Kamis, 20 Juni 2013

Menjadi Pelaku Firman

Kitab Amsal di tulis untuk mengajar kita agar menjadi bijak.

Pasal 1-9, untuk mengajar anak-anak muda agar mempunyai takut akan Tuhan dan beroleh hikmat.

Pasal 10-22:16, adalah kumpulan amsal-amsal raja Salomo.

Pasal 22:17-24, adalah perkataan-perkataan orang bijak.

Pasal 25-29, adalah amsal Salomo yang dikumpulkan oleh para pegawai raja Hizkia.

Pasal 30-31, adalah perkataan-perkataan hikmat yang mengakhiri kitab Amsal.

Coba mengerti ini:
Amsal 16:4, TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.

Semua yang ada di dunia ini dibuat Tuhan ada tujuannya.. Wow.. Hebatnya Tuhan kita..

Bahkan orang-orang yang menjadi fasik, karena mereka tidak mau.melakukan Firman Tuhan pun diijinkan ada. Untuk apa? Untuk mengadakan hari malapetaka.

Nah.. Sekarang adakah kalian yang sudah mengerti FT, tapi tidak mau melakukannya?

Maukah kalian dibuat oleh Tuhan untuk menjadi alat malapetaka?

Atau kita menjadi pelaku-pelaku firman dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita?

Pilihan ada pada diri kita . . .

Sekali lagi, Tuhan bersabda:
Matius 5:20, Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Terima sesuatu?
Saya berharap kita menerima sesuatu..

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar