Minggu, 17 Maret 2013

Menjadi Terang Dunia

Alkisah disebuah rumah yang dihuni seorang kakek terdapat empat buah lilin yang disimpan didalam gudang.

Pada satu waktu rumah kakek tersebut mati lampu dan dengan segera kakek tersebut ingat bahwa dia mempunyai persediaan lilin yang dapat digunakan, lalu kakek tersebut berjalan ke gudang tersebut untuk mengambil lilin-lilin tersebut. Pada saat dia menyalakan lilin yang pertama dan dengan maksud hendak membawa lilin tersebut keruangan di depan, tiba-tiba dia mendengar sebuah suara berkata, "Jangan ..jangan keluar.."

Kakek tersebut bingung lalu berkata, "Siapa itu? Siapa yang berbicara"

Suara itu menjawab "Saya.."

Kakek tersebut berusaha mencari asal suara itu dan ternyata lilin tersebut yang berbicara dan dia terkejut dengan hal tersebut, ketika ditatapnya lilin tersebut. Dilihatnya pada lilin tersebut terdapat sebuah wajah lalu ia berkata "Ada apa dengan kamu lilin?", lilin itu menjawab "Jangan, jangan bawa saya keluar".

Sambil keheranan kakek itu bertanya lagi, "Kenapa saya tidak boleh membawa kamu keluar?".

Lilin itu menjelaskan bahwa dia belum siap untuk keluar karena takut, dia belum siap untuk menerangi kegelapan yang ada di luar, dia takut jika nanti nyala api yang dia miliki itu tidak indah.

Jawaban yang tidak masuk akal memang, namun itulah alasan yang dia keluarkan. Namun kakek itu tetap memaksa dengan alasan bahwa keluarganya diluar sana sangat membutuhkan penerangan, namun lilin tersebut bersikeras untuk tetap tidak mau keluar.

Akhirnya kakek itu menyerah dan berkata, "Baiklah jika memang engkau tidak mau, saya akan mengambil LILIN yang lain, karena masih banyak lilin yang lain."

Namun apa yang diharapkan si kakek ternyata berbeda dengan kenyataan yang ada karena lilin yang kedua juga menolak dengan alasan bahwa dia sedang sibuk dengan urusan yang lain yang menurutnya lebih penting.

Hal yang sama juga terjadi dengan lilin yang ketiga dengan alasan bahwa dia tidak berani jika seorang diri karena takut cahaya yang dia miliki kurangterang.

Akhirnya kakek tersebut beralih kepada lilin yang keempat namun lilin yang ke empat ini berkata, "Saya sebenarnya mau diajak keluar, tapi saya tidak bisa karena talenta saya bukan disitu sebagai pemberi terang namun talenta saya adalah hanya sebagai pemberi semangat bagi lilin yang lilin untuk mau menyala dengan lebih lagi", bahwa apa yang dia bisa lakukan hanyalah menyanyi.

Akhirnya lilin tersebut pun bernyanyi. Ketika lilin yang lain mendengar suara lilin keempat tersebut bernyanyi maka terbakarlah semangat mereka untuk melayani dan mereka pun bernyanyi bersama dengan paduan yang sangat merdu.


Kawan, keempat lilin diatas gambaran dari sikap kita sebagai manusiadi dalam melayani Tuhan khususnya untuk menjadi terang ditengah kegelapan dunia dengan berbagai alasan, ketakutan dan kesibukan kita sendiri akhirnya kita lupa akan fungsi kita sebagai cahaya atau terang bagi dunia ini, bahkan disaat semangat kita menyala-nyala untuk melayani namun itu akhirnya akan segera hilang akibat dari tidak adanya sesuatu atau seseorang yang dapat membuat kita melakukannya lagi seperti yang dilakukan oleh lilin ke empat.

Seperti firman-Nya berkata bahwa kita adalah "TERANG DUNIA", yang bukan hanya sekedar menjadi terang namun terang yang memiliki empat aspek yang utama yaitu:

1. TERANG YANG AKTIF,
Bahwa untuk menjadi cahaya bagi dunia ini kita nggak bisa hanya menunggu orang lain datang kepada kita, karena segala sesuatu akan menjadi sangat terlambat.

2. TERANG YANG MENGARAHKAN,
Bahwa sebagai cahaya bukan kita yang sebagai pusat dari semua itu, namun tugas kita adalah untuk mengarahkan semua orang kepada Yesus sebagai pusat dari segalanya, pusat dari cahaya.

3. TERANG YANG MEMBERI PENUNJUK,
Bahwa sebagai cahaya, tugas kita adalah untuk menunjukan jalan yang benar kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan. Menuju kepada jalan keselamatan didalam Yesus Tuhan.

4. TERANG YANG INDAH,
Bahwa untuk menjadi cahaya tidak hanya cukup dengan nyala yang terang namun juga indah. Dan dapat menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar