Sabtu, 29 September 2012

Korban Persembahan Yang Hidup

Pembacaan Firman:
*Imamat 1:3,
Jikalau persembahannya merupakan korban
bakaran dari lembu, haruslah ia
mempersembahkan seekor jantan yang tidak
bercela. Ia harus membawanya ke pintu
Kemah Pertemuan. . .


Renungan:
Ada lima persembahan dalam kitab Imamat
yang mewakili pengorbanan yang dijalani
Yesus di kayu salib. Dengan satu
pengecualian, semua persembahan yang
disebutkan adalah pengorbanan yang
memerlukan curahan darah. Setiap
pengorbanan menggambarkan aspek Kristus
dan perjalanan rohani kita bersama-Nya.
Semua aspek dari persembahan tersebut
diberikan secara detail. Tidak ada yang
disisakan untuk imajinasi dan pengertian
manusiawi.

Seorang bijak, berkata:
"Kekudusan Allah menuntut pengorbanan";
"Kemuliaan Allah memerlukan peraturan-
peraturan tertentu";
"Kehormatan Allah mengharuskan adanya
undang-undang";
"Kesempurnaan Allah mengharapkan hal yang
terbaik sesuai jenisnya";
"Kemurnian Allah berhak atas ketiadaan cacat
cela";
"Kedaulatan Allah berarti ketaatan mutlak atas
segala sesuatu."

Yang pertama dari lima persembahan dalam
kitab Imamat adalah korban bakaran. Itu
adalah persembahakn sukarela yang mana
seseorang memberikan miliknya yang terbaik
untuk Tuhan.

Empat bagian hewan korban yang harus
diletakkan di aras altar, untuk dibakar dengan
api;
(1) Kepala, berbicara tentang pikiran dan
aspirasi,
(2) Lemak, berbicara tentang kemakmuran
yang Tuhan berikan pada kita,
(3) Organ dalam, berbicara tentang perasaan
kita yang terdalam,
(4) Kaki, berbicara tentang perjalanan rohani
kita.

Semua area hidup ini harus diserahkan,
dimurnikan, dan diperlengkapi oleh Roh
Kudus. Kristus adalah korban bakaran kita. Dia
datang ke dunia sebagai manusia, tidak
untuk melakukan kehendak-Nya, tetapi untuk
menggenapi kehendak Bapa yang mengutus
Dia. Dia telah "menyerahkan diri-Nya untuk
kita sebagai persembahan dan korban yang
harum bagi Allah" (Ef. 5:2). Dengan rela Dia
menyerahkan diri sepenuhnya-tubuh, jiwa
dan Roh untuk melakukan kehendak Bapa di
Surga, dan menggenapinya dengan
kemenangan.

Tetapi korban bakaran juga berbicara soal
kita. "Berapa banyak lagi yang diperlukan
darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada
Allah sebagai persembahan yang tak bercacat,
akan mensucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya
kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup?" (Ibrani 9:14).
"Kita tidak diselamatkan karena perbuatan,
tapi kita diselamatkan untuk perbuatan yang
baik."

Korban bakaran berbicara tentang
penahbisan pribadi kita sebagai bejana untuk
Allah. Paulus menasehatkan kita untuk
"mempersembahkan tubuhrnu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadahmu yang sejati" (Rm. 12:1).
Seperti Yesus, ketika kita dengan rela
menyerahkan hidup untuk melakukan
kehendak Allah di generasi kita, kita menjadi
persembahan yang di bakar oleh Roh Kudus.
Sekarang kita adalah dupa yang harum bagi
Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar