1 Petrus 4:12-19
Saat saya bersama istri berada di sebuah rumah makan, datang seorang anak kecil yang menjajakan kue kering. Anak kecil itu lalu menghampiri saya serta menawarkan kue kering tersebut.
Karena saya sendiri tidak suka akan kue kering yang ditawarkan, maka saya tetap ”membeli” tetapi tidak mau menerima kuenya. Dengan kata lain, saya memberinya sedikit uang jajan senilai dengan harga kue kering tersebut.
Yang membuat saya tertegun, anak kecil tersebut bersisikukuh tidak mau menerima pemberian saya, sebaliknya dia berkata,” Om, beli kue saya saja.” Akhirnya saya pun membeli kue kering tersebut.
Malam itu saya bersama istri mendapat pelajaran yang berharga.
Pertama : Saya bersyukur karena anak kecil tersebut menolak pemberian saya, karena bisa saja.niat saya untuk membantu dengan memberinya uang jajan justru akan membuat anak kecil tersebut memiliki mental pengemis.
Kedua : Hidup ini sangat keras, tetapi anak kecil tersebut berani mengahadapinya dengan tabah, kuat dan tegar.
Ketiga : Meski masih kecil anak tersebut memiliki prinsip yang kuat, sehingga meski saya berulang kali membujuk untuk menerima pemberian saya, dia tetap menolaknya.
Keempat : Anak kecil tersebut memiliki mental yang positif, bukan mental pengemis yang selalu mengaharapkan belas kasihan orang lain. Saya sering berulangkali bertemu dengan orang-orang yang memanfaatkan kondisinya untuk meminta-minta, dan selalu minta di kasihani. Jiwanya begitu kerdil di banding anak kecil tersebut.
Jika saat ini Anda sedang mengalami keterpurukan, kiranya semangat dan perjuangan hidup anak kecil dalam cerita diatas akan memberikan inspirasi serta memotivasi Anda.
Kalau seorang anak kecil bisa memiliki mental baja, sangat positif, serta berjiwa besar, tentunya kita yang lebih dewasa secara usia harusnya bisa lebih lagi.
Saat terpuruk, jangan pernah memohon belas kasihan orang, tetapi motivasilah diri kita untuk bangkit.kembali dengan memiliki jiwa besar.
Sumber: anonymuos
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar