Senin, 15 Juli 2013

MEMBUANG SAMPAH

Bacaan: Mazmur 103
NATS: Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita (Mazmur 103:12)

Istri saya harus mengingatkan saya untuk membawa sampah ke luar rumah sesuai jadwal hari pemungutan sampah. Ini bukan pekerjaan yang saya sukai, tetapi saya bertekad menyelesaikannya. Maka, saya melakukannya. Setelah sampah itu berada di luar rumah, saya merasa lega, dan saya melupakan pekerjaan itu sampai minggu berikutnya.

Kita memerlukan truk untuk mengangkut sampah yang sudah menimbun di rumah. Mirip dengan hal itu, kita juga perlu mengizinkan Yesus mengambil "sampah" yang tak terelakkan sudah tertimbun di dalam hati kita. Apabila kita lupa membawa "sampah" tersebut ke luar, maka rumah kita akan menjadi tampak kotor. Yesus ingin agar kita rutin membuang sampah dosa kita di kaki salib. Dia telah berjanji untuk membuang dan melupakannya.

Akan tetapi, tunggu sebentar! Apakah kita mengaduk-aduk isi tempat sampah itu lagi, dan berusaha mencari hal-hal yang belum siap kita buang? Misalnya, kebiasaan penuh dosa yang tak ingin kita tinggalkan, khayalan yang masih ingin kita pertahankan, dendam yang masih ingin kita nyalakan? Mengapa kita masih ingin mempertahankan sampah itu?

Tindakan "membuang sampah" dimulai dengan mengakuinya, kemudian menyerahkannya kepada Yesus supaya dibuang. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1Yohanes 1:9).

Hari ini adalah jadwal pemungutan sampah. Keluarkan dan tinggalkanlah sampah dosa Anda di luar sana! --JMS

PENGAKUAN ADALAH KUNCI YANG MEMBUKA
PINTU PENGAMPUNAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar