Minggu, 17 Maret 2013

Sebatang Kaktus

Sebatang kaktus di sebuah taman. Ia bertumbuh tegak dan tenang di tengah taman itu. Tak seperti tanaman lainnya, ia tak pernah bergerak ketika ditiup angin, bagaikan orang yang acuh tak acuh, yang tak menghiraukan keadaan sekitarnya. Ia tetap tegak. Ia tetap diam dalam hening.

'Wahai temanku kaktus. Walau engkau tampak indah, namun engkau bagai mati. Mengapa engkau tak pernah bergerak? Mengapa tak terlihat tanda kehidupan pada dirimu? Apakah engkau telah lama bosan menciptakan arti sebuah sejarah?'

Dalam keheningannya, sang kaktus menjawab; 'Sobatku, aku tidak mati, tetapi aku tetap hidup. Dalam keheninganku, aku bergerak. Dalam ketenanganku aku bertumbuh. Aku aktif dalam kepasifanku, dan pasif dalam keaktifanku. Aku bekerja dalam diam, dan berdiam dalam kerja. Aku ber-ora dalam labora, dan ber-labora dalam ora.'

Beberapa waktu kini berlalu. Tunas-tunas kecil bertumbuh dari batang kaktus yang hening itu, dan perlahan-lahan memekarkan kembang indah mempesona.


Kini aku tahu bahwa:

Hening itu sunyi

Hening itu bening

Hening itu indah

Hening itu guru

Hening itu emas

Hening itu.....KUDUS

Amin

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar