*1 Samuel 16:14-23,
Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
Renungan:
Di daerah Sumatera, terdapat hewan hama yang dinamai dengan Sikke. Sikke suka memakan akar padi, biasanya padi yang baru ditanam. Sikke mulai beraksi bila tanaman padi mulai kekurangan air perairan sawah yang tidak merata.
Karena yang
diserang Sikke adalah akar, petani sulit untuk cepat menangani hama ini.
Dalam semalam, seekor Sikke bisa menghabiskan setengah petak kecil
sawah. Dan keesokan harinya, si petani akan mendapati tanaman padanya
mulai menguning dan kering disiang hari. Satu-satunya cara yang bisa
mencegah hama Sikke ini adalah menjaga padi tetap terairi dengan cukup.
Kehidupan rohani kita juga terserang hama seperti ini. Saat hati jarang disirami dengan air rohani, bahkan dibiarkan kekeringan, maka datanglah si jahat, menggerogoti iman kita. Manusia tidak sadar bahwa hidup dan hatinya sudah ditinggalkan oleh Roh Tuhan sebagaimana yang dialami oleh Raja Saul. Setelah Roh Tuhan meninggalkannya, dia sering diganggu oleh roh jahat dan sulit baginya untuk taat pada perintah Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Samuel.
Kondisi rohani seperti ini tidak terlihat secara mata jasmani. Kita mungkin masih melihat orang yang sudah jauh dari Tuhan tapi tetap melayani. Namun, tiba-tiba kita mendapati dia sudah jatuh terperosok kedalam dosa dan sulit untuk bangkit kembali.
Kita, perlu menjaga tanah hati kita untuk tetap subur, memastikan bahwa benih yang ditabur dapat tumbuh dengan baik dan berbuah. Bagaimana caranya? Jangan biarkan sakit hati menggerogoti kasih kita. Amarah, dendam, kekecewaan, kepahitan harus cepat-cepat dibuang. Ketidaktaatan juga dapat mengeringkan hati kita seperti yang terjadi pada Saul.
Kejarlah yang terutama yaitu keintiman dengan Tuhan. Hubungan yang dekat dengan Tuhan adalah satu-satunya hal yang dapat mengairi hati kita. Sampai akhirnya, kita bisa menang terhadap pencobaan yang datang.
"Jangan biarkan ada gangguan yang tidak kita usir. Gangguan yang menyebabkan kita jauh dari Tuhan akan membuat kita kering."
Kehidupan rohani kita juga terserang hama seperti ini. Saat hati jarang disirami dengan air rohani, bahkan dibiarkan kekeringan, maka datanglah si jahat, menggerogoti iman kita. Manusia tidak sadar bahwa hidup dan hatinya sudah ditinggalkan oleh Roh Tuhan sebagaimana yang dialami oleh Raja Saul. Setelah Roh Tuhan meninggalkannya, dia sering diganggu oleh roh jahat dan sulit baginya untuk taat pada perintah Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Samuel.
Kondisi rohani seperti ini tidak terlihat secara mata jasmani. Kita mungkin masih melihat orang yang sudah jauh dari Tuhan tapi tetap melayani. Namun, tiba-tiba kita mendapati dia sudah jatuh terperosok kedalam dosa dan sulit untuk bangkit kembali.
Kita, perlu menjaga tanah hati kita untuk tetap subur, memastikan bahwa benih yang ditabur dapat tumbuh dengan baik dan berbuah. Bagaimana caranya? Jangan biarkan sakit hati menggerogoti kasih kita. Amarah, dendam, kekecewaan, kepahitan harus cepat-cepat dibuang. Ketidaktaatan juga dapat mengeringkan hati kita seperti yang terjadi pada Saul.
Kejarlah yang terutama yaitu keintiman dengan Tuhan. Hubungan yang dekat dengan Tuhan adalah satu-satunya hal yang dapat mengairi hati kita. Sampai akhirnya, kita bisa menang terhadap pencobaan yang datang.
"Jangan biarkan ada gangguan yang tidak kita usir. Gangguan yang menyebabkan kita jauh dari Tuhan akan membuat kita kering."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar