Sabtu, 29 September 2012

Waktu Untuk Melupakan

Pembacaan Firman:
*Matius 18:21,
Kemudian datanglah Petrus dan berkata
kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku
harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat
dosa terhadap aku?

Renungan:
Ingatkah kamu ketika....?
Itulah sebuah pertanyaan yang sering kita
dengar saat kita menghadiri sebuah reuni,
mengenang moment-moment saat masih
bersama dengan teman ataupun kerabat
setelah lama tak berjumpa. Dan seringkali,
tepat di tengah-tengah ingatan akan masa
lalu, tiba-tiba tanpa dapat dihindarkan lagi
kita terbentur pada sebuah kenangan yang
sebenarnya lebih pantas dilupakan.
Tiba-tiba, nyeri itu kembali menyerang.
Kecaman dan kata-kata yang menyakitkan,
janji yang diingkari, penolakan, kekecewaan,
sakit hati... Apakah yang seharusnya kita
lakukan dengan kenangan-kenagan seperti
itu? Kita dapat melupakannya. Malah
sebenarnya, kita memang harus
melupakannya. Dan hanya ada satu cara
untuk melakukannya - yaitu melalui
pengampunan.

Mengampuni seseorang sering terdengar
seperti hal yang sederhana. Namun sedikit
dari kita yang sungguh-sungguh
melakukannya. Seringkali kita memandang
pengampunan seolah-olah hanya merupakan
salah satu pilihan tambahan dari kehidupan.
Padahal pengampunan adalah tuntutan dasar
bagi setiap orang percaya. Malah sebenarnya,
tidak mengampuni justru merupakan
tindakan orang fasik. Dalam Matius 18, Yesus
menuturkan sebuah perumpamaan yang
melukiskan akibat buruk dari perbuatan tidak
mengampuni. Perumpamaan itu melibatkan
seorang hamba yang berutang kepada
tuannya sejumlah jutaan dolar. Ketika waktu
pembayaran tiba, dia memohon kepada
tuannya: "Tuan, bersabarlah kepadaku dan
aku akan melunasi semuanya." Tuannya
berbelaskasihan sehingga dia melupakan
seluruh utang itu! Segera setelah itu, hamba
yang sama mencari seseorang yang berutang
15 dolar kepadanya. Mengetahui bahwa
orang tersebut tidak sanggup membayar,
sang hamba tanpa berbelaskasihan
mengabaikan permohonan orang itu dan
menjebloskannya ke dalam penjara. Ketika
tuannya mendengar itu, dia sangat gusar. Dia
memanggil hamba yang jahat itu dan
menyerahkannya kepada para penyiksa
sampai dia melunasi semua utangnya.

Simak kembali jumlah utang yang menjadi
pangkal permasalahan. 15 dolar! Kebanyakan
utang-utang kecillah yang sering membuat
kita tersandung. Kejengkelan sepele antara
suami dan isteri, antara saudara dan orang
lain yang kita kasihi. Berhati-hatilah! Itulah
jenis utang yang digunakan iblis untuk
menyiksa Anda. Bagaimanapun, Yesus
melunasi segunung utang bagi Anda. Anda
dapat menjadi dermawan dengan
berbelaskasihan dan mengabaikan utang-
utang (dosa) orang lain. Luangkanlah waktu
dengan Roh Kudus, dengan mengizinkan Dia
menyingkapkan sikap tidak suka
mengampuni di dalam diri Anda. Jadi,
bertobatlah dan lepaskanlah itu. Jadikanlah
setiap moment lebih daripada sekedar suatu
waktu untuk mengingat, namun jadikanlah
sebagai waktu untuk melupakan kesalahan
orang lain. Sebesar apapun kesalahan orang
lain terhadap Anda, tidak akan pernah
sebanding dengan pengampunan yang telah
diberikan Tuhan dalam hidup Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar