*2 Korintus 4:1,
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima
pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar
hati.
Renungan:
Seorang pendeta di pedesaan Skotlandia
dipaksa keluar oleh para penatua di
gerejanya karena dianggap tidak
menghasilkan buah dari pelayanannya.
Penduduk desa itu bersikap dingin dan
memusuhi kebenaran. Selama pelayanan sang
pendeta di desa tersebut, tidak terjadi
pertobatan maupun baptisan.
Namun, pendeta tersebut masih selalu
mengingat akan sebuah respon positif dari
salah satu khotbahnya. Saat itu setelah
khotbah yang dibawakannya, piring
persembahan pun diedarkan dalam
kebaktian, dan seorang anak laki-laki
meletakkan piring itu lalu berdiri di atasnya.
Saat diminta penjelasan mengapa ia
melakukan ha itu, anak itu menjawab bahwa
ia berbuat demikian karena sangat tersentuh
oleh kehidupan sang pendeta. Dan karena tak
punya uang untuk dipersembahkan, ia ingin
memberi diri sepenuhnya bagi Allah. Sang
pendeta sangat yakin bahwa Tuhan pasti
melihat iman anak kecil ini dan akan
memakainya dengan luar biasa.
Iman sang pendeta pun terbukti pada
akhirnya. Anak kecil yang berdiri di atas
piring persembahan itu adalah Robert Moffat,
orang yang pada tahun 1817 menjadi
pelopor utusan Injil di Afrika Selatan. Ia
dipakai Allah secara luar biasa untuk
menjamah kehidupan banyak orang. Padahal
semua ini dimulai dari gereja kecil dan
kesetiaan pendeta yang tidak dihargai.
Mungkin Anda tidak melihat buah pekerjaan
Anda bagi Tuhan. Namun, tetaplah setia
jangan menjadi tawar hati. Dia akan memberi
tuaian sesuai dengan waktu dan jalan-Nya
jikalau Anda tidak berputus asa.
"Rahasia sukses adalah menemukan apa yang
harus dilakukan dan melakukannya secara
konsisten setiap hari."
dipaksa keluar oleh para penatua di
gerejanya karena dianggap tidak
menghasilkan buah dari pelayanannya.
Penduduk desa itu bersikap dingin dan
memusuhi kebenaran. Selama pelayanan sang
pendeta di desa tersebut, tidak terjadi
pertobatan maupun baptisan.
Namun, pendeta tersebut masih selalu
mengingat akan sebuah respon positif dari
salah satu khotbahnya. Saat itu setelah
khotbah yang dibawakannya, piring
persembahan pun diedarkan dalam
kebaktian, dan seorang anak laki-laki
meletakkan piring itu lalu berdiri di atasnya.
Saat diminta penjelasan mengapa ia
melakukan ha itu, anak itu menjawab bahwa
ia berbuat demikian karena sangat tersentuh
oleh kehidupan sang pendeta. Dan karena tak
punya uang untuk dipersembahkan, ia ingin
memberi diri sepenuhnya bagi Allah. Sang
pendeta sangat yakin bahwa Tuhan pasti
melihat iman anak kecil ini dan akan
memakainya dengan luar biasa.
Iman sang pendeta pun terbukti pada
akhirnya. Anak kecil yang berdiri di atas
piring persembahan itu adalah Robert Moffat,
orang yang pada tahun 1817 menjadi
pelopor utusan Injil di Afrika Selatan. Ia
dipakai Allah secara luar biasa untuk
menjamah kehidupan banyak orang. Padahal
semua ini dimulai dari gereja kecil dan
kesetiaan pendeta yang tidak dihargai.
Mungkin Anda tidak melihat buah pekerjaan
Anda bagi Tuhan. Namun, tetaplah setia
jangan menjadi tawar hati. Dia akan memberi
tuaian sesuai dengan waktu dan jalan-Nya
jikalau Anda tidak berputus asa.
"Rahasia sukses adalah menemukan apa yang
harus dilakukan dan melakukannya secara
konsisten setiap hari."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar