*Amsal 16:9,
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
Pada suatu ketika ada sebuah kapal yang tenggelam karena diterjang
badai. Tidak ada yang tersisa kecuali sat orang awak kapalnya.
Dia terdampar pada sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni.
Dia benar-benar sendirian dan tak punya bekal makanan.
Maka dia kemudian mulai mencari dan menyusun kayu beserta pelepah nyiur
untuk dibangun menjadi sebuah gubuk kecil sebagai tempat bernaungnya.
Selain itu dia juga membuat perapian untuk penghangat badan.
Keesokan harinya dia pergi mencari buah-buahan untuk mengganjal perutnya
yang lapar. Namun sesampainya kembali ke gubuknya, dia mendapati
gubuknya itu sudah hangus terbakar tanpa tersisa . . . telah rata dengan
tanah.
Rupanya dia lupa mematikan perapian yang dibuatnya semalam.
Dia pun berteriak marah, "Ya Tuhan, mengapa Kau lakukan ini padaku. Mengapa ??!!.."
Tiba-tiba tak berapa lama lalu terdengar suara peluit kapal. Ternyata ada sebuah kapal laut
yang sedang datang mendekat ke arah pulau!
Kemudian turunlah beberapa orang menghampiri pria yang sedang menangisi nasibnya ini.
Pria itu terkejut dan bertanya, "Bagaimana kalian bisa tahu kalau aku ada disini?"
Mereka menjawab," Kami melihat simbol asapmu !!"
Pesan cerita:
Tuhan selalu ada bersama kita walau dalam keadaan yang paling berat sekalipun.
Jika doa kita dijawab YA oleh Tuhan, maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan.
Jika jawabannya adalah TIDAK, maka kita akan mendapat pengganti yang lebih baik.
Jika jawabannya, TUNGGU, maka kita akan mendapatkan YANG TERBAIK sesuai dengan kehendakNYA.
Hidup bukan masalah yang harus dipecahkan, tapi sebuah kenyataan yang harus dijalani dengan perbuatan-perbuatan kita.
TUHAN MEMBERKATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar