*Amsal 26:13-14,
13 Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"
14 Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.
Renungan:
Di sebuah hutan ada 2 telur Ayam di sebuah sarang.
2 telur ini milik induk ayam hutan yang bersarang di sebuah dahan pohon. Mereka siap menjadi anak Ayam.
Telur pertama berkata,
“Aku ingin lahir, lalu tumbuh kuat. Aku ingin bermanfaat bagi yang lain dengan suaraku aku akan berkokok dengan keras membangunkan mereka di pagi hari agar mereka kembali beraktivitas.”
Dan kemudian telur ayam itu menetas menjadi ayam jantan yang gagah.
Telur kedua bergumam,
“Aku takut... Bila aku menetas, aku takut dimakan ular. Jika indukku tak ada, aku harus mencari makan sendiri. Lalu aku kedinginan dan kehujanan, tidak hangat seperti di dalam telur ini. Tidak!, aku lebih baik & aman berselimut di dalam telur ini.”
Dan telur ayam pun menunggu dalam kesendirian. Tapi suatu hari ada angin yang cukup kencang berhembus. Kuatnya angin mendorong telur kedua jatuh dari pohon. Dan telur itupun pecah dan mati.
Pesan:
Selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada rancangan-rancangan Tuhan yang harus kita jalani.
Beratnya pilihan dalam hidup kerap kali kita berada dalam kepesimisan dan kebimbangan.
Sebenarnya hal itu semua adalah ciptaan kita sendiri. Karenanya kita kerap berdalih dengan alasan-alasan yang dibuat-buat untuk tak mau melangkah. Tak mau menatap hidup dengan menerima resiko.
Namun berdiam diri atau tak memilih, juga bukan pilihan yang tepat. Karena sejalan dengan waktu, semua akan berubah.
Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan berani. Dan karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak.
Ikuti kata Tuhan dan tetap bersandar pada kehendak-NYA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar