Alkisah disebuah rumah yang dihuni seorang kakek terdapat empat buah lilin yang disimpan didalam gudang.
Pada satu waktu rumah kakek tersebut mati lampu dan dengan segera kakek
tersebut ingat bahwa dia mempunyai persediaan lilin yang dapat
digunakan, lalu kakek tersebut berjalan ke gudang tersebut untuk
mengambil lilin-lilin tersebut. Pada saat dia menyalakan lilin yang pertama
dan dengan maksud hendak membawa lilin tersebut keruangan di depan,
tiba-tiba dia mendengar sebuah suara berkata, "Jangan ..jangan keluar.."
Kakek tersebut bingung lalu berkata, "Siapa itu? Siapa yang berbicara"
Suara itu menjawab "Saya.."
Kakek tersebut berusaha mencari asal suara itu dan ternyata lilin
tersebut yang berbicara dan dia terkejut dengan hal tersebut, ketika
ditatapnya lilin tersebut. Dilihatnya pada lilin tersebut terdapat
sebuah wajah lalu ia berkata "Ada apa dengan kamu lilin?", lilin itu
menjawab "Jangan, jangan bawa saya keluar".
Sambil keheranan kakek itu bertanya lagi, "Kenapa saya tidak boleh membawa kamu keluar?".
Lilin itu menjelaskan bahwa dia belum siap untuk keluar karena takut,
dia belum siap untuk menerangi kegelapan yang ada di luar, dia takut
jika nanti nyala api yang dia miliki itu tidak indah.
Jawaban
yang tidak masuk akal memang, namun itulah alasan yang dia keluarkan.
Namun kakek itu tetap memaksa dengan alasan bahwa keluarganya diluar
sana sangat membutuhkan penerangan, namun lilin tersebut bersikeras
untuk tetap tidak mau keluar.
Akhirnya kakek itu menyerah dan
berkata, "Baiklah jika memang engkau tidak mau, saya akan mengambil
LILIN yang lain, karena masih banyak lilin yang lain."
Namun
apa yang diharapkan si kakek ternyata berbeda dengan kenyataan yang ada
karena lilin yang kedua juga menolak dengan alasan bahwa dia sedang
sibuk dengan urusan yang lain yang menurutnya lebih penting.
Hal yang sama juga terjadi dengan lilin yang ketiga dengan alasan bahwa
dia tidak berani jika seorang diri karena takut cahaya yang dia miliki
kurangterang.
Akhirnya kakek tersebut beralih kepada lilin yang
keempat namun lilin yang ke empat ini berkata, "Saya sebenarnya mau
diajak keluar, tapi saya tidak bisa karena talenta saya bukan disitu
sebagai pemberi terang namun talenta saya adalah hanya sebagai pemberi
semangat bagi lilin yang lilin untuk mau menyala dengan lebih lagi",
bahwa apa yang dia bisa lakukan hanyalah menyanyi.
Akhirnya
lilin tersebut pun bernyanyi. Ketika lilin yang lain mendengar suara
lilin keempat tersebut bernyanyi maka terbakarlah semangat mereka untuk
melayani dan mereka pun bernyanyi bersama dengan paduan yang sangat
merdu.
Kawan, keempat lilin diatas gambaran dari sikap
kita sebagai manusiadi dalam melayani Tuhan khususnya untuk menjadi
terang ditengah kegelapan dunia dengan berbagai alasan, ketakutan dan
kesibukan kita sendiri akhirnya kita lupa akan fungsi kita sebagai
cahaya atau terang bagi dunia ini, bahkan disaat semangat kita
menyala-nyala untuk melayani namun itu akhirnya akan segera hilang
akibat dari tidak adanya sesuatu atau seseorang yang dapat membuat kita
melakukannya lagi seperti yang dilakukan oleh lilin ke empat.
Seperti firman-Nya berkata bahwa kita adalah "TERANG DUNIA", yang bukan
hanya sekedar menjadi terang namun terang yang memiliki empat aspek yang
utama yaitu:
1. TERANG YANG AKTIF,
Bahwa untuk menjadi
cahaya bagi dunia ini kita nggak bisa hanya menunggu orang lain datang
kepada kita, karena segala sesuatu akan menjadi sangat terlambat.
2. TERANG YANG MENGARAHKAN,
Bahwa sebagai cahaya bukan kita yang sebagai pusat dari semua itu,
namun tugas kita adalah untuk mengarahkan semua orang kepada Yesus
sebagai pusat dari segalanya, pusat dari cahaya.
3. TERANG YANG MEMBERI PENUNJUK,
Bahwa sebagai cahaya, tugas kita adalah untuk menunjukan jalan yang
benar kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan. Menuju kepada
jalan keselamatan didalam Yesus Tuhan.
4. TERANG YANG INDAH,
Bahwa untuk menjadi cahaya tidak hanya cukup dengan nyala yang terang
namun juga indah. Dan dapat menjadi berkat bagi kehidupan orang lain.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar