*Roma 6:12,
Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
Renungan:
Di waktu usia saya masih remaja, seorang teman bertanya kepada saya, “Berapa lama kamu tinggal dalam kamarmu?”, lalu saya berpikir, seingat saya, kamar itu menjadi milik saya sejak saya berusia 10 tahun, jik
a waktu itu saya berusia 17 tahun, berarti kurang lebih sudah 7 tahun saya tinggali kamar itu.
Lalu teman saya bertanya lagi “Selama tujuh tahun kamu tinggal di dalam kamarmu, apakah kamu tahu, adakah lantai kamarmu yang lubang sehingga itu membahayakanmu?”,
Saya berpikir lagi 'kenapa tidak, jelas tahu dong', eh…dia masih bertanya lagi, “Setelah kamu tahu itu membahayakanmu apa yang
kamu lakukan?”.
Saya semakin tidak mengerti arah pembicaraannya, lalu saya balik bertanya “Memangnya kenapa? Apa lantai kamarmu rusak, atau mau renovasi kamar?” Dia malah tersenyum dan menjawab “Ya saya mau renovasi kamar, kamar hati saya”, mendengar itu saya semakin bingung, apa sih maunya, kok semakin tidak jelas.
Ternyata dia menjelaskan bahwa pertanyaan di atas hanyalah ilustrasi belaka tentang pertobatan seseorang!
Pertama-tama ketika dia baru saja bertobat mungkin sesekali dia jatuh ke dalam dosa yang sama, akan tetapi jika bertahun-tahun kondisinya tetap dia jatuh dalam dosa yang sama, itu berarti bukanlah pertobatan. Sama seperti saya yang telah tinggal selama tujuh tahun dalam kamar saya, akan tetapi saya tetap saja tidak tahu bahwa kamar saya itu berlubang bahkan tidak ada keinginan untuk menutup lubang itu, sehingga setiap kali saya harus jatuh dalam lubang yang sama di dalam kamar saya sendiri, bukankah itu adalah sesuatu kekonyolan?
Karena seseorang yang bertobat adalah orang yang benar-benar menutup lobang dosanya yang artinya dia benar-benar meninggalkan dosa itu.
Lalu teman saya bertanya lagi “Selama tujuh tahun kamu tinggal di dalam kamarmu, apakah kamu tahu, adakah lantai kamarmu yang lubang sehingga itu membahayakanmu?”,
Saya berpikir lagi 'kenapa tidak, jelas tahu dong', eh…dia masih bertanya lagi, “Setelah kamu tahu itu membahayakanmu apa yang
kamu lakukan?”.
Saya semakin tidak mengerti arah pembicaraannya, lalu saya balik bertanya “Memangnya kenapa? Apa lantai kamarmu rusak, atau mau renovasi kamar?” Dia malah tersenyum dan menjawab “Ya saya mau renovasi kamar, kamar hati saya”, mendengar itu saya semakin bingung, apa sih maunya, kok semakin tidak jelas.
Ternyata dia menjelaskan bahwa pertanyaan di atas hanyalah ilustrasi belaka tentang pertobatan seseorang!
Pertama-tama ketika dia baru saja bertobat mungkin sesekali dia jatuh ke dalam dosa yang sama, akan tetapi jika bertahun-tahun kondisinya tetap dia jatuh dalam dosa yang sama, itu berarti bukanlah pertobatan. Sama seperti saya yang telah tinggal selama tujuh tahun dalam kamar saya, akan tetapi saya tetap saja tidak tahu bahwa kamar saya itu berlubang bahkan tidak ada keinginan untuk menutup lubang itu, sehingga setiap kali saya harus jatuh dalam lubang yang sama di dalam kamar saya sendiri, bukankah itu adalah sesuatu kekonyolan?
Karena seseorang yang bertobat adalah orang yang benar-benar menutup lobang dosanya yang artinya dia benar-benar meninggalkan dosa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar