Beberapa turis dari Eropa yang tengah berada di Afrika, menjumpai sebuah oase di tengah padang belantara. Di dekat danau itu banyak batu-batuan dan terdapat sebuah papan bertuliskan:
“Yang mengambil batu akan menyesal. Yang tidak mengambil batu juga akan menyesal”.
Heran dengan kalimat itu, ada yang malah tertarik untuk mengambil beberapa butir batu-batu itu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Beberapa yang lainnya tidak terlalu menggubrisnya. Jadi mereka tidak mengambil batu-batu itu dan lebih tertarik untuk menikmati segarnya air di oase itu.
Setelah kembali ke Eropa, mereka menyuruh ahli batu-batu untuk memeriksa batu-batuan yang mereka bawa itu. Ternyata batu-batuan itu adalah sejenis Safir yang dari luar tampaknya jelek, tapi di dalamnya merupakan permata yang sangat indah dan mahal harganya. Yang tidak membawa batu itu jadi menyesal karena tidak membawanya, tetapi yang membawanya pun akhirnya menyesal karena tidak membawa lebih banyak.
Bukankah hidup manusia serupa seperti cerita di atas?
Tuhan memberikan kehidupan yang sangat berharga. Namun, bukankah kita seringkali kurang menghargai waktu hidup ini justru saat kita masih bisa hidup lama?
Hidup ini begitu bernilai. Jauh lebih bernilai daripada batu-batu permata. Itulah sebabnya agar kita tidak menyesal di kemudian hari, maka kita harus menjalani hidup dengan maksimal. Bekerja dengan maksimal, mengasihi keluarga dengan maksimal, berkarya bagi sesama dengan maksimal.
Intinya ketika kita sudah mengusahakan yang terbaik selama hidup ini, maka kita tidak perlu lagi menyesal di kemudian hari.
Usahakan yang terbaik selama kesempatan itu masih ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar