Bacaan: Mazmur 126
NATS: Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai .... Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita (Mazmur 126:2,3)
Cucu keponakan saya, istrinya, dan anak perempuan mereka melayani sebagai misionaris di New Guinea. Ia menutup surat yang dikirimnya dengan kalimat ini: "Bersenang-senanglah melayani Dia".
Yang dimaksudkannya dengan kata bersenang-senang adalah bergembira, bukan sesuatu yang sifatnya hura-hura. Betapa menyenangkan bisa menjadi alat di tangan Allah -- memimpin orang datang kepada Juru Selamat, menghibur orang yang sakit dan berduka, membawa perubahan pada pernikahan yang bermasalah, dan melakukan kebaikan dalam nama Yesus.
Saya yakin penulis Mazmur 126 pun akan setuju. Keenam ayat tersebut memancarkan roh sukacita dan kegembiraan, dari awal hingga akhir. Mazmur tersebut diawali dengan sebuah peringatan tentang waktu ketika Allah "memulihkan keadaan Sion" (ayat 1). Secara ajaib Allah melepaskan umat-Nya dari situasi suram (kita tidak tahu situasi apa tepatnya). Seperti mimpi yang jadi kenyataan -- dan umat-Nya dipenuhi dengan sukacita yang terpancar melalui tawa riang dan nyanyian sepenuh hati mereka. Itu adalah sebuah kebangkitan kembali!
Setelah berdoa memohon pemulihan baru, sang pemazmur mengungkapkan janji bagi orang-orang yang melayani Allah: "Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai" (ayat 5).
Panenan rohani yang berlimpah-limpah akan menciptakan tawa dan nyanyian. Ya, melayani Tuhan memang sungguh menyenangkan! --HVL
SUKACITA ADALAH BUAH ROH
YANG RANUM SETIAP MUSIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar