Salah satu fakta menarik tentang pribadi Tuhan Yesus adalah kebiasaan-Nya di dalam berdoa. Tuhan Yesus adalah seorang pendoa. Pada saat Ia ada di bumi ini sebagai manusia, hidup dan melayani, Ia dikenal sebagai pendoa. Di samping mengajar murid-muridNya tentang doa, Ia juga memberi teladan kepada mereka di dalam hal berdoa. Ia adalah pengajar sekaligus
teladan doa. Dari penelitian
kita terhadap Alkitab, jelas bahwa Tuhan Yesus adalah seorang pendoa
sejati. Berdoa merupakan kebiasaan Tuhan Yesus. Dari awal sampai akhir
pelayanan-Nya di dunia, Ia adalah seorang yang suka berdoa. Menariknya,
Tuhan Yesus mengawali pelayanan-Nya dengan doa, yaitu ketika Ia dibaptis
(Luk 3:21), dan mengakhirinya juga dengan doa, yaitu ketika Ia
meninggal di kayu salib (Luk 23:46).
Dua aktivitas doa Tuhan Yesus yang dicatat di Alkitab, selain dua contoh di atas adalah ketika Ia berdoa pada pagi-pagi sekali sebelum melakukan pemberitaan Injil di daerah Galilea (Mrk 1:35), serta ketika Ia berdoa pada malam hari setelah memberi makan lima ribu orang (Mat 14:23). Di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang banyak setiap hari, yaitu berkhotbah dan mengajar, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan-setan, Tuhan Yesus selalu menyempatkan diriNya untuk berdoa. Aktivitas doa Tuhan Yesus pada pagi hari dan malam hari, seperti yang dicatat di atas, tampaknya menunjukkan bahwa Ia biasa berdoa setiap hari. Hal ini diperkuat oleh Luk 5:16, "Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat sunyi dan berdoa."
D. M. Mclntyre, seorang penulis Kristen, memberi komentar tentang kebiasaan Yesus di dalam berdoa, "Tuhan Yesus mempunyai kebiasaan pergi menyendiri untuk berdoa. Pada waktu Ia mengundurkan diri dari orang banyak, Ia biasanya pergi ke daerah yang tidak berpenghuni. Yang mengherankan ialah kenyataan bahwa meskipun Ia Mahakuasa dan memiliki kuasa rohani yang begitu besar, namun Ia merasa perlu pergi ke Sumber Kekuatan, agar Ia dapat menyegarkan roh-Nya yang letih. Tentu lebih mengherankan lagi bahwa Ia adalah Raja Kehidupan, Firman Yang Kekal, Anak Tunggal Bapa, rela sujud merendahkan diri di depan takhta Bapa untuk memohon kasih karuniaNya pada waktu Ia memerlukan pertolongan."
Yesus adalah Tuhan dan Raja kita. Oleh karena itu, sebagai murid-muridNya, teladan hidupNya patut kita ikuti, termasuk kebiasaanNya di dalam berdoa. Jika Tuhan Yesus saja, yang adalah Anak Bapa dan Raja kita, masih perlu berdoa, apalagi kita sebagai manusia biasa. Kita memerlukan doa di dalam hidup kita. Sebab lewat doa kita akan beroleh hikmat, tuntunan, kekuatan dan berkat-berkat dari Bapa sorgawi. Berdoa sudah seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari kita sebagai orang percaya.
"Yesus punya kebiasaan dalam berdoa, sebagai pengikutNya kita juga harus punya kebiasaan dalam berdoa."
Dua aktivitas doa Tuhan Yesus yang dicatat di Alkitab, selain dua contoh di atas adalah ketika Ia berdoa pada pagi-pagi sekali sebelum melakukan pemberitaan Injil di daerah Galilea (Mrk 1:35), serta ketika Ia berdoa pada malam hari setelah memberi makan lima ribu orang (Mat 14:23). Di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang banyak setiap hari, yaitu berkhotbah dan mengajar, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan-setan, Tuhan Yesus selalu menyempatkan diriNya untuk berdoa. Aktivitas doa Tuhan Yesus pada pagi hari dan malam hari, seperti yang dicatat di atas, tampaknya menunjukkan bahwa Ia biasa berdoa setiap hari. Hal ini diperkuat oleh Luk 5:16, "Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat sunyi dan berdoa."
D. M. Mclntyre, seorang penulis Kristen, memberi komentar tentang kebiasaan Yesus di dalam berdoa, "Tuhan Yesus mempunyai kebiasaan pergi menyendiri untuk berdoa. Pada waktu Ia mengundurkan diri dari orang banyak, Ia biasanya pergi ke daerah yang tidak berpenghuni. Yang mengherankan ialah kenyataan bahwa meskipun Ia Mahakuasa dan memiliki kuasa rohani yang begitu besar, namun Ia merasa perlu pergi ke Sumber Kekuatan, agar Ia dapat menyegarkan roh-Nya yang letih. Tentu lebih mengherankan lagi bahwa Ia adalah Raja Kehidupan, Firman Yang Kekal, Anak Tunggal Bapa, rela sujud merendahkan diri di depan takhta Bapa untuk memohon kasih karuniaNya pada waktu Ia memerlukan pertolongan."
Yesus adalah Tuhan dan Raja kita. Oleh karena itu, sebagai murid-muridNya, teladan hidupNya patut kita ikuti, termasuk kebiasaanNya di dalam berdoa. Jika Tuhan Yesus saja, yang adalah Anak Bapa dan Raja kita, masih perlu berdoa, apalagi kita sebagai manusia biasa. Kita memerlukan doa di dalam hidup kita. Sebab lewat doa kita akan beroleh hikmat, tuntunan, kekuatan dan berkat-berkat dari Bapa sorgawi. Berdoa sudah seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari kita sebagai orang percaya.
"Yesus punya kebiasaan dalam berdoa, sebagai pengikutNya kita juga harus punya kebiasaan dalam berdoa."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar