*Pengkhotbah 9:10a,
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga.
Pernah ada seorang raja yang terombang-ambing oleh banyak pengajaran dari banyak guru.
Suatu hari dia pergi kepada seorang bijak yang bertani di daerah
pegunungan untuk meminta nasihat bagaimana sikap yang bijaksana dalam
menghadapi hidup di dunia ini.
Sang raja bertanya kepada
orang bijak; “Apakah hal yang paling penting di dunia ini bagi kita?
Siapakah orang terpenting bagi kita? Waktu manakah yang paling penting
dalam hidup kita?”
Jawab orang bijak itu: “Hal yang sedang kau
kerjakan adalah hal terpenting bagimu di dunia ini. Orang yang sedang
bersamamu adalah orang terpenting bagimu. Saat ini adalah waktu yang
paling penting bagimu di dunia ini.”
Begitu sederhana, tapi
memancarkan kebenaran yang indah. Betapa sering kita menghabiskan banyak
waktu hanya untuk mengkhawatirkan hal-hal yang belum atau tidak akan
terjadi dalam hidup kita dengan mengabaikan pekerjaan, orang, dan waktu
yang sesungguhnya penting.
Karena itu bukankah Yesus pun
berkata: “Janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
(Mat 6:34)
Banyak hal yang kita lakukan di waktu sekarang demi
masa depan, sambil mengorbankan kebahagiaan yang mungkin bisa kita
nikmati saat ini. Tentu itu tidak berarti semua persiapan yang kita
lakukan untuk masa depan adalah bodoh.
Hanya saja kita perlu
sadar, bahwa waktu sekarang ini bukanlah untuk dikorbankan demi masa
depan. Justru waktu sekarang inilah seluruh unsur yang membentuk masa
depan.
Jadi, setia pada saat ini adalah yang paling bijaksana.
Tuhan, Engkau senantiasa bersamaku. Jadi Engkau yang terpenting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar