*Yesaya 55,
8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Renungan:
Kisah nyata dibalik meledaknya Challenger:
Saat itu, dari 43.000 pelamar, terseleksi 10.000 orang, kini aku
menjadi bagian dr 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada
simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara.
Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini? Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.
Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu.
NASA memilih: Christa McAufliffe. Aku kalah.
Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi.
Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku.
Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam?
Tapi kata ayahku, “Semua terjadi karena suatu alasan.”
Selasa, 28 Januari 1986, hari yang sebenarnya telah kuimpikan selama 25tahun, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challenger.
Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali.
TUHAN, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu.
Kenapa bukan aku?
73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku, yaitu saat Challenger meledak, dan menewaskan semua penumpang.
Aku langsung teringat kembali kata-kata ayahku, "SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN".
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena TUHAN memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini.
Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku lebih dari pemenang. Aku menang karena aku telah kalah.
Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.
TUHAN menjawab doa kita dengan 3 cara:
1. TUHAN mengatakan YA; maka kita akan MENDAPATKAN APA YANG KITA MINTA,
2. TUHAN mengatakan TIDAK; maka kita akan mendapatkan yang LEBIH BAIK,
3. TUHAN mengatakan TUNGGU; maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak-NYA.
TUHAN tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa. DIA selalu tepat waktu!
Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini? Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.
Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu.
NASA memilih: Christa McAufliffe. Aku kalah.
Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi.
Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku.
Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam?
Tapi kata ayahku, “Semua terjadi karena suatu alasan.”
Selasa, 28 Januari 1986, hari yang sebenarnya telah kuimpikan selama 25tahun, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challenger.
Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali.
TUHAN, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu.
Kenapa bukan aku?
73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku, yaitu saat Challenger meledak, dan menewaskan semua penumpang.
Aku langsung teringat kembali kata-kata ayahku, "SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN".
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena TUHAN memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini.
Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku lebih dari pemenang. Aku menang karena aku telah kalah.
Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.
TUHAN menjawab doa kita dengan 3 cara:
1. TUHAN mengatakan YA; maka kita akan MENDAPATKAN APA YANG KITA MINTA,
2. TUHAN mengatakan TIDAK; maka kita akan mendapatkan yang LEBIH BAIK,
3. TUHAN mengatakan TUNGGU; maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak-NYA.
TUHAN tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa. DIA selalu tepat waktu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar