[Bagaimana Menyikapi Gereja Yang Terpecah]
Bacaan: Efesus 5:15-21
NATS: Hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani (Efesus 5:18,19)
Sebagian gereja telah terpecah-pecah karena tata cara ibadahnya. Gereja yang satu mungkin berkeras menggunakan cara kebaktian tradisional, sementara yang lain mendorong format yang lebih kontemporer.
Kita semua dapat belajar dari apa yang diperoleh oleh seorang lelaki yang sedang dalam perjalanan bisnis, sesudah menghadiri kebaktian gereja di dekat hotelnya. Ia berbicara dengan sang pendeta betapa ia merasa diberkati oleh khotbahnya. Akan tetapi, ia tidak bisa menikmati ibadahnya.
Pendeta tersebut kemudian bertanya, "Kira-kira menurut Anda apa yang tidak disukai oleh Allah?" Laki-laki itu pun menjawab, "Saya kira tidak ada yang tidak Dia sukai. Saya hanya membicarakan reaksi saya sendiri. Akan tetapi, ibadah bukanlah persoalan mengenai diri saya, bukankah demikian?"
Kita berhak memiliki pilihan, dan kita harus memegang teguh keyakinan alkitabiah kita. Akan tetapi, sebelum kita menyampaikan pendapat, marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh memahami sudut pandang Allah. Renungkanlah Efesus 5 dari sudut pandang ibadah: kita harus dipenuhi Roh, berbicara satu sama lain dalam mazmur, kidung puji-pujian, nyanyian rohani, bersyukur kepada Allah, dan merendahkan diri seorang kepada yang lain (ayat 19,21).
Apa pun gaya ibadah kita, ketika kita menaikkan pujian kepada Allah atas kebesaran-Nya dan semua yang telah Dia perbuat, kita akan meninggikan Dia dan menguatkan orang lain. Itulah yang disukai Allah —VCG
INTI IBADAH ADALAH PUJIAN DARI LUBUK HATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar