Bacaan: Yehezkiel 33:23-33
NATS: Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu (Yakobus 1:21)
Rasa ngeri mencekam hati seorang tentara ketika mortir berdesing di atas kepalanya, senapan meletus, dan musuh mendekat. Tiba-tiba rasa sakit mengoyaknya ketika sebutir peluru menembus dada dan lengannya. Namun itu bukan akhir hidup tentara tersebut. Menurut artikel di The New York Times, peluru itu diperlambat oleh Perjanjian Baru yang dibawa di saku bajunya. Bertahun-tahun kemudian, orang ini masih menyimpan kitab yang terkena noda darah dengan lubang kasar di tengah-tengahnya itu. Ia percaya kitab itu telah menyelamatkan hidupnya.
Ini memang cerita yang menarik, tetapi ini tidak ada kaitannya dengan pertolongan rohani yang menyelamatkan hidup yang dapat diberikan oleh Alkitab. Dalam kitab Yehezkiel 33, kita membaca bahwa bangsa Israel kuno merasa terhibur dengan nubuat para nabi, tetapi mereka tidak menggunakannya untuk mengubah hidup. Mereka menyalahgunakan janji-janji Allah kepada Abraham untuk mendukung klaim mereka sendiri atas tanah (ayat 24). Mereka senang mendengarkan nubuat nabi (ayat 30), namun Tuhan berfirman kepada Yehezkiel, "Mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya" (ayat 31). Hasilnya? Mereka menerima hukuman Allah.
Demikian pula sekarang, firman Allah tidak untuk dipuja-puja sebagai pembawa keberuntungan atau untuk meringankan beban pikiran dengan membawa kelegaan sementara dari kecemasan. Firman diberikan untuk dilaksanakan sehingga bantuan-Nya tidak hanya berlaku untuk kehidupan sekarang ini, tetapi juga untuk selamanya —MRD II
KITA BELUM BENAR-BENAR MEMAHAMI FIRMAN
SEBELUM KITA MENLAKSANAKANNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar