*Matius 7,
7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11b Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Ada seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan
sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada
permata hatinya ini.
Suatu hari,
pria ini berkata kepada kekasihnya, "Kekasihku, aku akan memberikan
apapun yang kamu minta, asalkan aku menilai hal itu baik buatmu. Karena
aku tidak ingin melihat engkau kecewa dengan pilihanmu yang salah".
Hari demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya.
Sementara sang wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu
hari, wanita ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan
sebuah kalung dengan berlian pada liontinnya.
Ketika pria ini
mendengar permintaan kekasihnya, dia menolak. Dia berkata,"Kekasihku,
bukannya aku tidak mau atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tapi
sangat berbahaya bila engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang
gelap mata, dia akan merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan
hanya kamu yang celaka, aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti
itu. Aku hanya tidak mau kamu mendapat celaka".
Akan tetapi
kekasihnya terus meminta kalung itu dan tidak mau mendengar nasehatnya.
Hingga akhirnya kalung itu pun dibeli dan dipakai oleh sang wanita.
Selang beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar
terjadi. Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya
sedang mengendarai motor.
Kalung itu pun terampas dan wanita
ini terjatuh dari motornya. Mendengar berita ini, si pria langsung
menemui kekasihnya, membawanya pulang dan mengobati lukanya.
Dengan menangis, pria ini berkata, "Mengapa engkau tidak mau menuruti
kata-kataku? Engkau mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali
lebih sakit daripadamu".
Wanita ini menangis, dia menyesal dan
berkata, "Maafkan aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar
perkataanmu dan menuruti keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah
engkau memaafkan aku?".
Dengan penuh cinta kasih pria ini
memeluk kekasihnya dan berkata, "Aku memaafkanmu sejak tadi, aku bahagia
karena aku bisa memelukmu dalam keadaan engkau masih hidup. Mulai
sekarang, turutilah perkataanku karena aku tidak pernah akan membuatmu
celaka".
Kekasihnya mengangguk dan mereka menangis bahagia...
SOBAT... Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita lewati bersama TUHAN?
Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang wanita. Ketika awal kita
mengenal DIA, kita berkobar-kobar dan melalui setiap detik dalam hidup
dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya waktu, saat kita menginginkan
sesuatu dan memohon padaNYA, seringkali permohonan kita tidak sesuai
dengan kehendak TUHAN.
Tapi kita terus memaksa dan merengek
seperti anak kecil. Saat TUHAN benar-benar mengabulkan permohonan kita,
belum tentu itu baik buat kita. Malah bisa-bisa kita kecewa karena
menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu terjadi, barulah kita ingat
padaNYA, kita menyesal dan minta ampun.
Beruntunglah karena
kita memiliki ALLAH Yang Maha Pengampun. Dia tidak pernah menolak bila
kita memohon ampun atas semua kesalahan dan kekerasan hati kita.
TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Tetapi seringkali kita yang meninggalkanNYA.
Dan apa yang DIA lakukan? Dengan sabar DIA menunggu kita kembali padaNYA.
SOBAT, ingatlah:
Saat kita berhenti melangkah jauh dariNYA, maka DIA tersenyum...
Saat kita menoleh padaNYA, maka DIA tertawa...
Saat kita berbalik padaNYA, maka DIA membuka kedua tanganNYA...
Saat kita melangkah 1 Langkah ke arahNYA, maka DIA akan BERLARI 1000 LANGKAH MENGHAMPIRI KITA....
Sungguh cintaNYA pada kita takkan pernah berkesudahan..
PRAISE THE LORD!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar