*Markus 4:8,
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia
tumbuh dengan suburnya dan berbuah,
hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada
yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus
kali lipat."
Renungan:
Allah memberi kita hukum-hukum yang
memampukan kita untuk meraih kesuksesan
dalam semua aspek hidup kita: karier,
pendidikan, pernikahan, keuangan,
perjalanan kita dengan-Nya dan lain-lain.
Hukum diberikan agar kita mengerti
keseimbangan sebab akibat yang ada di alam
semesta ciptaan Allah ini. Allah melakukannya
agar kita tidak kecewa dengan hidup ini.
Kekecewaan bukanlah disebabkan karena
apa yang kita temukan, tapi apa yang kita
harap untuk ditemukan. Dan ketika kita tidak
mendapat apa yang kita harapkan, kita
menjadi marah dan sedih. Dalam beberapa
kasus, kita bahkan bisa menjadi sangat
tertekan. Untuk meraih kesuksesan dalam
hidup, kita harus mengatus pengharapan kita
dengan benar. Jika pengharapan kita tidak
realistis, akhirnya akan kecewa.
Markus 4 berbicara tentang perumpamaan
penabus. Ada 4 jenis tanah. Seorang petani
membawa tas besar berisi benih untuk
ditabur. Secara naluri, petani ini mengerti
bahwa dia tidak akan mendapatkan hasil
kembali sepenuhnya dari setiap benih yang
dia tabur:
(1) Benih yang jatuh di tepi jalan tidak akan
tumbuh,
(2) Benih yang jatuh di tanah berbatu akan
mati dengan segera
(3) Benih yang jatuh di semak duri akan
terhimpit oleh duri-durinya.
Hanya benih yang ada di tanah yang baik
akan berbuah, menghasilkan tiga puluh,
enam puluh dan seratus kali lipat (4).
Seorang petani selalu sadar sepenuhnya akan
kondisi tanah tempat dia bekerja. Dia tahu
bahwa hanya 25% dari apa yang dia
tebarkan akan membawa hasil. Dan bahkan,
hanya sepertiga dari 25% tersebut yang akan
memberikan hasil maksimal seratus kali lipat.
Berbekal pengetahuan ini, si petani tidak
akan terkejut, terguncang atau trauma ketika
beberapa benih tidak menghasilkan apa-apa.
Dia mengatur pengharapannya dengan baik.
Sama seperti itu, kita harus disiapkan untuk
menghadapi "hal-hal yang tak dapat
dihindarkan" dalam hidup. Kita hidup dalam
dunia yang rusak dan tak sempurna. Akan
ada resesi, pengangguran, wabah, bencana
alam, pencobaan dan penganiayaan. Kita akan
mempunyai musuh. Hal buruk bisa terjadi
pada orang baik. Jika hal-hal seperti itu
membuat kita kaget, berarti kita sangat naif,
mudah tertipu dan tidak dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar