepat
untuk mengunjungi mereka sehingga melalui
kejadian tersebut Tuhan dimuliakan (ayat 4).

Jika melihat melalui sudut pandang manusia,
penundaan adalah sesuatu yang
menyakitkan. Tidak ada seorang pun yang
menyukai penundaan, bahkan penundaan
jadwal pesawat terbang saja bisa membuat
kita gusar. Berdasarkan pemikiran manusia,
penundaan adalah sebuah bentuk kesalahan,
mungkin bisa terjadi karena faktor human
error atau pun sesuatu yang tidak dapat
kendalikan.

Namun penundaan dalam sudut pandang
Tuhan bukanlah sesuatu yang kebetulan atau
sesuatu yang tidak terprediksi. Kita mungkin
melihatnya sebagai penundaan atau
keterlambatan, namun sebenarnya bagi
Tuhan hal itu sudah dirancangkan-Nya. Dalam
kebijaksanaan-Nya, Tuhan mengajar kita
untuk belajar banyak hal saat berada dalam
waktu “menunggu” mukjizat Tuhan itu. Penundaan Tuhan yang kita terima dengan
kerendahan hati akan menghasilkan
kebijaksanaan, kesabaran, daya tahan,
ketekunan dan banyak kualitas lain yang
membentuk kita menjadi semakin seperti
Kristus.

Apakah Anda berada dalam situasi seperti
Lazarus, Maria dan Marta saat ini? Apakah
sepertinya Tuhan begitu jauh dan tidak
terjangkau? Tidak, Dia tidak jauh. Dia sangat
dekat, hanya saja Tuhan sedang menunggu
waktu yang tepat untuk menjawab doa-doa
Anda. Jangan berhenti berdoa dan berharap,
pertolongan Tuhan pasti akan Anda alami.
Namun Tuhan tidak pernah terburu-buru, Dia
selalu tepat waktu. Jadi jangan takut ataupun
kuatir, percayalah kepada-Nya.

Dalam waktu-Nya Tuhan kita akan melihat
karya-Nya yang ajaib; Waktu Tuhan selalu
layak untuk kita nantikan, dan waktu-Nya
adalah yang terbaik.

BERDOA DENGAN TEKUN

Lukas 18:1-8

Ketekunan di dalam berdoa tidak hanya menunjukan bahwa kita tidak hanya benar-benar menginginkan apa yang kita minta, tetapi juga kita percaya bahwa Tuhan pasti akan menjawab permohonan kita. Tidak tekun di dalam berdoa merupakan salah satu alasan seseorang tidak menerima jawaban atas doanya. Yesus menganggap penting berdoa dengan tidak jemu2, itu sebabnya Ia memb

erikan perumpamaan tentang hakim yang lalim dan seorang janda, apalagi Tuhan kita yang pengasih. Ia pasti perduli dan memperhatikan setiap kebutuhan anak-anakNya. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Matius 18:7)

Berdoa dengan tekun bisa berarti mengulangi permohonan yang sama kepada Tuhan di setiap jam-jam doa yang sdh kita tentukan, atau terus berdoa ketika sedang melakukan aktifitas seperti menyetir, memasak, mengetik atau melakukan kegiatan lain. Tetapi lebih dari itu, berdoa dengan tekun menunjukkan pada sikap hati.

Seseorang pernah menceritakan pengalamannya di mana dalam kurun waktu 3 tahun ia selalu berdoa untuk memiliki sebuah rumah. Selama 3 tahun ia menunggu dari bulan ke bulan, tetapi rumah yang ia doakan belum terwujud. Lama kelamaan ia tidak lagi mengucapkan permohonan itu, tetapi ia tetap percaya bahwa Tuhan menjawab doanya.

Memasuki tahun ke-4 ketika ia sudah lupa dengan apa yang dia minta kepada Tuhan, saat itulah Tuhan memberikan sebuah rumah kepadanya. Ketekunan tidak boleh hanya di pahami sebatas kata-kata permohonan yang terus-menerus kita naikkan, tetapi lebih luas lagi hingga juga mencakup sikap hati yang terus menerus menaruh percaya kepada Tuhan bahwa Ia pasti menjawab doa-doa kita pada waktu yg tepat. Ingat bahwa waktu Tuhan tidak pernah terlambat. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya." (Pkh 3:11).

Berdoa dengan tekun terasa sulit ketika Tuhan belum menjawab doa kita. Di saat sulit seperti ini, tetaplah terbukan pada tutunan Roh Kudus yang akan menuntun serta memampukan kita untuk terus berdoa dan percaya. C.W.Renwick berkata, "Satu-satunya bekas kaki yang akan tetap bertahan di atas pasir adalah bekas lutut yang tekun berdoa."

Tuhan akan selalu mengingat doa-doa kita, sekali pun terlihat sepertinya Ia tidak mendengar dan menjawabnya. Doa kita akan meninggalkan bekas yang tdk akan pernah hilang dari ingatanNya. Pemazmur berkata bahwa Tuhan menampung air mata kita di dalam kirbatNya dan sengsara kita Dialah yang menghitung (Mzm 56:9).

Jangan menyerah, mungkin saja Dia sedang menguji kesetiaan kita dan ketekuanan kita. Mari kita tekun berdoa sampai mendapatkan jawaban yang mendatangkan sukacita.

SUSAH PERCAYA

* Yesaya 41:10,
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

"Percaya saja". Kedengarannya sangat mudah. Tapi bagaimana kalau pada kenyataannya untuk percaya ternyata sangatlah susah? Itu  
yang menjadi pertanyaanku beberapa hari terakhir. Mengapa tidak semudah itu untuk percaya? Dan hari ini aku merenungkan satu kenyataan yang indah tentang percaya.

Pada 1962, Rick Hoyt dilahirkan cacat karena pada saat lahir tali pusarnya mencekik lehernya sehingga otaknya kekurangan oksigen dan membuat koordinasi tubuhnya terganggu. Sejak lahir sampai dewasa ia tidak dapat berjalan, berbicara, dan seluruh gerak tubuhnya sangat terbatas atau bisa dikatakan hampir lumpuh total! Kedua orang tuanya tetap menyekolahkan Rick di sekolah umum karena mereka mempercayai Rick adalah anak yang cerdas. Tetap bisa berpikir, meskipun dia tidak dapat berlari, tidak dapat berbicara, tidak dapat mandi sendiri, juga tidak dapat makan sendiri. Sampai akhirnya Rick lulus perguruan tinggi.

Pada saat berumur 18 tahun, Rick bertanya kepada ayahnya, apakah ia bisa mengikuti perlombaan lari sejauh 8 KM. Rick sangat ingin berlari. Ayah Rick, Dick Hoyt bukanlah seorang atlet pelari, tapi dia seorang ayah. Jadi Dick menempatkan Rick di kursi roda beroda tiga dan berlari mendorong Rick yang berada di kursi roda. Mereka mengikuti perlombaan lari bersama. Rick dan Dick Hoyt mendapatkan medali sebagai tanda mengikuti perlombaan sampai akhir. Setelah itu mereka tidak pernah berhenti mengikuti perlombaan.

Tidak ada satupun yang dilakukan Rick yang membuatnya mendapatkan medali. Bahkan untuk sekedar mengikuti perlombaan lari, ia tidak bisa. Ia sama sekali tidak bisa berlari! Hanya karena ayahnya, Dick, ia bisa mengikuti perlombaan lari dan mendapatkan medali.

Kita mungkin tidak mempunyai cacat tubuh seperti Rick Hoyt, tapi sesungguhnya seperti itulah gambaran kehidupan kita. Kita punya banyak luka masa lalu, kekuatiran akan hidup, dan segudang ketidakmampuan. Dan seringkali kita merasa tidak berdaya, menghadapi kehidupan, meraih mimpi, memenuhi harapan-harapan.

Aku sering berpikir bahwa kita sering merasa tidak mampu meski sebenarnya kita mampu. Tapi sekarang nyata bagiku bahwa sesungguhnya kita memang tidak mampu untuk menjalani kehidupan dan memperoleh kemenangan gilang gemilang di setiap bagiannya. Tapi, bukankah Tuhan berkata bahwa Dia datang supaya kita mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan?

Benar sekali. Kita akan mempunyai hidup dalam segala kelimpahan. Kemenangan dalam segala sisi kehidupan. Tidak cuma bisnis, tidak cuma pelayanan, tidak cuma sebagian dari kehidupan. Tapi seluruh sisi kehidupan. Keluarga, pekerjaan, pernikahan, pelayanan, semua yang tersebut di kehidupan adalah termasuk di dalamnya. Yang perlu kita lakukan hanyalah percaya kepada Tuhan, seperti Rick Hoyt percaya kepada ayahnya untuk membawa dia berlari sampai garis akhir dan mendapatkan medali, meskipun ia sendiri tidak sanggup berlari sama sekali.

Demikianlah Tuhan membawa kita berlari pada garis kehidupan. Kita sama sekali tidak bisa, tapi Tuhan yang melakukan semuanya untuk kita. Menempatkan kita bersama-Nya, mendampingi kita, dan yang paling menakjubkan Tuhan berlari untuk kita sampai kita mendapatkan medali kemenangan.

Lalu kenapa kita, aku, masih susah untuk percaya? Karena kita tidak bisa duduk diam. Berusaha mencoba berlari dengan semua ketidakberdayaan kita, terseok-seok lalu jatuh, lalu berpikir kita memang tidak bisa mencapai mimpi kita, kita tidak seperti orang-orang lain yang begitu hebat, atau kita tidak punya iman yang cukup kuat untuk mencapainya. Mudah sekali. Yang perlu kita lakukan hanya mempercayai Bapa untuk melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan. Seperti Dick Hoyt berlari untuk anaknya yang sama sekali tidak bisa berlari. Demikian Bapa membawa kita kepada keluarga yang harmonis, pernikahan yang bahagia, pekerjaan yang sukses, pelayanan yang memberkati, dan semua sisi kehidupan yang terlalu sulit dan mustahil bagi kita.

Setelah merenungkan ini, ternyata untuk percaya tidaklah sesulit yang aku pikirkan. Aku bisa percaya, karena bukan lagi bergantung pada kekuatanku, imanku, atau kemampuanku mengatasi masalah, Yesuslah yang melakukannya untukku.

Ya, percaya saja. Hanya itu yang perlu kita lakukan. Selebihnya, Tuhanlah yang melakukannya untuk kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Bila TUHAN Meminta Secara Pribadi

*Kejadian 22:2,
Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Bila Tuhan meminta sesuatu yang ada pada kita maka cuma satu yang dapat kita lakukan, yaitu merelakan hati dan mentaati perintah-Nya. S

ebab sangat jarang Tuhan meminta atau memerintahkan sesuatu yang sifatnya pribadi kepada umat manusia. Kebanyakan orang hanya melakukan perintah agama yang sudah menjadi tradisi turun temurun dan itu bukanlah permintaan Tuhan secara langsung dan pribadi.

Merupakan hal yang istimewa jika seseorang atau suatu keluarga mengalami pergumulan atau perjuangan hidup dan setelah melewatinya dengan gilang gemilang atau setelah memperoleh apa yang dinanti-nantikan, Tuhan menguji kita dan meminta supaya berkat itu dikorbankan menjadi persembahan yang menyenangkan hati-Nya.

Kita tahu bersama, bahwa Abraham sangat mendambakan seorang anak dari Sara, namun ketika Abraham berada di puncak kesuksesan dan kebahagiaan bersama anak tunggalnya, Tuhan justru meminta dan memerintahkan Abraham supaya Ishak, anak yang dikasihinya tersebut dipersembahkan menjadi korban bakaran.

Ada kalanya ujian yang paling berat bukanlah saat seseorang sedang berjuang menghadapi badai hidup, melainkan saat dipuncak kebahagiaan, lalu tiba-tiba Allah meminta atau mengambil sebagian atau semua yang ada pada kita.

Pernahkah Anda mengalami hal itu hari-hari ini, dimana semua yang Anda miliki, banggakan dan kasihi justru diambil dari Anda atau sengaja Tuhan minta supaya Anda lepas dan berikan kepada orang lain?

Namun sesungguhnya, saat kita merelakan hati untuk taat maka kita sedang melakukan penyembahan yang sempurna kepada Tuhan dan ketaatan kita tersebut merupakan korban yang menyenangkan hati TUHAN.

KETINGGALAN KERETA API

Pembacaan Firman:
*Amsal 3:5,
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Renungan:
Sebuah kereta api melaju di tengah musim salju yang dingin. Saat berhenti sejenak, seorang bapak iseng keluar dari pintu kereta api.

Tanpa disangka, ada angin yang meniup sehingga topinya terjatuh jauh dari kereta! Dengan sigap, ia berlari mengejar. Akhirnya, ia berhasil memungut topinya. Tetapi sayangnya, tiba-tiba mesin kereta berbunyi dan kereta pun mulai bergerak. Dengan susah payah, ia berusaha berteriak dan berlari. Namun, salju yang tebal membuatnya tidak bisa berlari kencang.

Akhirnya, ia ditinggal oleh kereta sendirian di tengah perjalanan yang dingin itu. Ia mengeluh tentang nasibnya yang sial, ia terus memaki hingga menangis. Meratapi nasib yang malang. Sudah ditinggal kereta, kopernya juga hilang. Betul-betul kesal, jengkel dan marah. Singkat kata, setelah berjalan berjam-jam, akhirnya ia tiba di salah satu rumah penduduk dan menumpang nginap di sana.

Keesokan harinya, ia mendengar berita sebuah kereta api malam tergelincir ke jurang. Semua penumpang di kereta itu tewas. Eitz, tentu saja tidak semuanya. Karena si bapak ini termasuk yang selamat!

Masalah, kesulitan ataupun petaka, kadang bisa terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang sepenuhnya karena kesalahan kita. Namun, ada yang justru terjadi atas ijin dari Allah.

Sebuah pembelajaran dan hikmah justru akan kita peroleh setelah melewatinya. Janganlah mengeluh, marah, kesal dan jengkel dengan apa yang terjadi sebelum kamu tahu apa makna di balik masalah dan kesulitan itu.

Kadang hikmah di balik kesulitan baru kita pahami setelah melewati waktu yang lama. Karena itu, Jangan mengeluh dulu ketika ada hal yang tidak seperti harapanmu.

"Ketika MASALAH terjadi dalam hidupmu. INGATLAH ada HARTA tersembunyi buatmu!"

Meski Lewati Lembah Air Mata

*Mazmur 56:8-9 (56:9-10),
“Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-
Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Maka musuhku akan mundur pada waktu
aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak
kepadaku.”

Kenapa harus ada air mata? Kenapa di dalam

hidup ini harus ada kesedihan ataupun
kesengsaraan? Kenapa harus ada kekelaman
di dalam hidup jika ada hal yang begitu baik
yang bisa kita dapatkan? Ada banyak hal
penyebabnya. Jika tidak ada air mata, apakah
kita akan tahu yang namanya kebahagiaan?
Bisa jadi perasaan itu hanya jadi perasaan
yang hampa saja karena terus menerus
terjadi dalam hidup kita. Jika tidak ada
kesengsaraan, tentu kita tidak menjadi kuat
dan dewasa.

Tapi jangan kuatir jika saat-saat itu datang ke
dalam hidup kita. Bukankah semuanya telah
didaftarkan Tuhan? Penyakit yang kita alami,
rumah tangga yang sedang dalam
pergumulan, kesedihan karena ditinggal oleh
orang yang kita kasihi, pengalaman pahit
yang menorehkan luka, kisah masa lalu yang
kelam, kehidupan yang penuh perjuangan,
deraian air mata, semuanya Tuhan lihat.

Saat kita tidak bisa melihat jalan keluar yang
telah Tuhan sediakan, saat kita tidak
mengerti apa rencana Tuhan di dalam hidup
kita, saat kita berjalan dengan langkah yang
gontai, kita serahkan kepada Tuhan. Kita
percaya Tuhan ada di pihak kita. Dialah yang
akan memberikan kemenangan di dalam
hidup kita. Dialah yang menggendong kita.

Kita harus percaya ada jalan keluar bersama-
Nya.
Karena itu, hidup ini terlalu indah jika harus
diambil begitu saja. Kehidupan ini punya
banyak warna, meski ada warna kelam, tapi
tuntunan Tuhan akan nyata dan indah pada
waktunya. Taruh saja kepercayaan itu kepada
Tuhan dan biarkan Dia yang bekerja. Segala
sesuatu akan indah pada waktunya.

"Percayalah sepenuh hati kepada Tuhan
yang telah memperhitungkan sengsara
kita, yang telah menaruh air mata kita di
kirbat-Nya. Dia akan memberikan segala
sesuatu indah pada waktunya."