Senin, 01 Juli 2013

SUKACITA DALAM KEMISKINAN

Bacaan: Habakuk 3:14-19
NATS: Sekalipun ... hasil pohon zaitun mengecewakan, ... namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan (Habakuk 3:17,18)

Dalam buku 450 Stories for Life, Gust Anderson menceritakan kunjungannya ke sebuah gereja di suatu daerah pertanian, di sebelah timur Alberta, Kanada. Di daerah itu telah berlangsung kekeringan selama delapan tahun. Kondisi ekonomi petani di tempat itu tampaknya tak ada harapan lagi. Meskipun dalam kemiskinan, namun banyak di antara mereka yang terus berkumpul untuk memuji dan menyembah Allah.

Anderson sangat terkesan dengan kesaksian seorang petani yang berdiri dan mengutip Habakuk 3:17,18. Dengan sungguh-sungguh petani itu berkata, Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi di kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. Anderson berpikir, orang suci itu telah menemukan rahasia sukacita sejati.

Mendapatkan kesenangan dari barang-barang yang dapat dibeli memang bukan suatu kekeliruan. Akan tetapi, jangan sampai kita mengandalkan barang-barang tersebut untuk mendapatkan kebahagiaan. Apabila kepuasan kita ditentukan oleh kepemilikan atas barang-barang, kita akan hancur pada saat kehilangan barang-barang tersebut. Tetapi jika sukacita kita berada di dalam Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat merusakkannya, bahkan kesulitan ekonomi pun tidak.

Ya, orang-orang yang mengenal dan memercayai Tuhan akan bersukacitabahkan dalam kemiskinan! RWD

KEGEMBIRAAN ITU TERGANTUNG PADA APA YANG TERJADI
TETAPI SUKACITA TERGANTUNG PADA YESUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar