Senin, 10 Desember 2012

MELIHAT TUHAN

Yohanes 20:11-18

*Yohanes 20:18,
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Ketika seseorang diliputi gejolak perasaan yang kuat, ia melihat realitas melalui "kacamata emosi".

Bila sedang marah, apa pun yang dilakukan orang lain tampak salah.

Bila sedang jatuh cinta, apa pun yang ada pada diri sang kekasih tampak berkilau.

Bila sedang sedih, semua tampak sendu kelabu.

Maria magdalena pun demikian. Ia sedang dirundung duka. Ia berdiri di dekat kubur Yesus dan menangis.

Di sana ia bertemu dengan dua malaikat. Anehnya, reaksi mereka sangat biasa. Saat malaikat itu bertanya, Maria bukan seperti orang yang sedang berbicara dengan malaikat.

Ia berkata, "Tuhanku telah diambil orang....." (Ay 13). Bahkan Yesus sendiri pun menyapa, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapa yang engkau cari?" (Ay 15),

Maria menjawab tanpa menyadari kehadiran-Nya. Ia menyangka yang menyapa adalah penjaga taman.

Betapa besar pengaruh "kacamata emosi!" Namun, Yesus yang telah bangkit membuka mata Maria dengan menyebut namanya "Maria" (Ay 16). Baru Maria terjaga dari kertepurukan perasaannya dan bersaksi:

"Aku telah melihat Tuhan!" (Ay 18).

Apakah kita sedang terpuruk begitu dalam hingga mata kita tertutup oleh "kacamata emosi" dan tidak mampu melihat Tuhan?

Yesus rindu menyapa kita, sebagaimana kita ada, dengan nama kita. Bangunlah, lihatlah dengan mata hati yang bening. Apa pun ikatan emosi yang sedang "memenjara" kita, tegarlah, karena Tuhan sudah bangkit.

Ia bangkit bagi kita! Hadapilah pergumulan hidup dengan mata hati yang tertujuh kepada Tuhan. Agar seperti Maria, kita pun bisa bersaksi bahwa dalam kepedihan sekali pun kita dapat melihat Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar