Ada seorang lelaki.
Suatu malam ia bermimpi buruk. Dalam mimpinya ia melihat seorang
serdadu bertopi putih, bersepatu putih. Di pinggangnya terselip sebilah
pedang yang bersarung hitam. Ketika kedua mata mereka berpapasan,
serdadu tersebut dengan serta-merta mengeluarkan kata-kata cacian,
kata-kata jahat yang sungguh pedas yang ditujukan padanya
Serdadu tersebut juga secara kejam meludahi wajahnya. Sungguh suatu penghinaan yang teramat besar. Selama hidupnya belum pernah ia dihina seperti ini.
Ketika bangun pagi, dipenuhi dengan perasaan yang kurang enak ia
menceritakan kisah hina yang menimpa dirinya dalam mimpi semalam.
"Sejak kecil hingga kini saya belum pernah dihina oleh orang lain. Tapi
malam tadi, saya bukan saja dihina, bahkan wajahku pun diludahi. Aku
sungguh tidak bisa terima diperlakukan secara demikian. Aku harus
menemukan orang ini dan memberikan imbalan yang setimpal." kata lelaki
itu penuh rasa benci sambil menggertakan giginya.
Sejak itu,
setiap hari setelah bangun tidur ia akan berdiri di persimpangan jalan
yang ramai dilewati orang, dengan harapan suatu saat bisa menemukan
musuh yang dilihatnya dalam mimpi itu.
Seminggu, sebulan,
setahun kini berlalu. Orang yang dicari itu tak pernah menunjukkan
batang hidungnya. Lelaki tersebut telah menghabiskan separuh dari waktu
hidupnya hanya demi sesuatu yang tidak nyata. Ia meracuni hatinya
sendiri dengan rasa benci hasil ciptaannya sendiri.
Kesimpulan dan Pesan Cerita:
- Sering kita menciptakan musuh yang tidak real, dan memupuk kebencian
dalam hati yang pada baliknya merupakan racun yang menghancurkan diri
sendiri.
- Apakah Anda pun memupuki kebencian dalam hati anda?
Ketahuilah: Ketika Anda membenci, Anda sendirilah yang menjadi korban
kebencian Anda.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar