Sabtu, 25 Mei 2013

Maafkan Aku

* Amsal 16:32,
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan.

Mengapa sebuah masalah sederhana berubah menjadi rumit?

Mengapa urusan sepele berubah menjadi permusuhan bertahun-tahun?

Mengapa sebuah diskusi yang tenang cepat berubah menjadi perdebatan yang panas dan sengit, menjadi saling menuduh, hujat-menghujat sampai pada berantem dan saling melukai?

Penyebab utama adalah karena semua pihak merasa paling benar dan tak ada yang mau mengaku salah. Karena merasa benar, maka tak mau lagi berpikir dan mendengar dengan tenang. Sebaliknya hanya mau menyerang untuk membuktikan kesalahan lawan dan menjatuhkannya. Sementara lawan juga merasa paling benar dan menyerang balik. Akhirnya serang-menyerang, saling menyakiti membuat masalah sepele menjadi berantakan.  Apalagi kalau harga diri dan gengsi ikut berbicara.

Selama semua pihak merasa benar, perselisihan tidak akan berakhir. Jalan menuju solusi tertutup selamanya.

Penyelesaian baru ada, ketegangan menjadi santai, suasana panas menjadi sejuk bila ada yang mau mengaku salah dan berkata “Maafkan Aku…”

“Maafkan Aku…” adalah kalimat yang penuh kekuatan dan mukjizat yang dapat menyejukkan, bahkan menyentuh hati nurani lawan, memadamkan kebencian dan menumbuhkan belas kasih, menimbulkan rasa persaudaraan dan kebersamaan.

Itu sebabnya:
Orang bijak minta maaf…

Orang bodoh menyalahkan…

Anda termasuk yang mana???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar