Minggu, 23 Juni 2013

UJIAN VS COBAAN

UJIAN
Kalau ujian itu harus kita hadapi untuk kita bisa naik level bukan untuk dihindari.
- Kalau mau naik kelas kita harus hadapi ujian dulu.
- Kalau mau masuk kerja di tempat baru juga ditest/uji dulu.
- Untuk menyatakan sesuatu itu layak/halal harus diuji dulu.

Kalau kita tahu itu ujian maka harus kita hadapi dengan jiwa besar, jujur berserah penuh pada Tuhan maka Tuhan yang akan buka jalan.

Ujian yang kita hadapi tidak melebihi dari kekuatan kita (dikutip: dari Alkitab).


COBAAN
Kalau cobaan itu harus kita jauhi/hindari, kalau tidak nanti kita jatuh (dalam dosa).
1. Kalau tahu hal tersebut dapat membuat kita jatuh dalam dosa, maka lebih baik kita jauhi.
- Kalau tahu kita cinta uang / tidak bisa mengatur keuangan, jangan jadi bendahara.
- Kalau tahu itu percabulan / pornografi, jangan dilihat.
- Kalau tahu itu istri/suami/barang milik orang lain, jangan diingini.

2. Kalau tahu hal tersebut dapat membuat kita jatuh sakit, maka kita harus jauhi.
- Kalau tahu kena darah tinggi, jangan sekali - kali makan daging kambing.
- Kalau tahu kena diabetes, jangan makan makanan yang mengandung kadar gula tinggi.
- Kalau tahu kena kolestrol, jangan makan makanan yang mengandung lemak tinggi.

Kalau tahu itu suatu cobaan lebih baik kita hindari, apalagi kita tahu tidak dapat tarak terhadap hal tersebut.


NB:
Ujian akan membawa kita lebih baik (naik level) jika kita lulus.
Cobaan justru akan membawa kita lebih buruk (turun level) jika kita langgar.

Justru dunia ini memang aneh, kalau ujian justru mereka hindari (menggunakan cara yang tidak halal), sedangkan kalau cobaan mereka hadapi (sudah tahu itu dosa / dilarang malah mereka terjang).

Orang suci itu bukan orang sakti, kalau tahu itu cobaan kalau tidak kita jauhi / hindari maka bisa jatuh dalam dosa (saya kutip: http://www.tulang-elisa.org/).

Kalau tahu itu bahaya maka orang pintar akan bersembunyi, kalau orang bodoh akan mendekat dan kena celaka (dikutip: dari Alkitab)

Agar menjadi berkat dan pengetahuan kita bertambah dalam iman Jesus Kristus.
Sekian,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar