Sabtu, 03 November 2012

KETINGGALAN KERETA API

Pembacaan Firman:
*Amsal 3:5,
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Renungan:
Sebuah kereta api melaju di tengah musim salju yang dingin. Saat berhenti sejenak, seorang bapak iseng keluar dari pintu kereta api.

Tanpa disangka, ada angin yang meniup sehingga topinya terjatuh jauh dari kereta! Dengan sigap, ia berlari mengejar. Akhirnya, ia berhasil memungut topinya. Tetapi sayangnya, tiba-tiba mesin kereta berbunyi dan kereta pun mulai bergerak. Dengan susah payah, ia berusaha berteriak dan berlari. Namun, salju yang tebal membuatnya tidak bisa berlari kencang.

Akhirnya, ia ditinggal oleh kereta sendirian di tengah perjalanan yang dingin itu. Ia mengeluh tentang nasibnya yang sial, ia terus memaki hingga menangis. Meratapi nasib yang malang. Sudah ditinggal kereta, kopernya juga hilang. Betul-betul kesal, jengkel dan marah. Singkat kata, setelah berjalan berjam-jam, akhirnya ia tiba di salah satu rumah penduduk dan menumpang nginap di sana.

Keesokan harinya, ia mendengar berita sebuah kereta api malam tergelincir ke jurang. Semua penumpang di kereta itu tewas. Eitz, tentu saja tidak semuanya. Karena si bapak ini termasuk yang selamat!

Masalah, kesulitan ataupun petaka, kadang bisa terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang sepenuhnya karena kesalahan kita. Namun, ada yang justru terjadi atas ijin dari Allah.

Sebuah pembelajaran dan hikmah justru akan kita peroleh setelah melewatinya. Janganlah mengeluh, marah, kesal dan jengkel dengan apa yang terjadi sebelum kamu tahu apa makna di balik masalah dan kesulitan itu.

Kadang hikmah di balik kesulitan baru kita pahami setelah melewati waktu yang lama. Karena itu, Jangan mengeluh dulu ketika ada hal yang tidak seperti harapanmu.

"Ketika MASALAH terjadi dalam hidupmu. INGATLAH ada HARTA tersembunyi buatmu!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar