Sabtu, 29 September 2012

Belajar Dari Laba-Laba dan Ulat Sutra

Pembacaan Firman:
*Amsal 10:17,
Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.

Renungan:
Seekor laba-laba menyombongkan diri karena tenunan sarangnya yang banyak, ia menghina ulat sutra dengan membandingkan hasil tenunannya.

"Hai, ulat sutra, lambat sekali kau bekerja! Pantas saja sarang yang kau buat tidak jadi-jadi, sedangkan aku dalam waktu singkat saja dapat menenun tenunan yang hampir tak terhitung banyaknya !!"

Dengan tenang ulat sutra menjawab, "Memang benar, aku bekerja dengan lambat tapi lihatlah hasil akhirnya. Tenunanku sangat berkualitas, bahkan manusia menjualnya dengan harga yang tinggi, sedang kau hanya menenun sesuatu yang tidak berarti apa-apa, bagus atau tidaknya sesuatu tidak dilihat dari jangka waktunya, tapi dari mutunya."

Abraham Lincoln pernah mengatakan, "Karangan yang bernilai, bukan terletak pada berapa panjang atau pendeknya, melainkan pada isinya."

Demikian juga nilai hidup manusia, bukan terletak pada berapa panjang atau pendek umurnya, melainkan bagaimana ia mengisi kehidupannya di dunia ini.

Mungkin sebagian orang berpikir bahwa hidup ini hanya perlu dijalani saja.

Hidup ini akan menjadi lebih hidup jika mengisinya dengan hal-hal yang "Memberi Buah" berarti bagi orang lain, peduli dengan orang-orang sekeliling kita dimanapun kita berada.

Bukan melihat kuantitas, melainkan kualitas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar