*1 Samuel 2:17,
Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
Di depan gerbang surga, banyak manusia yang mengantri untuk diadili oleh Tuhan.
Sambil mengantri, manusia yang baru pertama kali ke depan gerbang surga itu pun takjub, melihat di tembok gerbang surga terdapat jam besar dan label negara-negara di dunia.
Tapi, ada yang aneh dari jam-jam tersebut, setiap negara mempunyai kecepatan putaran yang berbeda dengan jam negara lainnya, melihat hal yang unik itu, salah seorang dari mereka bertanya,
Orang Filipina: "Malaikat, kenapa tuh kok jamnya beda-beda putarannya?"
Malaikat: "Oh, kecepatan putaran itu berdasarkan tingkat korupsi negara Anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di negara anda"
Orang Filipina : "O begitu... (Sambil berbisik ke yang lain) Emang benar kata orang, si Estrada korupnya gila-gilaan!!! Tuh jam jadi bukti!"
Orang Thailand : "Wah brengsek! Ternyata Somchai Wongsawat juga korupsi! Pantas negara gue miskin!!"
Orang Singapore : "Jihahahah... Jam negara gue slow banget tuh. Terbukti negara gue bersih dari yang namanya korupsi... Hahahaa"
Orang Indonesia : (Melihat sekeliling dan tidak menemukan jam negaranya. Lalu dia pun bertanya,) Malaikat, kenapa jam negara saya tidak ada??? Saya tidak melihat adanya jam negara saya."
Malaikat : "Maaf, Anda dari negara mana?"
Orang Indonesia : "Indonesia"
Malaikat : "Sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini. Coba, lihat ke sana, jam negara Anda kami pakai sebagai kipas angin..."
Korupsi sudah menjadi sebuah istilah yang akhir-akhir ini sangat sering didengar. Hampir setiap kali berita melalui koran, televisi maupun media massa lainnya disampaikan, maka laporan mengenai terjadinya tindakan korupsi selalu menjadi salah satu agenda utama yang dibahas.
Terkadang saya berpikir betapa Indonesia harus merasa malu sebagai negara yang tercatat dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia.
Dalam bacaan Alkitab di atas, kita kembali melihat sebuah kisah korupsi yang dilakukan kedua imam yang melayani di kemah pertemuan pada waktu itu, yaitu Hofni dan Pinehas.
Apa yang dilakukan oleh kedua imam tersebut sangat menyakiti hati Tuhan sehingga pada akhirnya Tuhan harus memberhentikan mereka dari jabatan sebagai imam.
Hofni dan Pinehas berdosa bukan saja karena mereka tidur dengan para perempuan yang melayani di depan pintu kemah pertemuan, mereka berdosa karena mereka memandang rendah korban untuk Tuhan, jauh di balik tindakan mereka yang mencuri bagian korban bagi keuntungan mereka sendiri.
Tidak ada lagi rasa takut akan Tuhan dalam diri mereka yang mengaku sebagai para pelayan Tuhan.
Mari kita memulai hari ini dengan.takut akan Tuhan. Mari belajar untuk tidak mencuri waktu kerja maupun aset perusahaan untuk kepentingan pribadi. Jadilah terang dan garam dalam hal-hal kecil di kantor sehingga orang dapat melihat perbedaan di dalam diri Anda.
Korupsi selalu dimulai dari hati. Jagalah hati Anda dengan segala kewaspadaan.
BAGIKAN, SUKAI, dan buat komitmen dan permohonanmu dikomentar agar diri Anda, orangtua dll dapat menjadi pekerja yang jujur dan takut akan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar