Ada sebuah kisah lama tentang seorang kapten sebuah kapal yang sedang
berlayar dalam malam yang gelap dan kelam. Kapten tersebut tiba-tiba
memperhatikan sebuah sinar terang langsung didepannya, dan ia tahu bahwa
kapalnya sedang ada dalam jalur tabrakan dengan terang itu.
Ia bergegas ke radio dan mengirimkan suatu pesan darurat, dengan menuntut kapal tersebut
untuk merubah jalurnya sepuluh derajat ke timur. Beberapa detik
kemudian, ia menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berkata, “Tidak
dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda sepuluh derajat ke barat.”
Kapten itu menjadi marah. Ia mengirimkan pesan tidak jelas lainnya.
“Aku adalah seorang kapten angkatan laut. Aku menuntutmu mengubah
jalurmu.”
Ia menerima pesan kembali beberapa detik kemudian.
Pesan itu berbunyi, “Aku adalah kelasi kelas dua. Tidak dapat
melakukannya. Ubahlah jalur Anda.”
Kapten itu sekarang sangat
marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir. Bunyinya, “Aku adalah
sebuah kapal perang, dan aku tidak mau mengubah jalurku!”
Ia mendapat pesan pendek sebagai jawaban. Bunyinya, "Aku adalah sebuah mercusuar. Itu pilihan Anda, pak."
Sering kali, kita seperti kapten angkatan laut itu, kita dapat keras
hati dan keras kepala. Kita dapat memikirkan semua alasan mengapa kita
tidak akan
berubah: Mereka sangat menyakitiku, Mereka terlalu bersalah kepadaku, Aku tidak mau mengampuni.
Alkitab merupakan mercusuar pribadi Anda, yang menyinarkan kebenaran
dalam kehidupan Anda, dengan mengatakan bahwa Anda harus merubah jalur
Anda.
Pengampunan adalah sebuah pilihan, tetapi itu bukan
pilihan lain. Yesus menyatakan dengan cara ini: “Jika engkau tidak
mengampuni orang-orang lain, Bapamu di sorga tidak akan mengampunimu.”
Bila Anda memelihara sikap tidak mau mengampuni Anda sedang menuju
masalah. Anda ada pada jalan yang menghancurkan. Dan Tuhan sedang
memerintahkan untuk mengubah jalur Anda.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar