Selasa, 23 Juli 2013

SIAPA YANG AKAN KUUTUS?

Bacaan: Yesaya 6:1-8
NATS: Aku mendengar suara Tuhan berkata, "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku, "Ini aku, utuslah aku!" (Yesaya 6:8)

Sebagai seorang pendeta muda, saya melayani sekelompok jemaat baru, termasuk orangtua saya. Ayah saya sangat aktif dalam "pelayanan terhadap sesama" di gereja. Ia melakukan penginjilan, kunjungan ke rumah sakit dan panti jompo, melayani sesama di dalam bus, memberi pertolongan kepada orang miskin, dan lain sebagainya. Meski tidak pernah dilatih secara formal tentang pelayanan, Ayah ternyata memiliki kemampuan alami untuk menjalin relasi dengan orang-orang yang berada di tengah masa-masa sukar. Itu adalah fokus kecintaannya, yaitu orang-orang tertindas yang kerap diabaikan. Bahkan, pada hari ia mengembuskan napas terakhir, hal terakhir yang ia katakan kepada saya adalah janjinya untuk mampir ke rumah seseorang. Ia ingin memastikan bahwa janjinya itu tetap ia pegang.

Saya yakin pelayanan ayah saya adalah pelayanan yang mengikuti teladan hati Kristus. Yesus memandang banyak orang yang dilupakan di dunia dan berbelas kasih kepada mereka (Matius 9:36-38). Dia memerintahkan para pengikut-Nya untuk berdoa agar Bapa surgawi mengutus para pekerja (seperti ayah saya) untuk menjangkau mereka yang berbeban berat dengan memerhatikan kehidupan mereka.

Ayah saya telah menjadi jawaban atas doa-doa yang dinaikkan dalam kehidupan orang-orang yang terluka. Dan kita pun dapat menjadi jawaban atas doa-doa tersebut. Tatkala ada orang yang memanjatkan doa agar muncul seseorang yang mewakili kasih Kristus, kiranya hati kita memberi tanggapan demikian, "Ya Tuhan, ini aku, utuslah aku!" --WEC

PELAYANAN SEJATI ADALAH KASIH DALAM PERBUATAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar