Bacaan: Roma 12:3-16
NATS: Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara (Roma 12:10)
Marsha Burgess benar-benar orang asing bagi kami, sehingga kami sangat tersentuh oleh surat yang ia kirimkan. Ia mengenal ibu suami saya, Carl, yang baru saja meninggal. Ia sering melihat ibu mertua saya itu ketika mengunjungi ibunya sendiri di panti jompo setempat.
Maka ketika Carl kehilangan ibunya, Marsha menyisihkan waktu untuk berbagi kenangannya dengan kami. Ia menutup suratnya dengan kata-kata demikian: "Ibu Anda selalu tersenyum lebar dan ia selalu senang melihat kami. Betapa indahnya memiliki kenangan seperti ini! Kami mengasihi ibu Anda. Kami tidak akan pernah melupakannya." Marsha adalah seorang kristiani, dan kata-katanya membawa penghiburan di tengah-tengah suasana dukacita yang masih kami rasakan. Surat yang ia tulis secara khusus itu mengingatkan kami akan sukacita sebagai bagian dari tubuh Kristus (Roma 12:5).
Setiap orang percaya telah diberi karunia khusus oleh Allah untuk membangun orang lain—bernubuat, melayani, mengajar, menasihati, berbagi, memimpin, dan menunjukkan kemurahan (ayat 6-8). Namun kita semua harus "saling mengasihi sebagai saudara" (ayat 10) dan bersukacita dengan orang yang bersukacita, serta menangis dengan orang yang menangis (ayat 15).
Kadang-kadang kita ragu untuk menjangkau orang yang tidak kita kenal. Kita bertanya-tanya apakah tindakan itu pantas dilakukan atau apakah hal itu berarti bagi orang tersebut. Tetapi surat dari Marsha mengingatkan kita betapa besar arti sentuhan dari orang asing —AMC
KESEMPATAN UNTUK BERBAIK HATI
TIDAK PERNAH SULIT UNTUK DITEMUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar