Janganlah mengatakan; " Mengapa zaman dahulu lebih baik dari pada zaman sekarang?"
Kehidupan kita seperti roda yang senantiasa berputar; selalu maju. Masa lalu tidak dapat di ulang lagi. Namun begitu, kita kerap membandingkan keadaan yang terjadi di setiap masa. Misal: seingat saya pada tahun 1990-an, harga gula pasir sekitar Rp 900,00/kg. Kini ha
rganya hampir sepuluh kali lipat!
Maka, tidak heran jika ada orang yang lebih berharap untuk kembali ke masa lalu, ketika harga lebih murah, pemikiran lebih sederhana, dan tuntutan hidup yang memicu stress tidak setinggi saat ini.
Pengalaman ingin kembali ke masa lalu, juga pernah dialami bangsa Israel ketika Musa memimpin mereka keluar dari Mesir.
Di depan mereka terhampar Laut Teberau. Di belakang mereka pasukan Mesir mengejar. Dalam situasi itu, orang Israel berkata kepada Musa, "Lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir daripada mati di padang gurun ini" (ay 12).
Mereka ingin kembali, padahal Tuhan membebaskan mereka untuk mengalami hal yang lebih indah di depan!
Perjalanan keluar dari Mesir juga dipakai Tuhan untuk menuntun Israel selangkah lebih dekat pada penggenapan rencana-Nya, yakni masuk ke tanah perjanjian. Namun Israel sudah terbuai kenyamanan di Mesir sebagai budak.
Bagaimana dengan Kita? Apakah kita juga berpikir seperti bangsa Israel yang memilih tinggal di masa lalu karena "nyaman"? atau?
Tuhan menuntun Israel keluar dari Mesir untuk mengajarkan hal baru yang berharga. Demikian juga Dia menuntun kita melangkah maju setiap hari, untuk mengalami kuasa-Nya yang luar biasa. Jangan kecut dan tawar hati, sebab tantangan hidup bertambah, penyataan kuasa Tuhan juga akan lebih bertambah...dan bertambah...dan bertambah.
Maka nikmatilah hidup yang Tuhan hadirkan setiap hari, dengan selalu maju dan mengandalkan Tuhan di setiap perkara hidup ini.
Maka, tidak heran jika ada orang yang lebih berharap untuk kembali ke masa lalu, ketika harga lebih murah, pemikiran lebih sederhana, dan tuntutan hidup yang memicu stress tidak setinggi saat ini.
Pengalaman ingin kembali ke masa lalu, juga pernah dialami bangsa Israel ketika Musa memimpin mereka keluar dari Mesir.
Di depan mereka terhampar Laut Teberau. Di belakang mereka pasukan Mesir mengejar. Dalam situasi itu, orang Israel berkata kepada Musa, "Lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir daripada mati di padang gurun ini" (ay 12).
Mereka ingin kembali, padahal Tuhan membebaskan mereka untuk mengalami hal yang lebih indah di depan!
Perjalanan keluar dari Mesir juga dipakai Tuhan untuk menuntun Israel selangkah lebih dekat pada penggenapan rencana-Nya, yakni masuk ke tanah perjanjian. Namun Israel sudah terbuai kenyamanan di Mesir sebagai budak.
Bagaimana dengan Kita? Apakah kita juga berpikir seperti bangsa Israel yang memilih tinggal di masa lalu karena "nyaman"? atau?
Tuhan menuntun Israel keluar dari Mesir untuk mengajarkan hal baru yang berharga. Demikian juga Dia menuntun kita melangkah maju setiap hari, untuk mengalami kuasa-Nya yang luar biasa. Jangan kecut dan tawar hati, sebab tantangan hidup bertambah, penyataan kuasa Tuhan juga akan lebih bertambah...dan bertambah...dan bertambah.
Maka nikmatilah hidup yang Tuhan hadirkan setiap hari, dengan selalu maju dan mengandalkan Tuhan di setiap perkara hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar