Daniel 3:14-21
*Ibrani 11:1,
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ketika seorang murid bertanya, apa yang diminta gurunya jika bertemu
dengan Tuhan, "Aku akan meminta api dan air. Api untuk membakar surga,
sedangkan air untuk memadamkan neraka sehingga surga dan neraka tidak
ada lagi dijadikan alasan manusia untuk beriman kepada Tuhan. Biarlah setiap orang beriman hanya karena cintanya kepada Tuhan. Tanpa pamrih, tanpa syarat."
Bekerja untuk mendapatkan upah itu wajar. Yang tidak wajar adalah beriman untuk mendapatkan "Upah".
Upah entah takut sesuatu atau pun berharap sesuatu. Sama dengan kita
mencintai seseorang karena takut kelak tidak ada yang mengurus atau
karena kita ingin mendapat berbagai fasilitas. Bukankah itu cinta yang
tidak tulus...?
Demikian juga Iman. Iman yang didorong untuk medapatkan "upah" adalah iman yang tidak tulus.
Iman yang Tulus adalah iman seperti yang ditunjukkan oleh sadrakh, Mesakh, dan Abednego.
Mereka diperintahkan untuk tunduk kepada patung emas Raja Nebukadnezar.
Itu artinya mereka harus menyangkal iman mereka kepada Allah. Jikalau
mereka tidak patuh, perapian yang menyala-nyala sudah menanti.
Lalu apa jawab mereka? Ini jawaban mereka, "Tidak ada gunanya kami
memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami
puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian
yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak
akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang
tuanku dirikan itu."
IMAN YANG SEJATI SEPERTI JUGA CINTA YANG SEJATI SELALU TANPA SYARAT...
TUHAN MEMBERKATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar