Minggu, 25 November 2012

KENAPA ALLAH MENJADI MANUSIA

Pembacaan Firman:
*Yesaya 43:10,
Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

Catatan:
"Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk", maksudnya "dibentuk": menjadi manusia - Allah pad

a mulanya tidak dibentuk, namun kemanusiaan-Nya menjadi Kristus adalah pembentukan. Dan setelah Ia (Allah, Yesus) tidak ada lagi.

Renungan:
Banyak orang bertanya kenapa Allah orang Kristen menjadi Manusia?

Dan biarlah Ilustrasi ini bisa menjadi jawaban buat kita yang sering meragukan kehadiran Yesus Kristus, semoga ilustrasi ini bermanfaat:

Pada suatu ketika, ada suatu keluarga petani di negeri 4 musim.

Sang suami tidak percaya kisah tentang Yesus, Allah yang menjadi manusia.

“Kalau saya adalah Allah, saya tidak akan mau merendahkan diri (kenosis) menjadi manusia (inkarnasi),” begitu pikirnya.

Oleh karena itu, dia tidak mau ikut istri dan anak-anaknya ke gereja.

Saat itu musim dingin, pada malam menjelang hari Natal, istri dan anak-anaknya telah pergi ke gereja untuk menghadiri misa. Dia sendirian di rumah, duduk menonton televisi sambil membaca-baca koran sementara di luar salju yang turun semakin deras.

Tiba-tiba dia mendengar suatu suara benturan keras dari arah ruang keluarga/tamu. Dan kembali ada suara benturan beberapa kali. Dengan bergegas dia ke ruang depan dan melihat beberapa burung dara yang kedinginan dan linglung setelah menabrak kaca jendela.

Rupanya mereka tersesat di tengah hujan salju deras dan berusaha masuk ke rumah melalui jendela.

“Burung-burung ini tidak akan selamat ditengah badai salju seperti ini,” demikian pikirnya, “tetapi ada sesuatu yang bisa aku lakukan.”

Dia punya gudang/lumbung di samping rumahnya dan seandainya burung-burung tersebut bermalam disana, mereka bisa tetap hangat dan selamat dari badai salju.

Setelah memakai jaket musim dingin, dia keluar rumah, membuka pintu gudang dan menyalakan lampunya. Tetapi ternyata burung-burung tersebut tidak masuk ke dalam lumbung yang hangat seperti harapannya.

Lalu muncul ide lainnya. Dia mencoba menarik perhatian burung-burung tersebut dengan menaburkan biji-bijian sampai ke lumbung.

“Mungkin dengan umpan makanan, burung-burung tersebut mau berjalan menuju ke lumbung dan tinggal di sana ,” pikirnya.

Tetapi burung-burung tersebut tetap saja tidak tahu apa yang sedang diusahakannya.

Lalu dia mencoba meniru kepak-kepak sayap burung dan meniru suara burung supaya mereka mau mengikutinya. Lagi-lagi usahanya tidak membuahkan hasil.

Di tengah rasa frustrasinya, dia bergumam, “seandainya aku bisa menjadi burung, sebentar saja, pasti aku bisa memimpin dan meyakinkan mereka masuk ke dalam lumbung, mereka akan SELAMAT dari badai ini dan tetap HIDUP.”

Tiba-tiba terdengar suara pujian gereja di kejauhan. Sang petani pun terperangah dan dia lalu berlutut. Dia teringat pada cerita Natal dan sekarang cerita tentang Allah yang menjadi manusia menjadi lebih masuk akal baginya.

Jelas cara terbaik untuk membawa manusia pada keselamatan yang dijanjikan Allah adalah dengan Allah merendahkan diriNya menjadi manusia betapapun mustahil ini bagi banyak orang.

Dengan demikian pesan-pesan Allah menjadi lebih jelas dan lebih baik dan manusia lebih dapat memahaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar