Kisah ini benar-benar terjadi.
Pada suatu hari di suatu kamp latihan militer, sersan pelatih muncul dan tiba-tiba mencampakkan sebuah granat tangan ke tengah-tengah.sekelompok prajurit muda. Mereka lari berpencar, buru-buru mencari perlindungan. Sersan itu lantas mengatakan bahwa granat itu tidak 'hidup' dan ia cuma ingin melihat reaksi mereka.
Keesokan harinya seorang prajurit yang baru masuk menggabungkan diri ke kelompok itu. Sersan pelatih mengatakan kepada mereka agar jangan memberi tahu prajurit baru itu tentang apa yang akan terjadi.
Sewaktu sersan itu kemudian muncul dan melemparkan granat ke tengah-tengah mereka, prajurit baru itu, yang tidak tahu bahwa granat itu takkan meledak, buru-buru menjatuhkan diri di atas granat agar ledakannya tidak mencederai rekan-rekannya. Ia mau berkorban demi keselamatan rekan-rekan sesama prajurit.
Tahun itu ia dianugerahi satu-satunya medali untuk keberanian dan ketabahan yang diberikan bukan pada waktu perang.
*Yohanes 15:13,
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar