Minggu, 24 Maret 2013

Hati yang berbelas kasihan

Matius 15:32-39

Belas kasihan terhadap mereka yang miskin, susah, dan menderita itu mudah, tetapi sejauh mana kita digerakkan oleh belas kasihan itu hingga terwujud dalam tindakan menolong mereka? Bagaimana dengan Tuhan Yesus sendiri?

Perikop hari ini merupakan rangkaian dari pelayanan misi lintas budaya Yesus. Apa yang Yesus lakukan mempunyai tujuan khusus agar murid-murid semakin mengerti misi lintas budaya yang utuh. Oleh karena itu, Yesus secara khusus memberitahu mereka bahwa hati-Nya tergerak oleh belas kasihan menyaksikan orang banyak yang sudah lelah dan kelaparan setelah tiga hari mengikut Dia.

Ia tidak dapat menyuruh mereka pulang karena mereka akan pingsan di jalan, tetapi ingin memenuhi kebutuhan fisik mereka.

Para murid Yesus tidak mempunyai perasaan yang sama seperti guru mereka dan juga tidak yakin bahwa Yesus mampu melakukan mukjizat yang sama di lingkungan orang nonYahudi.

Pertanyaan mereka, bagaimana dapat memberi orang banyak itu makanan, memperlihatkan keraguan dan ketidakpedulian mereka (38). Sekali lagi dengan hanya tujuh roti dan beberapa ikan kecil, Yesus bersyukur dan melipatgandakannya serta kembali memakai para murid-Nya menyalurkan berkat itu kepada orang banyak. Hasilnya, semua orang dapat makan sama kenyang dan masih tersisa tujuh keranjang besar yang penuh.

Setelah Yesus mengizinkan mereka pulang, Ia lalu meneruskan misi ke daerah Magadan (39).

Yesus juga mengharapkan kita menunjukkan belas kasihan dan kepedulian terhadap semua orang tanpa membedakan status, jenis kelamin, suku, dan ras. Kita perlu memperhatikan kebutuhan manusia secara holistik. Bila kita merasa potensi dan kemampuan kita tidak seberapa, jangan cemas, tetapi serahkanlah kepada Yesus. Ia akan mencukupkan kita untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang.

Oleh karena itu, selain memberitakan Injil kita juga harus melayani kebutuhan fisik mereka yang menderita agar mereka disentuh oleh kasih Allah yang sungguh nyata di dalam hidup kita sehingga mau percaya Tuhan Yesus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar