Jumat, 21 Desember 2012

Keluarga Yang Kudus

Imamat 19:2,
Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.

Perintah supaya keluarga yang ada menjadi kudus bukanlah aturan baru yang dibuat dengan sembarangan. Tetapi perintah itu sudah muncul dan disampaikan sejak perjanjian lama kepada keluarga Yakub.

Allah memanggil kita adalah kudus. Kudus artinya dipisahkan untuk suatu maksud-maksud tertentu.

Kekudusan keluarga Yakub dihadapan Allah berarti bahwa keluarga Yakub haruslah melakukan semua perintah Tuhan, baik yang bersifat ritual (upacara-upacara korban, db), maupun yang bersifat moral (memiliki karakter Allah).

Pada Imamat pasal 19 ini, perintah Tuhan bagi keluarga Yakub agar menjadi kudus, lebih bersifat moral dari pada ritual.

Keluarga Yakub dituntut untuk menyegani ayah dan ibunya (ay. 3), menjauhi penyembahan berhala (ay. 4), memperhatikan orang miskin dan orang asing (ay. 9-10, 13), bersikap adil dalam peradilan (ay. 15), serta perintah-perintah lain yang bersifat moral.

Tuhan tidak berkenan jika umatNya hanya memperhatikan aspek ritualnya saja dalam menjaga kekudusan sebagai umat pilihanNya. Orang Farisi dan ahli-ahli Taurat di zaman Tuhan Yesus gagal dalam memiliki karakter Allah, dan terjebak dalam kekudusan secara ritual saja.

Ada hal menarik yang perlu kta perhatikan berkaitan dengan kekudusan suatu keluarga Kristen.

Dalam 1 Korintus 7:14, ditegaskan bahwa seorang suami dapat menguduskan isterinya yang tidak beriman, dan sebaliknya. Bahkan, jika merea mempunyai anak, maka anak-anak mereka adalah anak-anak yang kudus.

Di sini kita lihat suatu prinsip dalam keluarga, yaitu bahwa suami atau isteri sekalipun tidak beriman, namun ia dikhususkan bagi pasangannya. Dan karena pasangannya kudus, maka suami atau isteri yang tidak beriman itu juga menjadi kudus.

Jika prinsip ini dipahami dengan baik, maka wajarlah jika isteri atau suami yang beriman itu dapat dengan mudah menyelamatkan pasangannya dan membawanya mengikut Tuhan.

Sangat ganjil, jika suami atau isteri hidup bersama selama puluhan tahun, namun salah satu dari mereka tetap tidak beriman.

Semoga keganjilan seperti ini tidak terjadi dalam keluarga-keluarga Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar